Kondisi Geografis Indonesia Kondisi Demografi Indonesia

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Indonesia

Indonesia merupakan sebuah negara demokrasi yang dipimpin oleh seorang presiden sebagai pemimpin negara dan Pancasila sebagai filosofi dasar negara. Pancasila terdiri dari 5 lima dasar yang saling berhubungan dan merupakan jiwa demokrasi bangsa yang dikenal dengan nama Demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila pertama kali dinyatakan oleh presiden Indonesia yang pertama yaitu Seokarno dalam proklamasi kemerdekaan, tepatnya pada tanggal 17 Agustus tahun 1945.

4.1.1 Kondisi Geografis Indonesia

Indonesia terletak antara 6º LU − 11º LS dan 97º BT − 141º BT. Indonesia merupakan negara terbesar di dunia yang diapit oleh dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia serta dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Posisi strategis ini sangat berpengaruh terhadap kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi Indonesia. Luas laut Indonesia sekitar 7,9 km 2 termasuk dalam daerah Zona Exclusive Economic ZEE atau 81 dari luas keseluruhan Indonesia. Daratan Indonesia mempunyai luas lebih dari 1,86 juta km 2 serta mempunyai ratusan gunung dan sungai. Posisi yang strategis serta masih banyak terdapat beberapa gunung berapi yang masih aktif, menyebabkan Indonesia masih sering dilanda gempa. Universitas Sumatera Utara Indonesia merupakan negara berbentuk republik dan memiliki 30 propinsi dengan 4 empat propinsi tambahan di tahun 2001 yaitu Gorontalo, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, dan Maluku Utara. Kemudian di tahun 2005 indonesia tercatat memiliki 33 propinsi dengan 3 tiga propinsi tambahan yaitu Kepulauan Riau, Sulawesi Barat, dan Irian Jaya Barat.

4.1.2 Kondisi Demografi Indonesia

Pada tahun 2000 Indonesia memiliki penduduk sebesar 205,1 juta jiwa namun belum termasuk penduduk yang tidak bertempat tinggal tepat sebesar 421,399 juta jiwa. Pada tahun 2004 jumlah penduduk Indonesia sebesar 216,4 juta jiwa dan pada tahun 2005 meningkat menjadi 219,2 juta jiwa. Indonesia selalu berusaha untuk mensejahterakan penduduk nya yang mengarah kepada pemerataan penyebaran penduduk, baik melalui program transmigrasi maupun urbanisasi sebagai salah satu usaha pemerintah dalam rangka mengatasi masalah kependudukan. Usaha pemerintah berikutnya adalah melalui program Keluaraga Berencana KB pada awal tahun 1970-an dengan jumlah anggota keluaraga dibatasi dengan memiliki 2 orang anak saja dalam setiap keluarga serta program otonomi daerah otda yaitu sekitar tahun 2001. Melalui program ini pemerintah Indonesia berusaha menekan perpindahan penduduk dari desa ke kota-kota besar yang kerap kali terjadi di pulau Jawa dimana jantung pemerintahan dan perekonomian Indonesia berada. Dalam pemahaman ekonomi suatu negara yang memiliki jumlah penduduk yang cukup besar, diyakini mampu melahirkan jumlah tenaga kerja yang optimal sebagai salah satu motor penggerak pembangunan. Namun dalam kondisi Universitas Sumatera Utara Indonesia, jumlah tenaga kerja yang optimal tersebut tidak ikuti oleh mutu tenaga kerja tersebut sesuai permintaan pasar kerja. Penduduk Indonesia tidak dapat menikmati pendidikan memadai secara menyeluruh sehingga mempengaruhi kemampuan mereka untuk bekerja dan berproduksi guna memenuhi hidupnya dan keluarganya.

4.2 Gambaran Umum Perekonomian Indonesia