Kebijakan Terkait Pengembangan Sumber Daya Manusia Kebijakan Penggunaan Teknologi Informasi

perusahaan agar fokus melakukan pembenahan dikantor pos melalui 3 bidang pengembangan yaitu Operational Excellence menyampaikan kiriman secara cepat dan tepat waktu, Service Excellence menciptakan palayanan yang cepat dan ramah, dan Physical Excellence menciptakan suasana kerja yang bersih, aman dan nyaman. Dengan maskot kampanye ayo ke kantor pos bernama “GesiT” artinya Gerakan Excellence Service Berbasis IT”. Berbicara mengenai teknologi informasi IT PT Pos Indonesia telah mengintegrasikan 23.000 titik layanan pada tahun 2003. Ini menjadikan PT Pos Indonesia dikenal dengan julukan “The Real Network Company”. 58

D. Kebijakan Terkait Pengembangan Sumber Daya Manusia

Untuk menghadapi tantangan, upaya yang dilakukan dalam bidang Sumber Daya Manusia SDM dilakukan upaya mengembangan dari seluruh lini karyawan di Wilayah Usaha Pos IV mulai dari tenaga pemasar, operasional hingga level para Kepala Unit KKp dan manager. Karena tingkat pencapaian target UPT sangat tergantung kepada keterkaitan dan keselarasan antara target kinerja UPT dengan target kinerja masin-masing karyawan di UPT yang bertalian. Program yang dicanangkan sebagai solusi dari masalah terkait SDM tersebuat adalah penetapan “KEY PERFORMANCE INDICATOR” KPI dengan semboyan “Make It Simple, Standart, Motivating and Empowering MISS ME”. 58 Merpati Pos. Majalah Internal PT Pos Indonesia Edisi 042009 KPI adalah serangkaian ukuran kuantitatif yang telah disepakati oleh pihak- pihak yang terkait untuk merefleksikan tujuan organisasi yang nantinya akan menjadikan kunci sukses sebuah organisasi. Beberapa manfaat yang diperoleh dari KPI adalah: • Membantu Post Master melakukan penilian secara objektif terhadap kinerja supervisorBagian. • Supervisor yang dinilai dapat terpacu motivasi untuk meningkatkan kinerja sesuai sasarantarget yang ditetapkan. • Pelaksanaan SOP dan Program Kerja Pelayanan PASTI dan 5R dapat berjalan secara konsisten. • Memudahkan pelaksanaan pengawasan periodik eksploitasi. • Kisi-kisi yang tercantum dalam program KPI merupakan salah satu ukuran kinerja performance dan kinerja UPT. • Melalui KPI karyawan masing-masing bagian memiliki acuan dinas dalam proses kerja harian. • Para Supervisor memiliki salah satu power untuk membidik dan membinasakan para bawahan agar senantiasa berada dalam rel Standar Operasional Prosedur yang berlaku.

E. Kebijakan Penggunaan Teknologi Informasi

Kebijakan penggunaan technology informasi yang memadai untuk menunjang kegiatan SOPP adalah penggunaan system house to house yang digambarkan pada skema sebagai berikut 59 : Paymet Point House to House KANTOR POS unit layanan tetap PT. POS INDONESIA JARINGAN KOMUNIKASI DATA PT POS INDONESIA Gateway Server BILLER HOST GATEWAY PT. POS INDONESIA POS KELILING unit layanan bergerak Database Billing Router Aplikasi Internal BILLER Pada skema penggunaan system house to house, seluruh jaringan kantor pos online unit kantor pos dan unit layanan bergerak terintegrasi dengan router atau sistem informasi kantor pos pusat, melalui teknologi informasi router PT Pos 59 Data arsip dari PT Pos Indonesia kanwil IV DKI Jakarta dan Banten tahun 2010. Billing Server Router Firewall Firewall Indonesia bersinergi dengan router biller server mitra kantor pos untuk mengirim aplikasi internal biller. Payment Point P2H Pada sistem Pay to House, sistem ini memudahkan nasabah untuk berinteraksi dengan langsung tanpa harus membuang banyak waktu karena melalui sistem online bisa melakukan transaksi dengan kantor pos. Karena segala transaksi dapat dilakukan dengan menggunakan koneksi internet tanpa harus mendatangi kantor pos transaksi yang bisa dilakukan saat ini adalah cek pengiriman barang.

F. Perkembangan Volume Penjualan Kartu Shar-E PT Pos Indonesia