Dengan adanya rencana bandar udara di Kuala Namu dan rencana tol Medan Tebing Tinggi merupakan peluang bagi usaha pengembangan kawasan
wisata Pantai Cermin untuk menarik minat wisatawan mancanegara agar melakukan perjalanan wisata di daerahnya mengingat kawasan wisata tersebut
masih tergolong jauh dari pusat kota sehingga masih sedikit wisatawan yang mengetahui potensi dan keberadaan kawasan wisata Pantai Cermin. Namun
ketersediaan bandar udara tersebut belum begitu mempengaruhi kedatangan wisatawan yang berasal dari daerah. kondisi ini dapat dicermati dari asal
wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Pantai Cermin hanya berasal dari dalam kabupaten sendiri serta kotakabupaten sekitarnya.
Dalam usaha pengembangan kawasan wisata Pantai Cermin, Pemda setempat seharusnya mampu memberikan citra wisata objek yang berbeda dengan objek
wisata di daerah lain. Dengan dimilikinya citra wisata yang berbeda antara kawasan wisata Pantai Cermin dengan objek wisata yang dimiliki daerah lainnya
diharapkan tidak akan terjadi atraksi pemotong wisata yang disebabkan oleh dimilikinya citra yang sama antara kawasan wisata Pantai Cermin dengan objek
wisata lainnya.
5. Adanya Investor Asing yang Mau Mengembangkan Kawasan Wisata Pantai Cermin
Faktor peluang tersebut berada pada posisi kedua terakhir dari faktor peluang yang ada dengan skor 0,567. Faktor tersebut dapat dikatakan sedikit
memiliki andil sebagai peluang yang ada dalam strategi pengembangan kawasan wisata Pantai Cermin.
Universitas Sumatera Utara
Usaha pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai untuk menarik investor dalam pengembangan kawasan wisata Pantai Cermin dilakukan dengan
mengadakan kegiatan pameran-pameran yang menunjukan potensi kawasan wisata untuk dapat dikembangkan lagi.
Dengan adanya investor asing untuk mengembangkan kawasan wisata pantai cermin maka fasilitas yang ada selama ini diharapkan akan menjadi
lengkap dengan dukungan teknologi mutakhir dalam penyediaan kebutuhan wisatawan. Ide dan gagasan para investor asing dapat membawa kawasan wisata
pantai cermin menjadi lebih baik dengan pola manajemen yang tertata rapi.
B. Elemen Ancaman
Tabel 4.24 Perhitungan Skor Elemen Ancaman
No Faktor
Bobot Nilai
B x N
1 Daya saing dengan objek wisata di daerah
lain 0,256
4,6 1,178
2 Pola pemikiran masyarakat yang kurang mementingkan perjalanan wisata
0,222 4,0 0,888
3 Pemanfaatan ekosistem pantai yang berpengaruh pada kelestarian lingkungan
0,167 3,0 0,501
4 Perusakan hutan bakau di sepanjang pantai
0,156 2,8
0,437 5 Pembuatan usaha Tambak di sepanjang
pantai 0,200
3,6 0,720
Jumlah 1 3,724
Sumber: Data diolah
Universitas Sumatera Utara
1. Daya Saing Dengan Objek Wisata di Daerah Lainnya.
Elemen ancaman berupa daya saing wisata dengan daerah lain mempunyai skor sebesar 1,178 dan berada pada urutan ancaman tertinggi. Terdapatnya daya
saing wisata di daerah lain salah satunya dilatarbelakangi oleh adanya kebijakan otonomi daerah yang tidak menutup kemungkinan bagi kabupatenkota lainnya
untuk mengembangkan potensi wisata yang dimilikinya guna menarik minat wisatawan melakukan perjalanan wisata ke daerahnya yang diharapkan mampu
meningkatkan PAD. Adanya usaha kotakabupaten lain di luar Kabupaten Serdang Bedagai yang berusaha mengembangkan potensi wisata merupakan suatu
hal yang wajib menjadi perhatian bagi Pemda dan stakeholeders yang terlibat dalam upaya pengembangan kawasan wisata Pantai Cermin.
Dengan adanya daya saing dari kabupatenkota lainnya maka para pelaku yang terlibat dalam usaha pengembangan kawasan wisata Pantai Cermin secepat
mungkin mengambil tindakan untuk mengatasi segala kelemahan yang dimiliki kawasan wisata seperti minimnya ketersediaan sarana penunjang wisata serta
masih minimnya variasi atraksi yang mampu menahan wisatawan untuk lebih lama tinggal di kawasan wisata. Tanpa adanya upaya untuk
mengatasimeminimalisasi permasalahan yang ada dikhawatirkan kawasan wisata Pantai Cermin tidak mampu bersaing dengan objek wisata yang dimiliki daerah
lainnya sehingga akan berpengaruh pada turunnya jumlah kunjungan wisata yang ada.
Menurut responden yang terlibat dalam studi terdapatnya daya saing wisata di daerah lain selain menjadi ancaman juga bisa menjadi faktor pemacu
Universitas Sumatera Utara
dalam usaha pengembangan wisata yang sedang dilakukan. Terdapatnya daya saing dengan objek wisata di daerah lain dapat di atasi seperti yang terjadi pada
masalah adanya atraksi pemotong wisata yaitu dengan cara menanamkan citra khaskesan tempat sense of place dan nilai keaslian authenticity yang dimiliki
kawasan wisata Pantai Cermin yang tidak mungkin dimiliki objek wisata lainnya di dalam diri wisatawan yang melakukan perjalanan ke Pantai Cermin.
Sedangkan untuk menghindari hilangnya kesan tempat dan nilai keaslian yang dimiliki kawasan wisata, maka dalam usaha pengembangan pariwisata harus
mampu mempertahankan karakteristik lokal daerah tujuan wisata tersebut.
2. Pola Pemikiran Masyarakat yang Kurang Mementingkan Perjalanan Wisata