Peternakan Buaya Asam Kumbang

Medan dapat diandalkan tak hanya di pentas nasional saja tapi juga berkelas internasional. Ketertinggalan yang dirasakan selama ini terkait dengan minimnya sarana, prasarana pendukung dan sumber daya manusianya masih bisa dibenahi. Karena begitu banyak potensi yang dapat diandalkan dari kota ini. Sebagai catatan, ada beberapa objek wisata yang terdapat dan berpotensi untuk dikembangkan di kota Medan antara lain :

3.2.1. Peternakan Buaya Asam Kumbang

Terletak di Desa Asam Kumbang, kecamatan Medan Selayang, Medan dan menempati lahan seluas 2 hektar yang dipenuhi pepohonan besar dan sebuah kolam rawa yang cukup luas. Penangkaran ini awalnya hanya memiliki 12 ekor buaya di tahun 1959 yang bertambah terus sehingga mencapai 2000-an ekor saat ini. Buaya yang ditangkarkan di tempat ini ada dua jenis, yaitu Buaya Muara Crocodilus Porosus yang punya reputasi sebagai buaya terganas di dunia dan Buaya Sinyulong Tomistomas Schelegelii. Keduanya merupakan buaya yang dilindungi oleh undang-undang sebagai spesies langka. Yang paling banyak disini berasal dari jenis buaya muara. Buat pakan buaya, pengelola harus menyediakan 1 ton daging ayam setiap harinya. Koleksi utama penangkaran ini adalah buaya tentu saja, namun untuk lebih spesifik lagi, koleksi yang terutama adalah Buaya Muara atau Crocodyllus porosus. Umur buaya yang bervariasi antara 5 tahun hingga 32 tahun ditunjukkan dengan papan-papan petunjuk sederhana dan ukuran bobot badan mereka. Semakin tua pula, semakin bau kondisi kandang mereka. Buaya muara atau buaya bekatak Crocodylus porosus adalah sejenis buaya yang terutama hidup di sungai-sungai dan di laut dekat muara. Daerah penyebarannya dapat ditemukan di seluruh perairan Indonesia. Moncong spesies ini cukup lebar dan Universitas Sumatera Utara tidak punya sisik lebar pada tengkuknya. Sedang panjang tubuh termasuk ekor bisa mencapai 12 meter seperti yang pernah ditemukan di Sangatta, Kalimantan Timur. Buaya muara dikenal sebagai buaya terbesar di dunia, jauh lebih besar dari Buaya Nil Crocodylus niloticus dan Alligator Amerika Alligator mississipiensis. Penyebarannya pun juga “terluas” di dunia; buaya muara memiliki wilayah perantauan mulai dari perairan Teluk Benggala Sri Lanka, Bangladesh, India hingga perairan Polinesia Kepulauan Fiji dan Vanuatu. Sedangkan habitat favorit untuk mereka tentu saja perairan Indonesia dan Australia. Buaya muara mampu melompat keluar dari air untuk menyerang mangsanya. Bahkan bilamana kedalaman air melebihi panjang tubuhnya, buaya muara mampu melompat serta menerkam secara vertikal mencapai ketinggian yang sama dengan panjang tubuhnya. Buaya muara menyukai air payauasin, oleh sebab itu pula bangsa Australia menamakannya saltwater crocodile buaya air asin.Selain terbesar dan terpanjang, Buaya Muara terkenal juga sebagai Jenis buaya terganas di dunia.

3.2.2. Istana maimoon