negara peminjam tersebut untuk membayar kembali pinjaman dan bunganya di masa yang akan datang. Di negara-negara berkembang oleh karana lambannya
pertumbuhan ekspor dan penerimaan devisa yang dapat dipakai untuk mambayar kembali utang beserta bunganya, pemerintah harus menyusun anggaran yang lebih
rasional dan bertanggung jawab agar polemik utang luar negeri tidak menimbulkan masalah baru di kemudian hari.
2.7 Hubungan APBN terhadap Pembayaran Cicilan Utang Luar Negeri
Pembayaran cicilan utang luar negeri beserta bunganya atas pinjaman luar negeri merupakan beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN yang
memberatkan tahun-tahun fiskal mendatang, karena semakin besarnya jumlah pinjaman luar negeri setiap tahunnya dan semakin berakumulasi.
Sampai sekarang kemungkinan untuk menghentikan pinjaman luar negeri dalam pemeliharaan daya gerak pembangunan belum terlihat pasti. Pinjaman yang
diperoleh Indonesia masih berperan dominan dalam beberapa hal dan sepanjang anggaran masih tetap defisit bila tanpa bantuan dari luar negeri.
Semakin besar jumlah pengeluaran pembangunan yang harus dipenuhi oleh pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN maka
penyediaan dana untuk pengeluaran rutin akan semakin membengkak. Pembengkakan yang terjadi salah satunya berupa pembayaran bunga utang beserta
cicilan pokok utang luar negeri. Sedangkan jumlah bunga utang luar negeri yang harus dibayar pemerintah cenderung lebih besar dari cicilan pokok utang itu
sendiri, bahkan penyediaan dana untuk kewajiban utang luar negeri termasuk komponen terbesar dalam anggaran. Keseluruhan hal tersebut akan semakin
Universitas Sumatera Utara
memperberat pengeluaran rutin pemerintah. Sehingga pemerintah harus memperkuat komponen lainnya seperti penerimaan dalam negeri dan
mengefisiensikan jumlah pengeluaran rutin, agar jumlah kewajiban utang tidak
perlu diperberat melalui pembentukan utang yang baru.
Anggaran yang semakin ketergantungan akan kemampuan utang luar negeri akan semakin mempersulit perekonomian negara yang bersangkutan untuk
memulihkan pembangunan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian dilakukan di Indonesia dengan mengamati dan menganalisa pengaruh anggaran rutin yaitu penerimaan dalam negeri rutin dan
pengeluaran rutin pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN terhadap cicilan utang luar negeri di Indonesia.
3.2 Jenis Dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk urut waktu time series yaitu berupa angka-angka kuantitatif. Sedangkan
data diperoleh melalui Bank Indonesia BI Kota Medan, Badan Pusat Statistik BPS Kota Medan dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penelitian.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah dengan melakukan pencatatan langsung
hasil publikasi instansi yang terkait berupa data tahunan, selama kurun waktu 25 tahun yaitu dari tahun anggaran 1984 – 2008.
3.4 Pengolahan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pengolahan data dengan menggunakan program computer Eviews 5.1 dan Microsoft Excel 2007 sebagai
Universitas Sumatera Utara