BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN
2.1. Sejarah Pariwisata
Manusia selalu bergerak, berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Ciri itu menandai pola kehidupan manusi, baik pada bangsa primitif maupun modern. Mobilitas
merupakan salah satu sifat hakiki manusia itu sendiri yang tidak pernah merasa puas terpaku pasa suatu tempat untuk memenuhi tuntutan kelangsungan hidupnya.
Digerakkan oleh perasaan lapar, haus, ingin tahu, takut, gila kehormatan, dan kekuasaan, akhirnya manusia tersebar ke seluruh dunia sebelum mereka dapat membaca
dan menulis. Dengan makanan dan persediaan yang minim, dengan roda-roda yang digerakkan oleh binatang-binatang, lambat laun perjalanan yang mereka lakukan cukup
berarti. Sering berpergian dan sering juga tidak kembali ke tempat asalnya. Ciri khas manusia yang selalu bergerak inilah yang merupakan embrio yang
melahirkan kebutuhan manusia untuk berpergian, mengadakan perjalanan dengan segala ragam keperluan sarana dan prasarananya. Dewasa ini kebutuhan tersebut begitu
mendesak, seiring dengan kemajuan zaman. Dalam zaman modern, pertambahan penduduk dan perkembangan sosial ekonomi
yang ditunjang oleh kemajuan teknologi, mendorong manusia menjadi lebih banyak bergerak dengan jarak yang semakin jauh daripada sebelumnya. Faktor jarak, waktu dan
sarana tidak lagi merupakan masalah besar.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Pengertian Tentang Kepariwisataan 2.2.1 Pengertian Pariwisata
Istilah kata “Pariwisata” secara etimologi berasal dari bahasa sangsekerta, yang terdiri dari dua suku kata yaitu “pari” yang berari banyak, berputar-putar, atau berkeliling
dan “wisata” yang berarti berpergian. Jadi dari kata tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai pariwisata yaitu sebagai suatu perjalanan yang dilakukan berkali-
kali dari satu tempat ke tempat yang lain. Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli pariwisata mengenai
pengertian kata pariwisata, walaupun intinya sama saja yaitu perjalanan yang dilakukan dari satu tempat ke tempat lain, sebagai berikut :
1. Menurut Drs. Oka A. Yoeti dalam bukubya “Pengantar Ilmu Pariwisata”
menyatakan : “Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang
diselenggarakan dari satu tempat ke tempat lain dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata
untuk menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya dan rekreasi untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam”.
2. Hermann V. Schulalard, seorang ahli ekonomi Australia, dalam tahun 1910 telah
memberikan batasan pariwisata sebagai berikut : “yang dimaksud dengan kepariwisataan adalah sejumlah kegiatan, terutama ada
kaitannya dengan kegiatan perekonomian yang secara langsung berhubungan dengan masuknya, adanya pendiaman dan bergeraknya orang-orang asing keluar
masuk suatu kota, daerah atau Negara.”
Universitas Sumatera Utara
Karena batasan ini diberikan oleh seorang ahli ekonomi, maka batasan ini lebih banyak ditekankan pada aspek-aspek ekonomi, tetapi tidak secara tegas
menunjukan aspek-aspek sosiologi, psikologi, seni-budaya maupun aspek geografis kepariwisataan.
3. E. Guyer Freuler merumuskan pengertian pariwisata dengan memberikan batasan
sebagai berikut :
“pariwisata dalam artian modern adalah merupakan fenomena dari zaman sekarang yang di dasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa,
penilaian yang sadar dan menumbuhkan cinta terhadap keindahan alan dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas
masyarakat manusia sebagai hasil daripada perkembangan perniagaan, industri perdagangan serta penyempurnaan daripada alat-alat pengankutan.”
4. Prof. Hunzieker dan Prof. K. Krapf dalam tahun 1942, mengemikakan batasan
yang bersifat teknis, yaitu :
“kepariwisataan adalah keseluruhan daripada gejala-gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan oendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal
sementara, asalkan pendiaman itu tidak diam menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktifitas yang bersifat sementara itu.”
Batasan ini merupakan batasan yang diterima secara official oleh The association Internationale des Experts Scientifique du Tourisme AIEST.
