Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Proses Reproduksi Pria

efek samping, kualitas, dan efektivitas tentang KB pria terhadap partisipasi dalam ber-KB di Kecamatan Medan Maimun Tahun 2010.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh karakteristik meliputi : umur, suku ras, agama, pekerjaan, pendapatan, pendidikan, dan jumlah anak dan persepsi suami meliputi manfaat KB pria, efek samping, kualitas, dan efektivitas tentang KB pria terhadap partisipasi dalam ber-KB di Kecamatan Medan Maimun Tahun 2010.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan pengaruh karakteristik meliputi : umur, sukuras, agama, pekerjaan, pendapatan, pendidikan, dan jumlah anak dan persepsi suami meliputi manfaat KB pria, efek samping, kualitas, dan efektivitas tentang KB pria terhadap partisipasi dalam ber-KB.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Memberikan masukan kepada petugas KB agar dapat meningkatkan peran serta suami pria dalam ber-KB. 2. Memberi masukan kepada pihak BKKBN dalam perencanaan untuk meningkatkan peran serta pria dalam ber-KB. 3. Menambah pengetahuan bagi penulis dalam penelitian lapangan dan pembuatan karya tulis ilmiah. 4. Menjadi bahan referensi tambahan bagi mahasiswa yang akan meneliti tentang KB terutama KB pria. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keluarga Berencana KB 2.1.1. Pengertian, Visi dan Misi Program KB Program KB adalah suatu program yang dimaksudkan untuk membantu para pasangan dan per orangan dalam mencapai tujuan reproduksi, mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan mengurangi insiden kehamilan berisiko tinggi, kesakitan dan kematian, membuat pelayanan yang bermutu, terjangkau, diterima dan mudah diperoleh bagi semua orang yang membutuhkan, meningkatkan mutu nasehat, komunikasi, edukasi, konseling dan pelayanan, meningkatkan partisipasi dan tanggung jawab pria dalam praktek KB, dan meningkatkan pemberian Air Susu Ibu ASI untuk penjarangan kehamilan BKKBN, 2006. Paradigma baru KB Nasional KBN telah diubah visinya dari mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera NKKBS menjadi visi untuk mewujudkan “Keluarga Berkualitas Tahun 2015”. Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki anak yang ideal, berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Saifuddin, 2006. Universitas Sumatera Utara Paradigma baru program KB ini, menekankan pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi, sebagai upaya integral dalam meningkatkan kualitas keluarga. Visi tersebut dijabarkan ke dalam 6 enam misi, yaitu: 1. Memberdayakan masyarakat untuk membangun keluarga kecil berkualitas 2. Menggalang kemitraan dalam peningkatan kesejahteraan, kemandirian, dan ketahanan keluarga. 3. Meningkatkan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi. 4. Meningkatkan promosi, perlindungan dan upaya mewujudkan hak-hak reproduksi. 5. Meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan jender melalui program KB 6. Mempersiapkan SDM berkualitas sejak pembuahan dalam kandungan sampai dengan usia lanjut Saifuddin, 2006.

