10
2.1.1. Peran Auditor Inspektorat dalam Pengawasan Keuangan Daerah
Dalam tata cara pengelolaan keuangan daerah, pengelola dana harus memberikan pertanggungjawaban penggunaan keuangan kepada internal lembaga
maupun eksternal.Pengawasan keuangan daerah dilakukan secara internal oleh Inspektorat Jenderal, Inspektorat Provinsi dan KabupatenKota maupun pengawasan
secara eksternal Badan Pemeriksa Keuangan BPK.Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan.Fungsi pengawasan merupakan bagian dari
fungsi manajemen yang memberi masukan kepada manajemen tentang hal yang sesungguhnya terjadi dalam operasional perusahaan.Fungsi operasional ini dimulai
dari tahapan penyusunan perencanaan, pelaksanaan hingga tahapan evaluasi kinerja dari masing-masing SKPD.Hasil pengawasan akan menjadi bahan manajemen untuk
memperbaiki dan menyempurnakan kualitas perencanaan dan pelaksanaan.Jika fungsi pengawasan tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka sudah dapat dipastikan
kualitas perencanaan dan pelaksanaan tidak akan baik. Hal ini sebenarnya sesuai dengan prinsip dasar audit bahwa terdapat auditor
internal yang dalam hal pengelolaan administrasi pemerintahan dijalankan fungsinya oleh inspektorat.Peran auditor eksternal yang dikenal sebagai auditor independen
dalam pengelolaan keuangan negara fungsinya dijalankan oleh Badan Pemeriksa Keuangan BPK, yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.Sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya BPK dapat menugaskan pihak lain seperti Kantor Akuntan Publik KAP untuk
melakukan audit atas laporan keuangan pemerintah daerah.Kewenangan BPK
11
melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan pemerintah daerah didasarkan pada Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan
Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Negara dan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 Tentang Badan Pemeriksa Keuangan.
Pada sisi auditor internal yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah, bahwa auditor internal
pemerintah daerah adalah unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah yang selanjutnya disebut Inspektorat.Karena peraturan dan ketentuan-ketentuan yang
terdapat di dalam relatif baru, beberapa pemerintah daerah masih menamakan organisasi auditor internal nya sebagai Badan Pengawas Daerah Bawasda seperti
istilah yang digunakan sebelum keluarnya peraturan ini. Dalam hal auditor internal, sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dikatakan bahwa terdapat pejabat yang karena
jabatan yang dipangkunya bertindak atas nama Menteri Dalam Negeri atau Kepala Daerah tertentu bertindak sebagai pengawas yang disebut dengan Pejabat Pengawas
Pemerintahan PPP.Hasil kerja dari pejabat tersebut diserahkan kepada : 1.
Laporan hasil pemeriksaan Inspektorat Provinsi disampaikan kepada Gubernur dengan tembusan kepada Menteri Dalam Negeri dan BPK Perwakilan.
2. Laporan hasil pemeriksaan Inspektorat KabupatenKota disampaikan kepada
BupatiWalikota dengan tembusan kepada Gubernur dan BPK Perwakilan.
12
Laporan hasil kerja inspektorat menjadi informasi bagi kepala daerah yang dapat digunakan untuk memperbaiki laporan keuangan daerah tersebut.Hal ini
diperlukan agar dalam pemeriksaan eksternal yang akan dijalankan oleh BPK terdapat suatu laporan keuangan yang lebih baik jika disesuaikan dengan standar dan
peraturan yang berlaku.Dalam hal ini laporan hasil kerja inspektorat sebagai pemeriksaan awal yang berfungsi meningkatkan kehandalan laporan keuangan
daerah.Berdasarkan mekanisme kerja ini terlihat bahwa inspektorat merupakan komponen penting dari sistem peringatan dini early warning system yang dimiliki
kepala daerah.Kepala daerah harus mengetahui bagaimana setiap perangkat yang dimilikinya
menjalankan anggaran
yang disediakan
negara untuk
pembangunan.Idealnya, inspektorat melakukan pemeriksaan dan penilaian tersebut sebelum BPK sebagai auditor eksternal datang melakukan audit.
Berdasarkan konsep manajemen, sebenarnya inspektorat adalah alat kelengkapan kepala daerah untuk mengawasi ruang lingkup kerjanya, sehingga baik
atau buruknya hasil pengawasan yang dilakukan oleh inspektorat sesungguhnya mencerminkan kepemimpinan kepala daerah dalam menjalankan fungsi pengelolaan
administrasi daerah yang menjadi tanggungjawabnya.Bagi SKPD yang diperiksa hasil pemeriksaan menjadi masukan dalam rangka menyempurnakan laporan keuangan
yang akan disusun. Laporan inspektorat dikirimkan kepada Menteri Dalam Negeri, Gubernur, dan
Perwakilan BPK.Kesesuaian laporan tersebut dengan hasil pemeriksaan BPK akan menjadi ukuran efektifitas pelaksanaan pengawasan internal.Jika laporan yang
13
dihasilkan oleh inspektorat berbeda sangat jauh dengan hasil temuan BPK hal ini mengindikasikan fungsi pengawasan internal dalam suatu daerah tersebut tidak
berjalan dengan baik.
2.1.2. Gangguan Pribadi