5. Menurut Prof. Salah Wahab Seorang ahli pariwisata bangsa Mesir dalam bukunya
:An Itrodiction on Theory” menyatakan :
Universitas Sumatera Utara
“pariwisata adalah suatu aktifitas manusia yang dilakukan secara sadar dan mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu Negara
yang meliputi penetapan orang dari daerah lain untuk sementara waktu dalam mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialami
ditempat dia memperoleh pekerjaan yang tetap.”
Menurut Jhon A. Thomas dalam bukunya principle and procedures of tour management, yang ditulis oleh Patrick J.T. Curran 1978:17, mengatakan sebab-sebab
mengapa orang melakukan perjalanan adalah : 1.
Ingin melihat bangsa-bangsa lain, bagaimana tata cara hidup mereka sehari- sehari, cara mereka bekerja dan bermain.
2. Ingin melihat dan menyaksikan sesuatu yang istimewa, unik, berbeda dengan
yang lain. 3.
Untuk memperoleh wawasan yang lebih luas, meningkatkan saling pengertian dan apa yang sedang terjadi di tempat atau Negara lain.
4. Untuk mengikuti suatu event tertentu dan ingin berpartisipasi dalam kegiatan
event yang dimaksud. 5.
Untuk menghindari kegiatan rutin yang sangat membosankan. 6.
Menggunakan kesempatan uang ada, karena ada waktu, punya uang tabungan atau ketika kondisi kesehatan memungkinkan.
7. Untuk mengunjungi tanah leluhur nenek-moyang atau orang tua atau kota dimana
suatu keluarga pernah tinggal di masa lalu.
Universitas Sumatera Utara
8. Karena pengaruh cuaca, karena ada factor musim dingin winter dan musim
panas summer, seperti di Eropa dan Amerika. 9.
Untuk tujuan kesehatan, berobat atau olah raga di tempat yang dikunjungi. 10.
Ingin melihat perkembangan ekonomi dan teknologi yang sudah dicapai oleh Negara lain.
11. Ingin melakukan petualangan, mencari sensasi, atau menemukan sesuatu yang
baru serta belum pernah dilakukan orang lain. 12.
Untuk Ikut berpartisipasi dalam suatu kegiatan bersejarah ubtuk dikenang oleh orang di waktu yang akan datang.
13. Ingin menyenangkan seseorang Compassionate atau mencari pengalaman yang
romantis selama dalam perjalanan.
2.2.2. Motivasi Perjalan Wisata
Wisatawan mengadakan perjalanan wisata mempunyai berbagai macam motivasi dan tujuan tertentu. Motivasi perjalanan wisata sangat tergantung pada diri pribadi
wisatawan yang berkaitan dengan umur, pengalaman, pendidikan, emosi, kondisi fisik dan psikis. Menurut Robert MacIntosh, 1972:61 motivasi mengapa orang melakukan
perjalanan wisata disebabkan oleh 4 hal, yaitu : 1.
Physical Motivations Orang-orang melakukan perjalanan, tujuannya untuk mengembalikan
keadaan fisik yang sudah lelah karena bekerja terus, perlu istrahat dan bersantai, melakukan kegiatan olah raga, agar sekembali dari perjalanan
wisata bias bergairah kembali waktu masuk kerja.
Universitas Sumatera Utara
2. Cultural Motivations
Orang tergerak hatinya untuk melakukan perjalanan wisata disebabkan ingin melihat dan menyaksikan tingkat kemajuan kebudayaan suatu bangsa, baik
di masa lalu maupun apa yang sudah di capai di masa sekarang. Ingin melihat Adat-Istiadat dan kebiasaan hidupnya yang berbeda dengan bangsa
lainnya.
3. Interpersonal Motivasions
Disini, orang-orang ingin melakukan perjalanan wisata karena adanya dorongan untuk mengunjungi sanak-keluarga yang sudah lama tidak
bertemu atau ingin mencari teman yand sudah lama tidak bertemu. 4.
Status dan prestige Motivations Ada orang tertentu yang ingin memperlihatkan kepada orang lain tentang
siapa dia diantara orang banyak yang ada dilingkungannya. Dengan melakukan perjalanan wisata seakan-akan statusnya lebih dari orang lain,
atau semakin banyak ia bepergian ke luar negri prestisenya akan naik.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3. Jenis-jenis Pariwisata
Sesuai dengan potensi yang dimiliki atau warisan yang ditinggalkan nenek moyang pada suatu Negara, maka timbullah bermacam-macam jenis dan macam
pariwisata yang dikembangkan sebagai kegiatan, yang lama kelamaan mempunyai ciri tersendiri.
