32
media perantara.Sumber data dalam penelitian ini berasal dari responden yaitu Inspektorat Kabupaten dairi.
Instrumen dalam penelitian ini berbentuk kuesioner, untuk variabel gangguan pribadi, gangguan ekstern dan gangguan organisasi diadopsi dari Siregar 2009,
sedangkan untuk variabel sistem imbalan yang diterima diadopsi dari Amrullah 2010.Menurut Sugiyono 1999 bahwa peneliti-peneliti dalam bidang sosial
instrumen penelitian yang digunakan sering disusun sendiri termasuk menguji validitas dan reliabilitasnya.Setiap pernyataan diberikan bobot yaitu skor 5 lima
untuk pernyataan yang dipilih dengan tingkat sangat setuju, 4 empat untuk penilaian setuju, 3 tiga untuk netral, 2 dua untuk tidak setuju, serta 1 satu untuk sangat
tidak setuju.
4.5. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel
Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari hubungan antara satu variabel dengan lainnya dan pengukurannya.Definisi
operasional adalah definisi yang menjadikan variabel-variabel yang sedang diteliti menjadi bersifat operasional dalam kaitannya dengan proses pengukuran variabel-
variabel tersebut Sarwono 2006.Definisi operasional memungkinkan sebuah konsep yang bersifat abstrak dijadikan suatu yang operasional sehingga memudahkan
penelitian dalam melakukan pengukuran. Untuk pengukuran variabel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala
pengukuran interval.Sarwono 2006 menyebutkan bahwa skala pengukuran interval
33
memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu.Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala
nominal ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu yang memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki karakteritik yang lebih atau kurang tetapi
bukan berapa banyak kekurangan dan kelebihannya. Penelitian ini menggunakan empat variabel independen yaitu gangguan
pribadi X
1
, gangguan ekstern X
2
, gangguan organisasi X
3
, dan sistem imbalan X
4
dan satu variabel dependen yaitu peran auditor inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah Y.
Gangguan Pribadi X
1
dalam penelitian ini adalah gangguan yang disebabkan oleh suatu hubungan dan pandangan pribadi mungkin mengakibatkan pemeriksa
membatasi lingkup pertanyaan dan pengungkapan atau melemahkan temuan dalam segala bentuknya.Pengukuran dengan menggunakan skala interval.
Gangguan Ekstern X
2
dalam penelitian ini adalah gangguan ekstern bagi organisasi pemeriksa yang dapat membatasi pelaksanaan pemeriksaan atau
mempengaruhi kemampuan pemeriksa dalam menyatakan pendapat atau simpulan hasil pemeriksaannya secara independen dan obyektif.Pengukuran variabel dalam
penelitian ini dengan menggunakan skala interval.
34
Tabel 4.2.Definisi Operasional Nama
Variabel Definisi
Parameter Skala
Independen Gangguan
Pribadi Gangguan yang
disebabkan oleh suatu hubungan dan
pandangan pribadi mungkin
mengakibatkan pemeriksa membatasi
lingkup pertanyaan dan pengungkapan
atau melemahkan temuan dalam segala
bentuknya. −
adanya hubungan keluarga atau pertalian darah.
− memiliki kepentingan
keuangan. −
pernah bekerja dalam kurun 2 tahun terakhir.
− Mempunyai hubungan
kerjasama dengan entitas atau program yang diperiksa
− terlibat dalam kegiatan
obyek pemeriksaan. −
Adanya prasangka terhadap perorangan, kelompok,
organisasi atau tujuan suatu program, yang dapat
membuat pelaksanaan pemeriksaan menjadi berat
sebelah.
− Pada masa sebelumnya
mempunyai tanggung jawab dalam pengambilan
keputusan atau pengelolaan suatu entitas.
− adanya tanggung jawab
untuk mengatur entitas. −
adanya kecendrungan memihak karena keyakinan
politik atau sosial. −
pernah bekerja terhadap obyek pemeriksaan.
− mencari pekerjaan pada
entitas yang diperiksa selama pemeriksaan.