2.1.2. Tujuan dan Manfaat KB

KB bertujuan untuk membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara mengatur kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya Mochtar, 1998. Adapun manfaat dari program KB Mochtar,1998 adalah : 1. Untuk kepentingan orang tua Universitas Sumatera Utara Orang tua ayah dan ibu yang paling bertanggung jawab atas keselamatan dirinya dan keluarganya anak-anak, karena itu orang tua haruslah sadar akan batas- batas kemampuannya selama masa baktinya dalam memenuhi kebutuhan anak- anaknya sampai menjadi orang yang berguna. Walaupun manusia dapat mengharapkan pertolongan dan rezeki dari Tuhan Yang Maha Esa, namun mereka sebagai makhluk insan diberi akal, ilmu dan pikiran sehat, karena itu mereka wajib memakai akal, ilmu dan pikiran sehat tersebut untuk mendapatkan jalan dan hidup yang sehat pula supaya jangan berbuat lebih dari kemampuan yang ada. Terciptalah keselamatan keluarga dan terbentuklah keluarga yang bahagia. 2. Untuk kepentingan anak-anak Anak adalah amanah dan karunia Tuhan yang harus dijunjung tinggi sebagai pemberian yang tidak ternilai harganya. Mengatur kelahiran merupakan salah satu cara dalam menghargai kepentingan anak. Orang tua mempunyai persiapan yang matang agar dapat memberikan kehidupan yang baik kepada anak-anaknya agar mereka kelak menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi orang tua dan bangsa. 3. Untuk kepentingan masyarakat Keluarga merupakan kumpulan terpadu dari satu komunitas atau masyarakat. Kepentingan masyarakat meminta agar setiap orang tua sebagai kepala keluarga memelihara dengan baik keluarga dan anak-anaknya agar dapat membantu terlaksananya kesejahteraan seluruh komunitas sehingga secara makro telah ikut memelihara keseimbangan penduduk dan pelaksanaan pembangunan nasional. Tanpa bantuan kesungguhan keluarga-keluarga dalam menekan pertambahan penduduk dengan cepat, pembangunan tidak akan berarti. Orang tua yang menentukan jumlah anak yang ingin mereka miliki sesuai dengan kemampuannya dan tidak melupakan Universitas Sumatera Utara tanggung jawab terhadap anak-anak yang telah dilahirkan, tanggung jawab terhadap masyarakat dan negara di mana mereka hidup dan berbakti Mochtar, 1998.

2.1.3. Pandangan Berbagai Agama tentang KB

Ditinjau dari segi agama, tidak ada satu agama pun di Indonesia yang secara pasti menolak program KB, meskipun pada awalnya banyak keraguan akan hukum agama dari program ini. Namun, pada saat ini beberapa agama telah mendukung program ini. Berikut pandangan empat agama besar di Indonesia tentang program KB : 1. Agama Islam Pandangan para ulama di Indonesia tentang KB pada umumnya menyetujui atau sekurang-kurangnya tidak menentang. Bahkan pada masa Nabi Muhammad SAW telah dikenal metode kontrasepsi alamiah yang dikenal dengan nama azl atau coitus interuptus yang disebut juga dengan senggama terputus. Namun, beberapa pemikir Islam meragukan hukum ber-KB, karena menyamakan program ini dengan larangan membunuh bayi. Pembunuhan bayi sama sekali tidak sama dengan memakai alat kontrasepsi, karena pembunuhan bayi adalah pembunuhan nyata dari anak yang telah lahir sedangkan memakai alat kontrasepsi adalah mencegah terjadinya pembuahan. Oleh karena itu aborsi sebagai metode KB dilarang di Indonesia dan cara KB lainnya diperbolehkan Ebrahim, 1997. Universitas Sumatera Utara Metode kontap sebagai salah satu alat KB juga diperdebatkan oleh para ulama Islam, karena sifatnya yang permanen dan menganggap cara ini sama dengan pengebirian yang dilarang dalam hukum Islam. Namun belakangan metode ini akhirnya diperbolehkan dengan pertimbangan bila metode KB lain memang tidak sesuai dan alasan kesehatan dari PUS itu sendiri. 2. Agama Kristen Pandangan agama Kristen, dalam hal ini Katolik, pada dasarnya menyetujui program KB dengan batasan-batasan yang telah ditentukan di antaranya adalah : a. Masalah KB misalnya : jenis kontrasepsi yang dipakai, jumlah anak yang diinginkan, dan lain-lain ditentukan oleh suami istri sendiri, tanpa ada paksaan dari pihak lain termasuk pemerintah. b. Penentuan tentang keikutsertaan ber-KB harus disepakati bersama antara suami istri. c. Dalam konsili disebutkan bahwa cara-cara KB yang dilarang adalah pengguguran aborsi dan pembunuhan bayi. Selain itu cara coitus interuptus dan sterilisasi baik yang permanen maupun tidak juga dilarang. d. Cara ber-KB yang dianjurkan oleh gereja adalah pantang berkala. Mengenai cara ini ensiklik hummanae menolak semua cara ber-KB selain pantang berkala. e. Bila cara pantang berkala telah dicoba dan mengalami kesulitan atau membahayakan kesehatan, maka suami istri dapat meminta nasehat kepada Universitas Sumatera Utara imam sebagai Bapak rohani untuk menentukan jalan keluar yang tepat BKKBN, 1980. 3. Agama Hindu Pandangan agam Hindu terhadap program KB sangat positif bahkan cenderung mendukung karena program ini dianggap sejalan dengan ajaran agama Hindu. Alat kontrasepsi tercipta dari ilmu pengetahuan, dan ilmu yang dipergunakan untuk kesejahteraan manusia, akan disetujui oleh Hindu Dharma dan tidak akan ditentang. Bahkan penggunaan alat kontrasepsi diatur agar sesuai dengan desatempat, kalawaktu,dan patrakeadaan BKKBN, 1980. Namun demikian metode pengguguran abortus criminalis dianggap sebagai dosa besar karena bertentangan dengan ajaran Ahimsa Karma. Pengguguran janin dianggap sama dengan pembunuhan orang suci. Oleh karena itu, metode ini sangat ditentang oleh umat Hindu. 4. Agama Budha Agama Budha menyetujui program KB dan penggunaan metode kontrasepsi apabila : a. Metode kontrasepsi tidak mengandung unsur-unsur pembunuhan. b. Kontrasepsi dilakukan atas dasar saling pengertian antara suami istri dengan maksud memberikan kesempatan mendidik, merawat, dan mempersiapkan diri buat kehidupan anak-anak yang sudah ada. c. Tidak ada unsur-unsur melarikan diri dari tanggung jawab. d. Semua tindakan ber-KB dilakukan atas dasar bimbingan dan pengawasan para ahli yang bersangkutan BKKBN, 1980. Universitas Sumatera Utara Agama Budha memperbolehkan pemakaian kontrasepsi karena pencegahan kehamilan dengan memakai alat kontrasepsi dianggap sama dengan pencegahan pertemuan sel telur dengan sel sperma yang berarti pula mencegah terjadinya makhluk. Hal ini berarti tidak terjadi pembunuhan, karenaa sel telur dan sel sperma sendiri menurut agama Budha bukanlah makhluk.

