Kemampuan Isolat Dalam Mendegradasi Etilbenzena Kemampuan Isolat Dalam Mendegradasi Nonana

4.3. Kemampuan Isolat Dalam Mendegradasi Etilbenzena

Dari pengujian kemampuan isolat bakteri dalam mendegradasi komponen penyusun minyak solar diperoleh konsentrasi penurunan yang bervariasi dari setiap isolat bakteri. Konsentrasi penurunan ethyl benzene dapat dilihat pada Tabel 4.3.1. Tabel 4.3.1 Konsentrasi Ethilbenzene ppm yang tersisa hasil penguraian minyak Solar Perlakuan Konsentrasi Etilbenzena ppm Hari ke-0 Hari ke-4 Hari ke-8 Hari ke-12 Kontrol 113.85 58.83 59.79 41.65 TJB 01 113.85 33.62 60.04 43.2 TJB 05 113.85 48.97 79.4 66.37 SBG 05 113.85 71.83 57.38 37.45 Campuran 113.85 52.04 69.69 43.56 Konsentrasi etilbenzena yang tersisa hasil penguraian minyak solar selama 12 hari dapat dilihat pada Gambar 4.3.1 di bawah ini. Gambar 4.3.1 Konsentrasi Etilbenzena ppm yang tersisa hasil penguraian minyak solar pada hari ke-0, ke-4, ke-8 dan hari ke-12. 20 40 60 80 100 120 140 Kontrol TJB 01 TJB 05 SBG 05 Campuran K o nse nt r as i E thyl be nz e ne ppm Isolat Hari ke-0 Hari ke-4 Hari ke-8 Hari ke-12 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 4.2. terlihat bahwa isolat SBG 05 mampu menurunkan konsentrasi Ethlybenzene sebesar 76,4 ppm, isolat TJB 01 70,65 ppm, kontrol sebesar 72,2 ppm, isolat campuran sebesar 70,29 ppm dan isolat yang memiliki penurunan konsentrasi paling rendah adalah isolat TJB 05 sebesar 47,48 ppm. Kemampuan tertinggi dari isolat bakteri SBG 05 dalam menurunkan konsentrasi etilbenzena disebabkan karena isolat ini merupakan jenis dari bakteri Acinetobacter sp. Dimana isolat ini mampu menguraikan senyawa alkana dengan kemampuan yang tinggi dibandingkan dengan isolat yang lain yang merupakan isolat bakteri dari jenis Pseudomonas aeroginosa dan Pseudomonas Sp.

4.4. Kemampuan Isolat Dalam Mendegradasi Nonana

Dari pengujian kemapuan isolat bakteri dalam mendegradasi komponen penyusun minyak solar diperoleh konsentrasi penurunan yang bervariasi dari setiap isolat bakteri. Konsentrasi penurunani nonana dapat dilihat pada Tabel 4.4.1. Tabel 4.4.1 Konsentrasi Nonana ppm yang tersisa hasil penguraian minyak solar Perlakuan Konsentrasi Nonana ppm Hari ke-0 Hari ke-4 Hari ke-8 Hari ke-12 Kontrol 130.68 86.04 76.92 54.16 TJB 01 130.68 45.02 100.14 49.9 TJB 05 130.68 56.88 111.22 96.22 SBG 05 130.68 86.04 93.07 60.67 Campuran 130.68 65.95 104.4 79.78 Konsentrasi Nonana yang tersisa hasil penguraian minyak solar selama 12 hari dapat dilihat pada Gambar 4.4.1 di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4.1 Konsentrasi Nonana ppm yang tersisa hasil penguraian minyak solar pada hari ke-0, ke-4 , ke-8 dan hari ke-12. Dari Tabel 4.4.2. terlihat bahwa isolat TJB 01 memiliki konsentrasi tertinggi dalam menguraikan Nonana sebesar 80,78 ppm, isolat SBG 05 sebesar 70,01 ppm, kontrol sebesar 76,52 ppm, isolat campuran sebesar 50,9 ppm dan isolat paling rendah adalah TJB 05 sebesar 34,46 ppm.

4.5. Kemampuan Isolat Dalam Mendegradasi Undekana