Untuk keperluan perencanaan dan pengembangan kepariwisataan itu sendiri, perlu pula dibedakan antara pariwisata dengan jenis pariwisata lainnya, karena dengan
demikian akan dapat ditentukan kebijaksanaan apa yang perlu mendukung, sehingga jenis dan macam pariwisata yang dikembangkan akan dapat berwujud sepertyi yang
diharapkan dari kepariwisataan itu. Hingga sekarang jenis dan macam pariwisata yang kita kenal diantaranya adalah:
1 Menurut letak Geografis
a. Pariwisata Lokal Local Tourism
Yang dimaksud dengan jenis pariwisata semacam ini adalah pariwisata setempat, yang mempunyai ruang lingkup relative sempit dan terbatas
dalam tempat-tempat tertentu saja. b.
Pariwisata Regional Regional Tourism Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di suatu tempat atau
daerah yang ruang lingkupnya lebih luas bila dibandingkan dengan “Lokal Tourism”, tetapi lebih sempit jika dibandingkan dengan “kepariwisataan
nasional National Tourism.
Universitas Sumatera Utara
c. Kepariwisataan Nasional National Tourism
Kepariwisataan dalam arti sempit
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang dalam wilayah suatu Negara.
Kepariwisataan nasional dalam arti luas
Yaitu kegiatan pariwisata yang berkembang dalam suatu wilayah suatu daerah, selain kegiatan “ domestic tourism” juga
dikembangkan “foreign tourism” dimana didalamnya termasuk “in bound tourism” dan “out going Tourism”.
d. Regional-international Tourism
Yaitu kegiatan pariwisata yang berkembang di suati wilayah internasional yang terbatas, tetapi melewati batas-batas lebih dari dua atau tiga Negara
dalam wilayah tersebut. e.
International Tourism Pengertian ini sinonim dengan kepariwisataan dunia world tourism, yaitu
kegiatan kepariwisataan yang berkembang di seluruh Negara di dunia, termasuk di dalamnya, selai “regional international tourism” juga kegiatan
“national tourism”. 2
Menurut pengaruhnya terhadap neraca pembayaran a.
In Coming Tourism Pariwisata Aktif Masuknya wisatawan asing di suatu negara tertentu dimana Negara yang
dikunjungi akan mendapatkan devisa.
Universitas Sumatera Utara
b. Out going Tourism Pariwisata Pasif
Keluarnya warga Negara sendiri berpergian ke luar negri sebagai wisatawan danini akan menghabiskan devisa.
3 Menurut alasan Tujuan Perjalanan
a. Bussines Tourism
Pengunjung dating untuk tujuan dinas, usaha dagang, kongres, seminar, convention, atau yang berhubungan dengan pekerjaannya.
b. Vocation Tourism
Pengunjungnya terdiri dari orang-orang yang sedang berlibur, cuti atau pakansi.
c. Educational Tourism
Perjalanan wisata untuk tujuan studi atau mempelajari suatu bidang ilmu pengetahuan.
4 Menurut Objeknya
a. Cultural Tourism
Pariwisata karena adanya daya tarik seni-budaya suatu daerah maupun untuk mengambil bagian dalam suatu kegiatan kebudaaan itu sendiri.
b. Recuperational Tourism
Pariwisata kesehatan yang tujuannya untuk menyembuhkan suatu penyakit, misalnya : mandi sumber air panas.
c. Commercial Tourism
Pariwisata yang dikaitkan dengan kegiatan perdagangan internasional atau nasional, seperti : Fair Exibition.
Universitas Sumatera Utara
d. Sport Tourism
Perjalanan orang-orang yang bertujuan untuk melihat atau menyaksikan suatu pesta olah raga di suatu tempat atau Negara tertentu.
e. Political Tourism
Suatu perjalanan yang tujuannya untuk melihat atau menyaksikan suatu peristiwa atau kejadian yang brhubungan dengan kegiatan suatu Negara,
seperti Hari Angkatan Perang di Indonesia. f.
Social tourism Pengrtian ini hanya dilihat dari segi penyelenggaraannya saja yang tidak
menekankan untuk mencari keuntungan. Misalnya : Study Tour. g.
