27
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konseptual
Gambar 3.1. Kerangka Konsep
Dari permasalahan yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, telah tergambar hal yang menjadi ketertarikan peneliti.Bagian-bagian tersebut juga telah
menjelaskan keterkaitan antara variabel yang akan diteliti.Namun demikian perlu dibuat suatu ringkasan dan konsep pikir yang sistematis agar lebih mudah untuk
mengembangkan metodologi penelitian yang akan digunakan Kerangka konsep ini disusun berdasarkan pemahaman teori yang disajikan pada bab II untuk menjawab
permasalahan yang telah dikemukakan pada bab I.
Gangguan Ekstern X
2
Gangguan Pribadi X
1
Gangguan Organisasi X
3
Sistem Imbalan X
4
Peran Auditor Inspektorat Dalam Pengawasan
Keuangan Daerah Y
27
28
Peran auditor
inspektorat dalam
pengelolaan keuangan
sangat signifikan.Inspektorat harus mampu memberikan masukan-masukan serta koreksi
yang dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan suatu daerah atau satuan kerja.Perbaikan laporan keuangan ini akan menghasilkan laporan keuangan yang
kemungkinan tingkat kesesuaian dengan standar yang berlaku semakin tinggi.Inspektorat harus mampu menjadi alat kelengkapan kepala daerah yang efektif
dalam rangka usaha mencapai opini audit Wajar tanpa Pengecualian atau minimal Wajar Dengan Pengecualian.
Pada sisi lain, peran inspektorat tersebut sangat tergantung pada banyak faktor baik yang berasal dari dalam individu pemeriksa, diluar individu pemeriksa,
maupun gangguan dari organisasi itu sendiri.Hal ini yang melatarbelakangi termuatnya faktor-faktor tersebut di dalam Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI
Nomor 01 Tahun 2007 tanggal 7 Maret 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara, Lampiran II Pernyataan Nomor 01 Standar Umum menyatakan “ada tiga faktor gangguan yang dapat mempengaruhi peran pemeriksa yaitu gangguan yang
bersifat pribadi, gangguan yang bersifat ekstern dan gangguan yang bersifat organisasi”.
Ketiga variabel gangguan tersebut secara teoritis akan memberikan pengaruh negatif.Artinya, meningkatnya salah satu gangguan tersebut secara parsial
maupun secara bersama-sama simultan akan berimplikasi pada penurunan peran auditor inspektorat, demikian sebaliknya jika gangguan tersebut dapat diminimalisasi
maka peran auditor inspektorat dapat ditingkatkan.
29
Berdasarkan pandangan peneliti, ada faktor lain yang sangat signifikan yang mempengaruhi peran pemeriksa.Imbalan yang menjadi tujuan utama seseorang
bekerja, menjadi faktor yang tidak dapat dinafikan akan mempengaruhi peran seseorang pemeriksa.Sistem imbalan ini mencakup pemberian imbalan dalam bentuk
financial maupun non financial.Imbalan financial tentunya adalah imbalan yang berhubungan langsung dengan upah dalam melakukan suatu pekerjaan, sedangkan
imbalan non financial berhubungan dengan segala diluar imbalan financial secara langsung yang dianggap bernilai oleh seseorang.
Secara teori diduga sistem imbalan akan memberikan pengaruh yang positif terhadap peran auditor inspektorat.Peningkatan kepuasan auditor inspektorat terhadap
imbalan yang diterimanya akan mendorong peningkatan peran auditor tersebut, demikian sebaliknya, jika auditor inspektorat tidak puas dengan sistem imbalan yang
berlaku dapat berimplikasi pada penurunan peran yang dijalankannya.
3.2. Hipotesis Penelitian