Pengertian Produk Industri Pariwisata

1 Daerah itu harus mempunyai apa yang disebut sebagai “ something to see”. Artinya di tempat tersebut harus ada objek wisata dan atraksi wisata, yang berbeda apa yang dimiliki oleh daerah lain. 2 Di daerah tersebut harus tersedia apa yang disebut dengan istilah “something to do”. Artinya, di tempat tersebut selain banyak yang dapat dilihatdan disaksikan, harus pula disediakan fasilitas rekreasi atau amusements yang dapat membuat mereka betah tinggal lebih lama di tempat itu. 3 Di daerah tersebut harus tersedia apa yang disebut dengan istilah “something to buy”. Artinya, ditempat tersebut harus tersedia fasilitas untuk berbelanja shopping, terutama barang-barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh- oleh untuk dibawa ke tempat asal masing-masing. 2.3.2Pengertian Atraksi Wisata Atraksi wisata adalah segala sesuatu yang terdapat di suatu dareah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang semakin memiliki minat yang lebih besar untuk berkunjung ke suatu DTW. Agar suatu daerah tujuan wisata mempunyai daya tarik maka suatu DTW juga harus mempunyai beberapa syarat yang harus dimiliki yaitu: 1. Adanya sesuatu yang dapat di lihat 2. Adanya suatu aktifitas yang akan di lakukan 3. Adanya sesuatu yang dapat di beli

2.4. Pengertian Produk Industri Pariwisata

Universitas Sumatera Utara a. Pengertian Produk Industri Pariwisata. Burkart dan Medlik memberikan rumusan “tourist product” atau hasil industri pariwisata sebagai berikut : Produk industri pariwisata dapat merupakan suatu susunan produk yang terpadu, yang terdiri dari objek wisata, atraksi wisata, transportasi jasa angkutan, akomodasi dan hiburan, dimana tiap unsur dipersiapkan oleh masing-masing perusahaan dan ditawarkan secara terpisah. Menurut Medlik dan Middleton dalam tulisannya, The Product Formulation in tourism yang diterbitkan oleh Assosiation Internationale d’Experts du Tourism AIEST pada tahun 1973, yang dimaksud dengan produk industri pariwisata diuraikan sebagai berikut : “Semua jasa-jasa service yang dibutuhkan wisatawan semenjak ia berangkat meninggalkan rumah sampai di daerah tujuan wisata yang telah dipilihnya, sampai ia kembali kerumah dimana biasanya ia tinggal. ” Mereka berpendapat ada tiga unsur yang membentuk produk tersebut, yaitu : 1. Attractions of the destination including is image in the tourist’s mind. 2. Facilities at the destination which include accommodation, catering, entertainment and recreation. 3. Accessability of the destination. Bila ketiga unsur tersebut diatas dikembangkan sesuai dengan urutannya, yaitu semenjak seorang wisatawan meninggalkan tempat kediamannya, sampai ke tempat tujuan dan kembali lagi ke rumah dimana ia biasanya tinggal, maka ada delapan macam unsur pokok yang membentuk produk tersebut sehingga merupakan suatu paket, yaitu : Universitas Sumatera Utara 1 Jasa-jasa travel agent atau tour operator, yang memberikan informasi, advis, pengurusan dokumen perjalanan, perencanaan perjalan itu sendiri pada waktu akan berangkat. 2 Jasa-jasa perusahaan angkutan darat, laut dan udara yang akan membawa wisatan dari dan ke daerah tujuan wisata yang telah ditentukan. 3 Jasa-jasa pelayanan dari perusahaan : akomodasi perhotelan, bar dan restoran, fasilitas rekreasi, entertainment dan hiburan lainnya. 4 Jasa-jasaRentail Travel Agent atau Tour Operator local yang menyelenggarakan City Sightseeing, tours atau excursion tersebut, berikut jasa pramuwisatanya. 5 Jasa-jasa transport lokal. 6 Objek wisata dan atraksi wisata, yang terdapat di daerah tujuan wisata, yang menjadi daya tarik orang untuk dating berkunjung ke daerah tersebut. 7 Jasa-jasa souvenirshop dan Handicraft serta shopping center dimana wisatawan dapat berbelanja untuk membeli oleh-oleh dan barang-barang lainnya. 8 Jasa-jasa perusahaan pendukung, seperti penjual postcart, perangko, penjualan kamera dan film, penukaran uang. b. Ciri-ciri Produk Industri Pariwisata dibawah ini dikemukakan beberapa ciri hasil atau produk industri pariwisata yang terpenting, diantaranya ialah : Hasil atau Produk industri pariwisata itu tidak dapat dipindahkan, karena itu dalam penjualannya tidak mungkin produk itu sendiri dibawa kepada konsumen, Universitas Sumatera Utara sebaliknya konsumen dalam hal ini wisatawan yang harus dibawa ketempat produk tersebut dihasilkan. Pada umumnya peranan perantara middlemen tidak diperlukan, karena proses produksi terjadi pada saat bersamaan dengan konsumsi. Hasil atau produk industri pariwisata tidak dapat ditimbun, seperti halnya terjadi pada industri barang lainnya, dimana penimbunan hanya merupakan kebiasaan untuk meningkatkan permintaan. Permintaan demand terhadap hasil atau produk industri pariwisata tidak tepat dan sangat dipengaruhi oleh factor-faktor ekonomis. Calon konsumen tidak dapat mencoba atau mencicipi produk yang akan dibelinya. Hasil atau produk industri pariwisata itu banyak tergantung pada tenaga manusia dan sedikit sekali yang dapat digantikan dengan mesin. Dari segi pemilikan usaha, penyediaan produk industri pariwisata dengan membangun sarana kepariwisataan yang memakan biaya besar, mempunyai tingkat resiko yang tinggi, karena perubahan elastis permintaan sangat peka sekali.

2.5. Manfaat Pariwisata