3.7. Pengukuran Pertumbuhan Sel
Untuk mengetahui pertumbuhan dan kepadatan sel selama masa inkubasi bakteri ditumbuhkan pada media mineral yang mengandung 2 minyak solar pada media. 1
ml inokulum cair isolat bakteri yang setara dengan kekeruhan larutan Mc-Farland, diinokulasikan ke dalam media secara aseptis, diinkubasi pada waterbath shaker pada
kondisi gelap dengan kecepatan 160 rpm pada suhu 30
o
C selama 12 hari. Pertumbuhan sel diamati setiap 4 hari sekali yaitu pada hari ke-0, ke-4, ke-8 dan hari
ke-12 masa inkubasi. Pengukuran pertumbuhan sel dilakukan dengan metode Standart Plate Count Fardiaz, 1992. Sebanyak 1 ml media biakan diencerkan hingga
konsentrasi 10
-12
, kemudian diinokulasikan ke media Plate Count Agar dengan metode cawan tuang dan diinkubasi selam 24 jam. Jumlah koloni yang tumbuh
dihitung dengan menggunakan Colony counter . Perhitungan estimasi jumlah sel dapat dihitung dengan rumus:
Fardiaz, 1992.
3.8. Uji Potensi Bakteri Penghasil Biosurfaktan Dalam Mendegradasi Minyak Solar
3.8.1. Penentuan Kurva Standart Solar
Untuk membuat kurva zat standart penyusun solar, maka dibuat terlebih dahulu pengenceran untuk zat standar Toluena dengan konsentrasi 40, 80, 100, 120 ppm,
untuk zat standart Nonana 20, 40 ,50, 60 ppm, untuk zat standart Etilbenzena 20, 40, 60, 80 ppm. Untuk zat standart Undecan 100, 200, 300, 400 ppm. Masing-masing
larutan zat standart tersebut masing masing diinjeksikan sebanyak 1 ul ke dalam kromatografi gas Hawlet Pacard 6890. Hasil analisis zat standart penyusun solar
diperoleh dalam satuan luas area. Setelah diperoleh luas area dari masing-masing zat
Universitas Sumatera Utara
standart penyusun solar, maka dibuat kurva standart zat penyusun solar dengan memplot konsentrasi versus luas area. Dari kurva dibuat persamaan garis lurus metode
Least square Glover and Mitchell, 2002 sehingga diperoleh persamaan : Y= a + bX
Dimana: Y : Luas area X : Konsentrasi zat standart penyusun solar ppm
A : intersep b : slope
3.8.2. Uji Potensi Bakteri Penghasil Biosurfaktan Dalam Mendegradasi Solar
1 ml inokulum cair isolat bakteri yang setara dengan kekeruhan larutan standart Mc- Farland =10
8
Selml, dinokulasikan ke dalam media mineral yang mengandung 2 minyak solar secara aseptis dan diinkubasi pada waterbath shaker dengan kondisi
gelap, dengan kecepatan 160 rpm pada suhu 30
o
C selama 12 hari. Media mineral yang mengandung 2 minyak solar dibuat tanpa ada pemberian inokulum sebagai kontrol.
Media yang telah diinkubasi selama 0, 4, 8 dan 12 hari diektraksi. Media dimasukkan ke dalam corong pisah dan ditambahkan 10 ml N-hexan, diekstraksi selama 15 menit,
diulangi ekstraksi ini sampai 3 kali dan setelah itu didiamkan hingga beberapa saat hingga terbentuk 2 lapisan. Lapisan bawah adalah lapisan yang mengandung air,
sedangkan lapisan atas adalah lapisan N-hexan. Lapisan yang bawah dibuang sedangkan lapisan atas diambil untuk dianalisa jumlah minyak solar sisa degradasi
dengan kromatografi gas. Sebanyak 1 ul sampel N-hexan diinjeksikan ke dalam kromatografi gas Hawlet Packard 6890 sehingga diperoleh luas area dari masing-
masing sampel. Nilai luas area dari masing- masing sampel disubstitusikan ke persamaan kurva standar zat penyusun solar sehingga diperoleh nilai konsentrasi
minyak solar tersisa dari masing- masing sampel.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian Potensi Isolat Bakteri Pendegradasi Minyak Solar Asal Laut Sibolga dan Tanjung Balai dengan Kemampuan Menghasilkan Biosurfaktan menghasilkan
pertumbuhan isolat bakteri dan penurunan konsentrasi komponen penyusun minyak solar yaitu, toluena, etilbenzena, nonana dan undekana.
4.1 Pertumbuhan Isolat