Perumusan Masalah Manfaat Penelitian Pengetahuan

Mengingat kelebihan metode IVA yang murah, mudah, sederhana, tersedia di tingkat puskesmas, dan interpretasi hasil yang dapat dilakukan oleh para bidan, tenaga medis dan dokter umum, maka metode ini sangat cocok diterapkan di negara berkembang seperti Indonesia. Namun sampai saat ini masih ada saja masyarakat yang belum mendapat informasinya, sehingga teknik ini belum berjalan optimal dan merata. Berdasarkan survei terdahulu yang dilakukan oleh peneliti di Puskesmas Tanjung Morawa, Puskesmas tersebut merupakan salah satu dari delapan puskesmas yang dijadikan sebagai percontohan pelayanan metode IVA untuk lima tahun ke depan dimulai dari tahun 2008, yang juga menjadi Puskesmas terbaik di Deli Serdang. Namun, berdasarkan daftar kunjungan layanan IVA di delapan Puskesmas tersebut pada bulan Mei 2010, dari jumlah sasaran yang diharapkan memeriksakan diri sebanyak 7.807 orang, tetapi yang datang hanya 378 orang 8,1, Dinkes Deli Serdang, 2010, hal ini menunjukkan masih sangat sedikitnya ibu yang mau menggunakan layanan IVA tersebut, meskipun dari pihak puskesmas sudah sering melakukan sosialisasi berupa kunjungan ke rumah-rumah penduduk untuk mengenalkan IVA. Padahal, dari jumlah ibu yang datang dinyatakan terdapat 4 orang yang menunjukkan IVA positif. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini guna mengetahui bagaimana perilaku ibu tersebut dalam pemanfaatan metode IVA sebagai upaya deteksi dini kanker serviks.

1.2. Perumusan Masalah

Untuk menggambarkan perilaku para ibu rumah tangga usia subur terhadap pemanfaatan metode IVA Inspeksi Visual dengan Asam Asetat sebagai upaya Universitas Sumatera Utara deteksi dini terhadap kanker serviks di Desa Dagang Kerawan Kecamatan Tanjung Morawa Deli Serdang Tahun 2010.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk menggambarkan perilaku para ibu rumah tangga usia subur terhadap pemanfaatan metode IVA di Puskesmas Tanjung Morawa dalam upaya deteksi dini kanker serviks di Desa Dagang Kerawan Kecamatan Tanjung Morawa Deli Serdang Tahun 2010.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui karakteristik respondenibu rumah tangga usia subur yaitu umur, agama, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penghasilan di desa Dagang Kerwan Kecamatan Tanjung Morawa, 2. Untuk menggambarkan pengetahuan ibu rumah tangga usia subur dalam pemanfaatan metode IVA untuk mencegah Kanker Serviks di desa Dagang Kerawan Kecamatan Tanjung Morawa 3. Untuk menggambarkan sikap ibu rumah tangga usia subur dalam pemanfaatan metode IVA untuk mencegah Kanker Serviks di desa Dagang Kerawan Kecamatan Tanjung Morawa 4. Untuk menggambarkan tindakan ibu rumah tangga usia subur terhadap pemanfaatan metode IVA untuk mencegah Kanker Serviks di desa Dagang Kerawan Kecamatan Tanjung Morawa Universitas Sumatera Utara

1.4. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan bagi pihak Puskesmas agar dapat memberikan informasi yang lebih banyak lagi mengenai bahaya dan pencegahan Kanker Serviks kepada masyarakat. 2. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat mengenai bahaya dan pencegahan Kanker Serviks. 3. Penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan pustaka dalam bidang kesehatan khususnya mengenai pencegahan kanker serviks bagi peneliti lain. 4. Menambah wawasan dan pustaka bagi orang lain. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perilaku

2.1.1. Defenisi Perilaku

Menurut Notoatmodjo 2003 perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Menurut Robert kwick 1974 perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati bahkan dapat dipelajari. Menurut Ensiklopedia Amerika perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya. Skiner 1938 seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari luar. Namun dalam memberikan respons sangat tergantung pada karakteristik atau faktor- faktor lain dari orang yang bersangkutan. Faktor-faktor yang membedakan respons terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku. Determinan perilaku dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Determinan atau faktor internal, yakni karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat given atau bawaan, misalnya tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan sebagainya. 2. Determinan atau faktor eksternal, yakni lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini merupakan faktor dominan yang mewarnai perilaku seseorang. Universitas Sumatera Utara Perilaku dibedakan atas pengetahuan, sikap dan tindakan Notoatmodjo, 2003 :

a. Pengetahuan

Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan dibagi atas 6 tingkatan : 1. Tahu Know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. 2. Memahami Comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. 3. Aplikasi Aplication Apikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real sebenarnya. 4. Analisis Analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5. Sintesis Synthesis Sintensis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Universitas Sumatera Utara 6. Evaluasi Evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penelitian terhadap suatu materi atau objek.

b. Sikap