Pertunjukan Tahapan Pertunjukan Musik penutup

4.2.7 Pertunjukan

Seni pertunjukan berarti “tontonan yang bernilai seni,” yang disajikan sebagai pertunjukan di depan penonton. Untuk menyajikan sebuah pertunjukan tersebut dibutuhkan unsur-unsur pendukungnya, antara lain pemain, penonton, pesan yang disampaikan, dan cara penyampaian yang khas. Selain itu, unsur ruang dan waktu juga menjadi hal yang sangat penting dari sebuah pertunjukan Murgiyanto, 1996:153-156. Pada dasarnya, sebuah seni pertunjukan memiliki fungsi yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan manusia. Beberapa fungsi dari pertunjukan tersebut antara lain fungsi religius, fungsi sosial, fungsi pendidikan, fungsi estetik, dan fungsi ekonomi. Fungsi-fungsi yang terdapat dalam sebuah pertunjukan terkadang tidak hanya satu, tetapi bisa lebih. Hal itu tergantung dengan kebutuhan manusia itu sendiri. Seni pertunjukan tradisional pada mulanya adalah sebagai sarana pemenuhan kebutuhan religi manusia. Dalam hal ini, sebuah pertunjukan terkait dengan hubungan antara yang Khalik dengan manusia, manusia dengan Dewata, atau manusia dengan makhluk gaib lainnya. Pelaksanaan dari pertunjukan ini pun tidak bisa disembarang waktu dan tempat. Beberapa pertunjukan dilakukan dengan tujuan untuk menolak bala, mengobati penyakit, mengusir roh jahat, dan meminta perlindungan. Sebaliknya, ada juga pertunjukan yang dilakukan dengan tujuan untuk mendatangkan bala, penyakit, dan mencelakakan orang lain. Semua bentuk pertunjukan yang dilakukan tersebut lebih bersifat animisme dan dinamisme. Universitas Sumatera Utara Sumatera Incidental Music adalah sebuah grup musik yang banyak mempertunjukan musik tradisional dengan tujuan untuk sebagai hiburan. Sehingga pertunjukan yang seperti ini dapat dikategorikan sebagai pertunjukan yang fungsinya adalah sebagai fungsi ekonomi. Setiap pertunjukan yang dilakukan adalah untuk mendapatkan materi.

4.2.8 Tahapan Pertunjukan

Dalam sebuah pertunjukan, tentunya tahapan dalam pertunjukan sangatlah penting untuk disusun secara baik dan terorganisir. Sehingga banyak pertunjukan seni menggunakan kertas acara dengan tujuan supaya pemeran dan penonton dalam pertunjukan tersebut dapat mengetahui alur dari acara pertunjukan tersebut. Ada juga pertunjukan yang tidak meggunakan kertas acara, tetapi walaupun pertunjukan tersebut tidak menggunakan kertas acara, semua pemeran dalam pertunjukan tersebut harus terlebih dahulu berkomusikasi dengan EO event organizer 7 pertunjukan tersebut, sehingga acara nantinya dapat terlaksana dengan baik. Dengan demikian peran event organizer dalam sebuah pertunjukan seni sangatlah penting, karena merekalah yang mengatur perjalanan sebuah pertunjukan. Begitu juga dengan Sumatera Incidental Music, setiap pertunjukan yang mereka lakukan sebelumnya harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan event organizer sehingga dalam pertunjukan yang dilakukan, tidak terdapat kesalahan dan tetap mengikuti tahapan pertunjukan yang telah ditetapkan oleh. 7 Orang atau sekelompok orang yang bertanggung jawab dan menangani berlangsungnya sebuah acara. Universitas Sumatera Utara Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap pertunjukan yang dilakukan oleh Sumatera Incidental Music, tahapan yang dilakukan tidak selalu sama dari satu pertunjukan ke pertunjukan lainnya. Dengan kata lain, tahapan pertunjukan antara pertunjukan yang satu dengan pertunjukan yang lain selalu berubah-ubah sesuai dengan tahapan pertunjukan yang telah disusun oleh event organizer.

4.2.9 Interpretasi Cerita Dalam Pertunjukan