Degradasi Aerob Degradasi Anaerob

salah satu kelompok mikroba yang memiliki kemampuan yang tinggi dalam mendegradasi minyak bumi. Bakteri ini memiliki kemampuan mendegradasi fraksi alifatik, aromatik dan resin Harayama et al., 1995. Pertumbuhan P. aeruginosa pada temperatur tinggi ini disebabkan bakteri ini memiliki kisaran toleransi temperatur yang luas, selain itu pertumbuhan P. aeruginosa yang baik pada minyak bumi dalam lingkungan bertemperatur tinggi menunjukkan bahwa bakteri ini telah sangat lama teradaptasi dalam lingkungan tersebut. Hal ini juga membuktikan bahwa P. aeruginosa yang biasanya tumbuh pada temperatur sedang benar-benar terisolasi dari minyak mentah.

2.7 Degradasi Aerob

Mikroorganisme yang menggunakan petroleum sebagai sumber karbon dan energi ada yang bersifat aerob dan ada yang bersifat anaerob. Mikroorganisme aerob cepat dan paling efisien dalam mendegradasi karena reaksi aerob memerlukan lebih sedikit energi bebas untuk inisiasi dan menghasilkan lebih banyak energi. Hidrokarbon akan didegradasi secara beruntun oleh sejumlah enzim, oksigen bertindak sebagai akseptor eksternal. Adapun tahap degradasi alkana melibatkan pembentukan alkohol, aldehid dan asam lemak. Asam lemak dipecah, CO 2 dilepaskan dan membentuk asam lemak baru yang merupakan 2 unit karbon yang lebih pendek dari molekul induk, proses ini dikenal sebagai beta oksidasi Hamme et al., 2003. Universitas Sumatera Utara Degradasi aerob alkana oleh Acinetobacter menggunakan alkana monooksigenase untuk merubah hidrkarbon menjadi alkohol Gambar 1 Gambar 1. Degradasi alkana oleh Acinetobacter sp. Hamme et al., 2003. Strain Pseudomonas mampu mendegradasikan hidrokarbon secara aerob antara lain: Pseudomonas putida ATCC 17484, P. boreopolis, P. denitrificans, P. mira. P. resinovorans CA 10, Pseudomonas sp. Strain PP2 Pieper et al., 2004. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa degradasi petroleum lebih cepat dalam kondisi aerob, penggunaan mikroorganisme ini membutuhkan biaya yang ekonomis. Universitas Sumatera Utara

2.8 Degradasi Anaerob

Ditemukan mikroorganisme yang mampu mendegradasikan hidrokarbon pada kondisi anaerob Gambar 2 pada tahun 1980, yang mekanisme biokimianya berbeda dari metabolisme hidrokarbon aerob Riser-Robert, 1992. Gambar 2. Degradasi senyawa hidrokarbon dalam kondisi anaerob Townsend et al., 2004. Universitas Sumatera Utara Biodegradasi anaerob lebih mudah didapatkan, karena mikroorganisme ini bersifat insitu yang dapat digunakan untuk dekontaminasi tanah, sedimen dan air tanah yang terkontaminasi hidrokarbon petroleum. Proses pemecahan senyawa hidrokarbon secara aerob belum sepenuhnya diteliti. Diketahui bahwa benzena, toluene, etil benzena, dan xylen BTEX dapat didegradasi tanpa O 2 di air tanah yang terkontaminasi Johnson et al., 2003. Senyawa ini bersifat karsinogenik dan mutagenik pada manusia sehingga dapat berbahaya bagi kesehatan. Senyawa hidrokarbon ini juga dapat menganggu fungsi organ organ tubuh manusia seperti otak, sistem saraf, hati dan jantung. Senyawa ini juga bersifat rekalsitran, artinya sulit untuk mengalami perombakan di alam, baik di darat maupun di air, sehingga dapat membahayakan biota laut Fahruddin, 2004.

2.9. Biosurfaktan