Region Tourism Yaitu jenis pariwisata dimana tujuan perjalanan yang dilakukan adalah
untuk melihat atau menyaksikan upacara keagamaan. Seperti : naik Haji Umroh bagi orang Islam.
5 Menurut saat atau waktu berkunjung
a. Seasional Tourism
Pariwisata musiman. Seperti musim panas, dingin, dan lainnya. b.
Occasional Tourism Pariwisata yang berkaitan dengan adanya suatu peristiwa atau suatu event.
Misalnya : Galungan dan kuningan di Bali.
Universitas Sumatera Utara
6 Menurut Umur yang melakukan perjalanan
a. Youth Tourism
Pariwisata yang dikembangkan bagi remaja yang suka melakukan perjalanan wisata dengan harga yang relative murah.
b. Adult Tourism
Pariwisata yang diikuti oleh orang-orang yang berusia lanjut.
2.3. Pengertian Objek dan Atraksi Wisata 2.3.1.Pengertian Objek Wisata
Objek wisata merupakan suatu kawasan yang dipilih oleh seorang pengunjung dimana dia dapat tinggal dan menikmati liburannya selama waktu tertentu. Objek wisata
adalah kawasan terencana yang dilengkapi dengan pelayanan produk wisata,fasilitas rekreasi,restoran,hotel,atraksi hiburan serta jalur transportasi yang memadai,dan berbagai
fasilitas lainnya yang di butuhkan oleh penggunjung.
Hal-hal yang dapat menarik orang untuk berkunjung ke suatu tempat daerah tujuan wisata, diantaranya adalah :
1. benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta, yang dalam isilah pariwisata
disebut dengan istilah Natural Amenities. Yang termasuk kelompok ini adalah :
a. Iklim, misalnya : cuaca cerah clean air, banyak cahaya matahari
sunny day, sejuk mild, kering dry, panas hot, hujan wet, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
b. Bentuk tanah dan pemandangan Land configuration and landscape.
Tanah yang datar plains, lembah pegunungan scenic mountain, danau lakes, sungai river, pantai beaches, air terjun water-fall,
gunung berapi volcano, dan pemandangan yang menarik panoramic views.
c. Hutan belukar The Sylvan Elements. Misalnya hutan yang luas,
banyak pepohonan. d.
Flora dan Fauna. e.
Pusat-pusat kesehatan Health Center.
2. Hasil ciptaan manusia man-made supply. Kelompok ini dapat dibagi dalam empat
bagian, yaitu :
Benda-benda yang bersejarah histirical, kebudayaan cultural dan keagamaan religious.
3. Tata cara hidup masyarakat the way of life.
Tata cara hidup tradisional dari suatu masyarakat merupakan salah satu sumber yang sangat penting untuk ditawarkan kepada para wisatawan.
Yang penting diperhatikan dalam pengembangn suatu daerah untuk menjadi suatu daerah tujuan wisata, agar ia dapat menarik dikunjungi oleh wisatawan potensial dalam
macam-macam pasar, ia harus memenuhi tiga syarat yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1 Daerah itu harus mempunyai apa yang disebut sebagai “ something to see”.
Artinya di tempat tersebut harus ada objek wisata dan atraksi wisata, yang berbeda apa yang dimiliki oleh daerah lain.
2 Di daerah tersebut harus tersedia apa yang disebut dengan istilah “something to
do”. Artinya, di tempat tersebut selain banyak yang dapat dilihatdan disaksikan, harus pula disediakan fasilitas rekreasi atau amusements yang dapat membuat
mereka betah tinggal lebih lama di tempat itu. 3
Di daerah tersebut harus tersedia apa yang disebut dengan istilah “something to buy”. Artinya, ditempat tersebut harus tersedia fasilitas untuk berbelanja
shopping, terutama barang-barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh- oleh untuk dibawa ke tempat asal masing-masing.
2.3.2Pengertian Atraksi Wisata
Atraksi wisata adalah segala sesuatu yang terdapat di suatu dareah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang semakin memiliki minat yang lebih besar
untuk berkunjung ke suatu DTW.
Agar suatu daerah tujuan wisata mempunyai daya tarik maka suatu DTW juga harus mempunyai beberapa syarat yang harus dimiliki yaitu:
1. Adanya sesuatu yang dapat di lihat
2. Adanya suatu aktifitas yang akan di lakukan
3. Adanya sesuatu yang dapat di beli
2.4. Pengertian Produk Industri Pariwisata