2. Keefektifan praktis pemakaian, adalah keefektifan yang terlihat dalam
kenyataan di lapangan setelah pemakaian jumlah besar, meliputi segala sesuatu yang memengaruhi pemakaian, seperti kesalahan, penghentian, kelalaian, dan
lain-lain. 3.
Keefektifan program, adalah keefektifan sebuah cara dalam sebuah program baik di tingkat lokal, propinsi, maupun nasional.
4. Keefektifan biaya cost effectiveness, adalah perbandingan antara sebuah cara
atau program dengan hasil yang diharapkan, baik berupa jumlah akseptor, jumlah yang terus memakai, efek samping, penurunan angka kesuburan, dan lain-lain
Siswosudarmo, 2001. Tidak ada satu pun metode kontrasepsi yang aman dan efektif bagi semua
klien, karena masing-masing mempunyai kesesuaian dan kecocokan individual bagi setiap klien. Namun secara umum persyaratan metode kontrasepsi ideal adalah
sebagai berikut Saifuddin, 2006 : 1.
Aman, artinya tidak akan menimbulkan komplikasi berat bila digunakan. 2.
Berdaya guna, artinya bila digunakan sesuai dengan aturan akan dapat mencegah terjadinya kehamilan.
3. Dapat diterima, bukan hanya oleh klien melainkan juga oleh lingkungan budaya
di masyarakat. 4.
Terjangkau harganya oleh masyarakat. 5.
Bila metode tersebut dihentikan penggunaannya, klien akan segera kembali kesuburannya.
2.4.1. Kondom
Universitas Sumatera Utara
Kondom merupakan salah satu alat kontrasepsi pria yang paling mudah dipakai dan diperoleh, baik melalui apotek maupun toko obat dengan berbagai merek
dagang. Kondom terbuat dari karet lateks, berbentuk tabung tidak tembus cairan, dimana salah satu ujungnya tertutup rapat dan dilengkapi kantung untuk menampung
sperma BKKBN, 2007. Kondom disamping sebagai alat KB juga berfungsi untuk mencegah Infeksi
Menular Seksual IMS termasuk Human Immunodeficiency Virus HIVAIDS Acquired Immunodeficiency Syndrome.
a Kelebihan dan Keterbatasan Kondom
1.
Kelebihan Kondom
a.
Bila digunakan secara tepat maka kondom dapat digunakan untuk mencegah kehamilan dan penularan penyakit menular seksual.
b. Kondom tidak memengaruhi kesuburan jika digunakan dalam jangka
panjang.
c.
Kondom mudah didapat dan tersedia dengan harga yang terjangkau.
2.
Keterbatasan Kondom
a.
Kekurangan penggunaan kondom memerlukan latihan dan tidak efisien.
b.
Karena sangat tipis maka kondom mudah robek bila tidak digunakan atau
disimpan sesuai aturan.
Universitas Sumatera Utara
c. Beberapa pria tidak dapat mempertahankan ereksinya saat menggunakan
kondom. d.
Setelah terjadi ejakulasi, pria harus menarik penisnya dari vagina bila tidak, dapat terjadi kehamilan atau penularan penyakit menular seksual.
e. Kondom yang terbuat dari latex dapat menimbulkan alergi bagi beberapa
orang. 2.4.2. Vasektomi
Vasektomi berasal dari perkataan : a vas = vas deferen = saluran mani = saluran yang menghubungkan testis dengan urethra dan menjadi saluran untuk
transpor sel mani, b ektomi = memotong dan mengangkat. Jadi vasektomi dalam arti yang murni berarti memotong dan mengangkat saluran vas deferens kanan dan
kiri. Akan tetapi, yang dimaksud dengan vasektomi untuk KB adalah bilateral partial vasektomi, yaitu memotong sebagian kecil vas deferens kanan dan kiri masing-
masing kurang daripada 1 cm. Dengan demikian vasektomi hanya menghalang- halangi transpor bibit laki-laki spermatozoa Anfasa, 1982.
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vas deferens sehingga alur transportasi sperma
terhambat dan proses fertilisasi penyatuan dengan ovum tidak terjadi. Vasektomi merupakan upaya untuk menghentikan fertilitas di mana fungsi reproduksi
merupakan ancaman atau gangguan terhadap kesehatan pria dan pasangannya serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga Saifuddin, 2006.
Menurut Tjokronegoro 2003, vasektomi adalah cara KB yang mantap di mana saluran air mani vas deferens diputuskan sehingga sperma dari dalam testis
Universitas Sumatera Utara
tidak akan keluar bersama cairan mani lain pada saat bersetubuh. Vasektomi adalah satu-satunya cara sterilisasi pria yang diterima sampai saat ini. Vasektomi harus
dibedakan dengan kebiri pengambilan kedua testis karena dengan vasektomi hanya perjalanan sperma dari testis ke dunia luar yang diputus, tepatnya dengan memotong
dan mengambil sebagian dari vas deferens. Seseorang yang telah menjalani vasektomi masih mengeluarkan semen tetapi bebas sel sperma spermatozoa dan
masih memiliki keinginan berhubungan seksual libido secara normal, bahkan potensi dan kepuasannya pun tidak berubah. Vasektomi merupakan operasi kecil
yang cukup dilakukan dengan anestesi lokal.
Kelebihan dan Keterbatasan Vasektomi BKKBN, 2007. Adapun kelebihan metode kontrasepsi vasektomi adalah :
1. Mudah pelaksanaannya dengan pembiusan setempat kurang lebih 15 menit.
2. Bekas operasi hanya merupakan luka yang cepat sembuh.
3. Tidak mengganggu hubungan seksual.
4. Tingkat kegagalan rendah hanya ± 0,3 dari 100 tindakan vasektomi.
5. Merupakan metode mantap.
Keuntungan vasektomi Anfasa, 1982 antara lain : 1 tidak ada mortalitas kematian, 2 morbiditas akibat sakit kecil sekali, 3 tidak perlu mondok di rumah
sakit, 4 waktu operasi hanya 15 menit, dan dilakukan dengan pembiusan setempat,
Universitas Sumatera Utara
5 sangat efektif kemungkinan gagal tidak ada, karena dapat diperiksa kepastiannya di laboratorium, 6 tidak membutuhkan biaya yang besar.
Keterbatasan metode kontrasepsi vasektomi antara lain : 1.
Harus dengan tindakan pembedahan. 2.
Walaupun merupakan operasi kecil, masih dimungkinkan terjadi komplikasi seperti pendarahan dan infeksi.
3. Tidak melindungi klien dari penyakit menular seksual.
4. Masih harus menggunakan kondom selama 15 kali ejakulasi agar tidak terjadi
kehamilan akibat dari sisa-sisa sperma yang terdapat di saluran vas deferens. 5.
Jika istri masih menggunakan alat kontrasepsi disarankan tetap mempertahankan selama 2 bulan sampai 3 bulan sesudah suami menjalankan vasektomi.
6. Klien perlu istirahat total selama 1 hari dan tidak bekerja selama 1 minggu.
2.5. Persepsi