18
dalam penelitian ini adalah inspektorat harus terbebas dari konflik kepentingan yang mungkin terjadi.
2.1.4. Gangguan Organisasi
Independensi para auditor pemerintah dapat dipengaruhi oleh kedudukannya dalam struktur organisasi pemerintahan, tempat auditor tersebut ditugaskan, dan juga
dipengaruhi oleh audit yang dilaksanakannya, yaitu apakah mereka melakukan audit intern atau audit terhadap entitas lain.Independensi organisasi pemeriksa menurut
Peraturan BPK RI Nomor 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, Lampiran II pada Standar Pemeriksaan Pernyataan Nomor 01 Standar
Umum, dapat dipengaruhi oleh gangguan organisasi yaitu kedudukan, fungsi, dan struktur organisasinya.
Menurut Amirsyah 2007 agar tercipta independensi secara organisasi, maka organisasilembaga audit memperhatikan hal-hal kritis sebagai berikut :
1. Peranan Standard Mengatur Gangguan Organisasi.
Standar pemeriksaan harus mengatur gangguan organisasi secara lebih jelas dan mendalam untuk menghindari perbedaan persepsi dan pendapat sehingga
organisasi pemeriksa dalam menjalankan tugas dan fungsinya dapat lebih terarah dalam menjaga independensinya khususnya yang berkaitan dengan gangguan
organisasi dalam pelaksanaan pemeriksaan.Dengan adanya standar yang mengatur independensi organisasi, organisasi pemeriksa dapat lebih fokus
merencanakan pemeriksaan, menentukan tim dan personel pemeriksa hingga
19
melakukan sosialisasi dan pendidikan mengenai pentingnya memahami independensi organisasi dan gangguan yang mungkin datang dari organisasi
dalam melakukan pemeriksaan.Bagi pemeriksa, dengan adanya standar yang lebih jelas yang mengatur independensi organisasi dapat memudahkan untuk
bertindak dan keleluasaan mengambil keputusan dalam pemeriksaan mulai dari perencanaan hingga pembuatan laporan hasil pemeriksaan.
2. Menghindarkan gangguan organisasi
Independensi para auditor pemerintah dapat dipengaruhi oleh kedudukannya dalam struktur organisasi pemerintahan, tempat auditor tersebut ditugaskan, dan
juga dipengaruhi oleh audit yang dilaksanakannya, yaitu apakah mereka melakukan audit intern atau audit terhadap entitas lain.
Agar tercipta independensi secara organisasi, organisasilembaga audit wajib: 1.
Melaksanakan akuntabilitas serta melaporkan hasil audit mereka kepada pejabat tertinggi dalam lembaga atau entitas pemerintah yang bersangkutan.
2. Ditempatkan diluar fungsi manajemen garis dan staf entitas yang diaudit tersebut.
3. Menyampaikan hasil audit secar teratur kepada instansi atau lembaga pemerintah
yang berwenang dan BPK. 4.
Dijauhkan dari tekanan politik, gara mereka dapat melaksanakan audit secara obyektif dan dapat melaporkan temuan audit, pendapat dan kesimpulan mereka
secara obyektif, tanpa rasa takut akibat tekanan politik tersebut.
20
5. Diadakan pembinaan dalam suatu sistem kepegawaian yang mengatur
kompensasi, pelatihan, promosi jabatan dan pengembangannya, didasarkan pada prestasi kerja yang dihasilkan.
Jika faktor-faktor diatas telah terpenuhi maka dapat dikatakan bahwa secara gangguan organisasi auditor sudah dapat dikatakan independen dan dapat melakukan
tugas pemeriksaan secara independen.
2.1.5. Sistem Imbalan