2.2. Sistem dan Proses Reproduksi Pria

Alat organ reproduksi pria terdiri dari dua bagian yaitu : bagian luar dan bagian dalam Manuaba, 1998.

2.2.1. Bagian luar :

1. Zakar penis adalah suatu alat yang berbentuk silindris yang dalam keadaan tidak tegang normal panjangnya 6-8 cm, di mana di dalamnya terdapat saluran kencing. 2. Kantong zakar scrotum adalah kantong yang terdiri dari jaringan ikat jarang, terletak di belakang zakar, di antara kedua paha, dan berisi dua buah testis buah zakar.

2.2.2. Bagian dalam :

1. Buah zakar atau testis berjumlah dua buah, yang terletak dalam scrotum, berbentuk bulat telur avoid yang merupakan kelenjar seks utama pria. Universitas Sumatera Utara 2. Epididimis, merupakan saluran berkelok-kelok seperti spiral yang terletak di samping belakang testis. Epididimis dihubungkan dengan testis oleh saluran- saluran yang disebut vas deferens. 3. Saluran mani vas deferens, ada dua buah kiri dan kanan, berasal dari testis, masuk ke dalam tali mani. 4. Saluran kantung air mani, adalah kelenjar tubuler, terletak di sebelah kanan dan kiri di belakang leher kandung kencing. Saluran dari vesica seminalis saluran kantong air mani bergabung dengan ductus deferens untuk membentuk saluran ejakulator. 5. Kelenjar prostat glandula prostate, terletak di bawah kandung kencing dan mengelilingi saluran kencing. Kelenjar ini terdiri dari kelenjar majemuk, saluran- saluran dan otot polos. Bentuknya seperti buah kenari, beratnya kurang lebih 20 gram. 6. Kelenjar cowperi adalah kelenjar yang menghasilkan cairan mukus, bening dan bersifat basa.

