5.3. Faktor Enabling 5.3.1. Tempat Informan Bisa Mendapatkan Layanan Metode IVA
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan ke 6 orang informan, mereka semua berpendapat bahwa layanan metode IVA bisa diperoleh di pusat-pusat
pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, Rumaha sakit, dan praktek atau klinik bidan dan perawat, seperti yang diungkapkan salah seorang informan berikut :
“Hmmm...di Puskesmas bisa, rumah sakit bisa, klinik-klinik pun bisa…”
Dari 6 informan, 3 informan yang sudah melakukan pemeriksaan dengan menggunakan layanan metode IVA, akan tetapi mereka tidak memperolehnya dengan
cara mendatangi Puskesmas, melainkan di desa mereka yang didatangi petugas untuk dilakukannya pemerikasaan secara gratis, seperti yang diungkapkan salah seorang
informan berikut ini :
“tapi kemarin tu datang kesini orang puskesmasnya, kalo gak salah pas tahun 2008 lah. dalam setahun tu ada 3 kali diadain..”
3 informan lagi yang meski belum pernah memanfaatkan layanan IVA mereka
tetap tahu harus kemana untuk mendapatkan layanan kesehatan seperti metode IVA ini yaitu di Puskesmas.
5.3.2. Jarak Tempuh Antara Tempat Tinggal Informan Dengan Tempat Penyediaan Layanan Metode IVA
Peneliti ingin mengetahui apakah jarak menjadi salah satu hambatan bagi informan untuk tidak memeriksakan diri ke Puskesmas, tetapi jawaban yang
diperoleh baik dari informan yang pernah memanfaatkan metode IVA maupun informan yang belum pernah, menjawab bahwa jarak dari rumah mereka ke tempat
Universitas Sumatera Utara
penyediaan layanan metode IVA yaitu Puskesmas bukanlah suatu hal yang menjadi penghalang karena jaraknya cukup dekat dari tempat tinggal informan, seperti yang
diungkapkan salah satu informan berikut ini :
“cede eram lah dekat sekali, naek becak aja bayar 3000 nyampek.”
Meskipun demikian dekatnya jarak tempuh dari tempat tinggal informan ke Puskesmas, mereka tetap enggan kalau harus ke Puskesmas untuk mendapatkan
layanan metode IVA tersebut, mereka lebih suka jika petugas saja yang mendatangi mereka langsung ke desa, alasannya karena jika diadakan di desa mereka tidak terlalu
merasa risih karena banyak teman, seperti yang diuangkapkan salah seorang informan sebagai berikut :
“…tapi kan udah ibu bilang males kali kalau harus ke puskesmas, kalau diadain di desa kan enak, lebih banyak yang ikut jadi gak gitu malu. ni ke
puskesmas kita sendiri diperiksa agak isin juga..hahahah…” Ungkapan informan di atas menunjukkan bahwasanya yang menjadi
penghalang bukanlah jarak antara tempat tinggal informan dengan Puskesmas sebagai tempat penyediaan layanan metode IVA, melainkan rasa malu dan risih bila harus
diperiksa sendirian dan enggan kalau harus bernagkat ke Puskesmas untuk memeriksakan diri.
5.3.3. Biaya yang Harus Dikeluarkan Informan Untuk Mendapatkan Pelayanan Metode IVA
Persoalan biaya terkadang menjadi masalah yang turut menghambat seseorang dalam bertindak sesuatu berkaitan perilaku sehat, kerena itu selain jarak peneliti juga
menanyakan masalah biaya, di samping ingin mengetahui apakah informan
Universitas Sumatera Utara
mengetahui berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan pelayanan metode IVA, juga ingin mengetahui apakah faktor biaya yang menjadi penghambat.
Dari hasil wawancara peneliti dengan 6 informan, 3 informan yang pernah melakukan deteksi dini menggunakan layanan metode IVA mengetahui berapa biaya
yang harus dikeluarkan, seperti ungkapan salah seorang informan berikut ini :
“Murah kali dek, gak mahal malah pas datang kemari yang tahun 2008 tu gratis gak bayar sama sekali. katanya kalo di puskesmas bayar 5000 aja..”
3 informan lagi menjawab tidak tahu berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan layanan metode IVA tersebut, seperti yang diungkapkan salah
seorang informan berikut ini :
“Enggak tau dek, emang sama sekali gak pernah denger.”
Hal ini mungkin disebabkan kerena informan tidak pernah melakukan deteksi dini kanker serviks menggunakan layanan metode IVA dan juga informasi segala hal
mengenai IVA yang sepertinya masih kurang sehingga ada masyarakat yang berada satu desa tapi masih ada yang tidak mengetahui sama sekali.
5.3.4. Penilaian Informan Mengenai Sikap Petugas Kesehatan Yang Memberi Pelayanan IVA