Latar Belakang KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Polisakarida yang terdapat di alam dapat dihidrolisis oleh asam ataupun enzim, menghasilkan monosakarida atau turunan monosakarida. Polisakarida dapat berfungsi sebagai polisakarida struktur maupun polisakarida turunan. Polisakarida struktur yang paling banyak terdapat didalam tumbuhan ialah selulosa Girindra.A.1990. Dalam tubuh selulosa tidak dapat dicerna karena dari dalam tubuh tidak mempunyai enzim yang dapat menguraikan selulosa. Tetapi ternyata polisakarida dapat dimanfaatkan, dimana dengan menggunakan asam encer tidak dapat dihidrolisis, tetapi oleh asam dengan konsentrasi tinggi yaitu secara kimiawi menggunakan HCl 30 dapat terhidrolisis menjadi D-glukosa Poedjiadi.A.1994. Di samping kulit buah dan biji, dami nangka merupakan bagian buah nangka yang sering di buang atau merupakan limbah. Dami nangka menempati porsi cukup besar yaitu 40-50 dari total limbah yang dihasilkan. Agar dami nangka bermanfaat, bermutu tinggi dan memiliki nilai jual perlu adanya teknologi pengolahan pangan. Namun, kebanyakan masyarakat membuang dami nangka begitu saja, karena banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa dami nangka mengandung pectin sehingga dapat di jadikan sebagai produk olahan http:digilib.itb.ac.id. Jadi, semua limbah yang mengandung selulosa, seperti dami nangka, biji alpukat, ampas kelapa dll. Ternyata dapat dihirolisis menjadi sirup glukosa, sirup glukosa dapat dimanfaatkan dengan menggunakan gula pasir, dan limbah-limbah lainnya ternyata juga sangat baik, jadi dengan pelestarian lingkungan untuk memanfaatkan limbah-limbah ini dan sekarang ini masyarakat dituntut untuk lebih Universitas Sumatera Utara kreaktif untuk memanfaatkan berbagai sumber bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apabila limbah ini ditentukan adalah selulosa, dimana caranya ditentukan dengan metode warenwet. Hidrolisis selulosa dengan asam berlangsung bertahap melalui reaksi sebagai berikut : Selulosa selubiosa glukosa Dimana glukosa termasuk : - Monosakarida - Rasanya manis - Sifatnya mereduksi ion Cu ++ dari kupri sulfat menjadi ion Cu + yang kemudian mengendap dengan endapan warna merah bata Cu 2 O. Suatu fakta teramat penting tentang gula belakangan ini adalah harganya yang melambung terus. Kebutuhan gula Indonesia mencapai 3,3 juta tontahun, sementara produksi dalam negeri hanya 1,7 ton atau 51,5 dari kebutuhan nasional, sehingga impor menjadi pilihan. Ironisnya, harga gula impor lebih murah dibandingkan dengan gula produksi dalam negeri. Dalam situasi seperti ini, gula produksi dalam negeri menjadi sulit dipasarkan tanpa kebijakan yang mampu melindunginya dari serbuan gula impor. Sirup glukosa atau sering juga disebut gula cair dibuat melalui proses hidrolisis. Perbedaannya dengan gula pasir atau sukrosa yaitu sukrosa merupakan gula disakarida, terdiri atas ikatan glukosa dan fruktosa, sedangkan sirup glukosa adalah monosakarida, terdiri atas satu monomer yaitu glukosa. Sirup glukosa dapat dibuat dengan cara hidrolisis asam atau dengan cara enzimatis dapat dikembangkan dipedesaan karena tidak banyak menggunakan bahan kimia sehingga aman dan tidak mencemari lingkungan. http:www.pustaka-deptan.go.id,diakses tanggal 13 september 2009 . Universitas Sumatera Utara

1.2 Permasalahan

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Selulosa Mikrokristal Dari Tandan Kelapa (Cocos Nucifera L) Sebagai Pengisi Plastik Polipropilena Yang Terbiodegradasikan

15 97 116

Pemanfaatan Sirup Glukosa Hasil Hidrolisa Selulosa Dari Kulit Buah Kedondong (Spondias Dulcis Forst) Yang Dimanfaatkan Sebagai Pemanis Pada Pembuatan Manisan Dari Buah Lengkeng (Naphelium Longanum)

4 45 60

Pemanfaatan Sirup Glukosa Hasil Hidrolisa Selulosa Dari Kulit Buah Sukun (Artocarpus altilis) Dengan HCl 30% Untuk Pembuatan Manisan Jambu Biji (Psidium guajava L.) Dengan Variasi Konsentrasi

3 79 61

Pemanfaatan Sirup Glukosa Hasil Hidrolisa Amilum Dari Biji Mangga Arumanis (Mangifera indica Linn) Sebagai Pemanis Pada Pembuatan Manisan Dari Buah Kedondong (Spondias dulcis Forst )

10 155 67

Pemanfaatan Sirup Glukosa Hasil Hidrolisa Amilum Dari Biji Kweni (Mangifera odorata Grift) Sebagai Pemanis Pada Pembuatan Manisan Dari Buah Salak (Salacca edulis reinw)

6 81 60

KADAR GLUKOSA DAN ORGANOLEPTIK SELAI BIJI DAN DAMI NANGKA (Artocarpus heterophyllus) DENGAN PENAMBAHAN Kadar Glukosa Dan Organoleptik Selai Biji Dan Dami Nangka (Artocarpus heterophyllus) Dengan Penambahan Sari Tebu Hijau (Saccharum officinarum L).

0 1 15

KADAR GLUKOSA DAN ORGANOLEPTIK SELAI BIJI DAN DAMI NANGKA (Artocarpus heterophyllus) DENGAN PENAMBAHAN Kadar Glukosa Dan Organoleptik Selai Biji Dan Dami Nangka (Artocarpus heterophyllus) Dengan Penambahan Sari Tebu Hijau (Saccharum officinarum L).

0 0 14

Pemanfaatan Selulosa Mikrokristal Dari Tandan Kelapa (Cocos Nucifera L) Sebagai Pengisi Plastik Polipropilena Yang Terbiodegradasikan

0 1 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tandan Kelapa (Cocos Nucifera L) - Pemanfaatan Selulosa Mikrokristal Dari Tandan Kelapa (Cocos Nucifera L) Sebagai Pengisi Plastik Polipropilena Yang Terbiodegradasikan

0 0 36

PEMANFAATAN SELULOSA MIKROKRISTAL DARI TANDAN KELAPA (Cocos Nucifera L) SEBAGAI PENGISI PLASTIK POLIPROPILENA YANG TERBIODEGRADASIKAN

0 0 18