berarti bahwa semua anak jalanan melakukan perbuatan yang meresahkan masyarakat.
Dalam nasioanal kompas disebutkan, permasalahan yang sering dihadapi anak jalanan adalah rentannya kekerasan seperti kasus yang menimpa ardiansyah
9, seorang anak jalanan yang dimutilasi ayah asuhnya, dan barbagai macam kekerasan lainnya seperti pelecehan seksual.
39
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teoritis di atas, maka penulis dapat merumuskan kerangka berpikir. Bahwasannya pembinaan kesaadaran beragama pada
kehidupan anak jalanan berpengaruh pada sikap dan tingkah laku yang dilakukan oleh anak jalanan dalam kesadaran dalam berprilaku baik.
Jika pembinaan tersebut dilaksanakan sebaik mungkin oleh rumah singgah, maka akan mempengaruhi sikap dan tingkah laku yang baik. Begitu juga
sebaliknya, jika pembinaan kesadaran beragama tidak dapat dilaksanakan dengan baik oleh rumah singgah, maka hasilnya pun kurang mempengaruhi sikap dan
tingkah laku yang mencerminkan kesadaran beragama.
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan sementara dari hasil teori yang akan diuji lebih lanjut. Maka untuk itulah diperlukan penelitian. Dari
kerangka berpikir di atas Hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini adalah: 1. Ho : tidak terdapat hubungan yang positif dari pembinaan kesadaran
beragama pada kehidupan anak jalanan 2. Ha : terdapat hubungan yang positif dari pembinaan kesadaran
beragama pada kehidupan anak jalanan
39
Sobran-Ahmad
, “
Menguak Kehidupan Anak Jalanan Ayah Ibu nya pun Orang Jalanan”, dari Http:Nasioanal.Kompas.Com, 13 Oktober 2010.
Jelasnya, jika hipotesa alternatif Ha diterima, sedangkan hipotesa nihil Ho ditolak, maka terdapat hubungan positif yang signifikan dari pembinaan kesadaran
beragama pada kehidupan anak jalanan.
BAB III METODOLOGI PEELITIAN
A. Desain dan Tempat Penelitian
Penelitian ini bersifat deskripsi, yaitu memaparkan data sebagaimana adanya dan menganalisa data.
Penulis mengadakan penelitian di rumah singgah Anak Kurnia jln. Pedati No. 24 Rt 00107 kelurahan tengah kec. Kramat jati Jak-Tim 13540.
B. Variabel Penelitian
Dalam setiap penelitian pasti terdapat apa yang dinamakan variable penelitian. Variabel berasal dari bahasa inggris variable dengan arti “Ubahan”
atau gejala yang dapat diubah-ubah.
1
Variable dapat juga didefinisikan sebagai gejala yang bervariasi yang menjadi objek penelitian.
2
Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini memiliki dua variabel yaitu pembinaan kesadaran beragama sebagai variabel bebas, dan kehidupan anak
jalanan sebagai variabel terikat.
C. Populasi dan Sampel
Menurut suharsmini Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek penelitian
3
. Adapun populasi pada penelitian ini adalah anak jalanan yang berada
1
Anas, Sudijono, Pengantar Statistik Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007, h. 36.
2
Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik , Jakarta: Rineka Cipta,2002. cet. Ke-12, h. 94
3
Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ....h. 94
36