2.2.3. Fungsi alat organ reproduksi Pria

Fungsi alat organ reproduksi pria terdiri dari dua bagian Manuaba, 1998 yaitu : 1. Fungsi alat organ reproduksi bagian luar adalah sebagai berikut : a. Penis berfungsi sebagai penyalur sperma melalui proses senggama. b.. Testis berfungsi untuk memproduksi hormon testosteron dan bersama kelenjar adrenal dalam pembentukan sperma. Testosteron memengaruhi metabolisme dalam tubuh, seperti produksi sel darah merah, pembentukan Universitas Sumatera Utara massa tulang dan otot, perkembangan kelenjar prostat dan pertumbuhan rambut.

2. . Fungsi alat organ reproduksi pria bagian dalam sebagai berikut :

1. Buah zakar mempunyai dua fungsi yaitu : a Memproduksi spermatozoa sel mani yang merupakan sel reproduksi pria. b Memproduksi hormon adrogenik, khususnya testosteron yang dialirkan ke dalam darah. Hormon ini memberi sifat kejantanan sifat seks sekunder kepada pria dewasa, misalnya suara yang besar, pertumbuhan rambut pada dada, ketiak dan kemaluan. 2. Epididimis berfungsi : a. Sebagai saluran penghubung antara testis dengan vas deferens. b. Sebagai lumbung pertama sperma. c. Mengeluarkan getah atau cairan yang berguna untuk perkembangan dan proses pematangan spermatozoa. d. Mengabsorbsi cairan testis yang mengandung sperma. 3. Saluran mani vas deferens, berfungsi sebagai tempat penyimpanan air mani sebelum disemprotkan. 4. Saluran kantong air mani, berfungsi untuk menyimpan sperma dan menghasilkan cairan yang kaya dengan zat gula. 5. Kelenjar prostat glandula prostate, berfungsi untuk menghasilkan cairan yang bersifat basa dan berfungsi untuk mempertahankan hidupnya sperma. 6. Kelenjar cowperi, berfungsi untuk menghasilkan cairan mukus, bening dan bersifat basa yang berguna sebagai pelicin pada waktu senggama berlangsung. Universitas Sumatera Utara 7. Saluran kencing uretra, berfungsi untuk menyalurkan air mani dan air kencing. Air mani dan air kencing tidak mungkin keluar secara bersamaan karena secara refleks diatur oleh sebuah klep yang terletak pada muara pertemuan antara saluran kencing dan saluran air mani.

2.3. Proses Reproduksi Pria

Menurut Manuaba 1998, sperma normal masuk ke dalam rahim wanita pada masa subur kemungkinan besar akan bertemu dan berhasil membuahi sel telur. Hasil pembuahan ini akan berkembang menjadi embrio. Embrio akan berkembang lebih lanjut menjadi janin yang siap dilahirkan. Produk alat organ reproduksi antara lain : 1. Air mani semen terdiri atas getah cairan berwarna keputih-putihan, agak kental. Pada saat ejakulasi dipancarkan 2-5 milimeter. Setiap milimeternya mengandung 2-120 juta sel mani spermatozoa. Air mani bersifat basa dan dalam lingkungan ini sperma dapat hidup kurang lebih selama 3 hari. 2. Sel mani spermatozoa, dibuat di dalam testis melalui proses spermatogenesis. Terdiri dari bagian kepala, leher, badan dan ekor yang panjangnya antara 50 - 60 mikron 120 mm. Pada bagian kepala terdapat suatu selubung yang menutupi 23 bagian daerah kepala dan disebut akrosom. Selubung ini mengandung enzim yang dipergunakan untuk penetrasi sel telur pada proses pembuahan. Spermatozoa bergerak dengan ekornya seperti berenang dengan kecepatan 2-4 mmmenit sehingga waktu yang dipergunakan untuk bergerak dari mulut rahim sampai ke ujung rahim dari saluran telur adalah 1-2 jam. Di dalam vagina Universitas Sumatera Utara spermatozoa tidak dapat hidup lebih dari 8 jam, tetapi dalam uterus untuk sampai kepada tuba dapat hidup 2-3 hari.

2.4. Cara Kontrasepsi Pria