Interval
Gangguan Ekstern
Gangguan ekstern bagi organisasi
pemeriksa yang dapat −
Adanya campur tangan atau pengaruh pihak ekstern yang
membatasi atau mengubah Interval
35
membatasi pelaksanaan
pemeriksaan atau mempengaruhi
kemampuan pemeriksa dalam
menyatakan pendapat atau simpulan hasil
pemeriksaannya secara independen
dan obyektif. lingkup pemeriksaan secara
tidak semestinya. −
Terdapat campur tangan pihak ekstern terhadap
pemilihan dan penerapan prosedur pemeriksaan atau
pemilihan sampel pemeriksaan.
− Pembatasan waktu yang
tidak wajar untuk penyelesaian suatu
pemeriksaan.
− Adanya campur tangan pihak
ekstern mengenai penugasan, penunjukan, dan promosi
pemeriksa.
− Terdapat pembatasan
terhadap sumber daya yang disediakan bagi organisasi
pemeriksa
− Terdapat wewenang Pihak
Ekstern untuk menolak atau mempengaruhi pertimbangan
pemeriksa terhadap isi suatu laporan hasil pemeriksaan.
− Adanya ancaman
penggantian petugas pemeriksa atas
ketidaksetujuan dengan isi laporan hasil pemeriksaan.
− Terdapatnya pengaruh yang
membahayakan kelangsungan pemeriksa
sebagai pegawai.
Ganguan Organisasi
Gangguan yang dapat dipengaruhi oleh
kedudukannya dalam struktur organisasi
pemerintahan, tempat auditor tersebut
ditugaskan, dan juga dipengaruhi oleh
− dipengaruhi kedudukan
pemeriksa dalam struktur organisasi pemerintahan.
− dipengaruhi oleh
pemeriksaan yang dilaksanakannya.
Interval
36
audit yang dilaksanakannya.
Sistem Imbalan
Imbalan atau reward yang diterima
seorang inspektorat setalah melakukan
pekerjaan pemeriksaan.
- Imbalan
financial yaitu
imbalan berbentuk
uang ataou materi lainnya terkait
dengan suatu
tugas pemeriksaan.
- Imbalan non-finansial yaitu
yang berbentuk penghargaan, balas jasa lain atau bentuk
apapun
yang dianggap
berharga oleh pemeriksa.
Interval
Dependen
Peran auditor
inspektorat dalam
pengawasan keuangan
daerah Y
Peran auditor inspektorat dalam
pengawasan keuangan daerah
dalam penelitian ini digunakannya hak-
hak auditor baik dalam pengelolaan
keuangan daerah. Pengukuran
variabel ini
dilakukan dengan skala likert dengan item pernyataan yang
berkaitan peran auditor dalam pengawasan keuangan daerah
yang meliputi pengawasan dalam perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan maupun
pertanggungjwaban anggaran
pendapatan belanja
daerah APBD
sebagaimana pentahapan anggaran yang dibuat
oleh Henley
et.al 1992,
Permendagri 13 tahun 2006.
Interval
Gangguan Organisasi X
3
dalam penelitian ini adalah gangguan terhadap independensi para auditor pemerintah dapat dipengaruhi oleh kedudukannya dalam
struktur organisasi pemerintahan, tempat auditor tersebut ditugaskan, dan juga
37
dipengaruhi oleh audit yang dilaksanakannya, yaitu apakah mereka melakukan audit intern atau audit terhadap entitas lain.Pengukuran variabel dalam penelitian ini
dengan menggunakan skala pengukuran interval. Sistem Imbalan yang diterima X
4
dalam penelitian ini adalah pola pemberian imbalan sebagai balasan dari pekerjaan yang dilakukan seorang
inspektorat.Sistem imbalan ini mencakup imbalan dalam bentuk financial maupun dalam bentuk non financial.
Sementara itu, peran auditor inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah Y berkaitan dengan peran auditor dalam pengawasan keuangan daerah yang
meliputi pengawasan dalam perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan maupun pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD.
4.6. Metode dan Teknik Analisis Data