BAB III SISTEM PENGELOLAAN SUMATERA INCIDENTAL MUSIC YANG
TERSUSUN SECARA TRADISIONAL
3.1 Sistem Pengelolaan Sumatera Incidental Music
Menurut H.B. Siswanto dalam bukunya Pengantar Manajemen disebutkan bahwa manajemen pengelolaan adalah ilmu dan seni untuk melakukan tindakan
guna mencapai tujuan yang spesifikasinya meliputi perencanaan, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang agar mencapai tujuan. Pengelolaan
ini juga dilakukan oleh kelompok Sumatera Incidentasl Music Sumatera Incidental Music adalah sebuah grup musik yang diketuai oleh
Hendri Perangin Angin. Walaupun Hendri Perangin Angin sebagai ketua dari Sumatera Incidental Music. Namun demikian, bukan berarti setiap keputusan
diputuskan oleh Hendri Perangin Angin. Sebagai ketua Hendri Perangin Angin biasanya melobi job kepada sebuah instansi yang mau melakukan sebuah acara,
tetapi walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan juga yang melobi sebuah job itu adalah anggota Sumatera Incidental music, walaupun itu sangat jarang.
Biasanya apabila ada job, Hendri Perangin Angin lah yang membicarakan dengan konsumen tersebut masalah kontribusi Sumatera Incidental Music dalam acara
pertunjukan tersebut maupun masalah besar kecilnya keuangan yang diterima yang menjadi honor dari pertunjukan yang dilakukan Sumatera Incidental music.
Sistem pengelolaan kepengurusan Sumatera Incidental Musik dilakukan secara tradisional, di mana struktur pengelolaannya tidak tertata secara rapi tetapi
Universitas Sumatera Utara
lebih kepada kepengurusan yang bersifat mementingkan apa yang menjadi kemauan anggota dan akan dibicarakan bersama-sama untuk mendapatkan sebuah
keputusan. Dalam pengelolaaan Sumatera Incidental Music tidak ada suatu aturan tertulis yang dibuat dan harus dipatuhi anggota, tetapi tetap harus mematuhi
segala keputusan yang di buat bersama seperti jadwal latihan dan ketepatan waktu baik saat pertunjukan maupun saat latihan.
Yang dimaksud dengan pengelolaan secara tradisional adalah sebuah gagasan, kegiatan, atau benda-benda yang diturunkan dari satu generasi ke
generasi berikutnya secara teratur mengikuti norma-norma yang terjadi di dalam masyarakat itu. Tradisi ini erat kaitannya dengan budaya sebuah masyarakat atau
sebuah kelompok etnik tertentu. Dalam hal ini, Sumatera Incidental Music adalah sebuah kelompok atau sebuah grup musik yang melakukan sebuah pengelolaan
organisasi secara tradisional. Organisasi kesenian tradisional jarang yang dibentuk dengan mendasarkan
pada aspek yudiris. Artinya sebuah organisasi kesenian biasanya dibentuk hanya berdasarkan musyawarah mufakat untuk kelestarian budaya semata. Mereka
memang memiliki motivasi yang kuat untuk melestarikan kesenian tradisionalnya.
3.2 Keadaan Sarana dan Prasarana Sumatera Incidental Music