BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang memiliki luas wilayah 80,73 km
2
dan terdiri dari 16 desa. Penelitian dilakukan di Desa Dagang Kerawan. Gambaran umum Desa dagang
Kerawan yaitu: a.
Luas wilayah : 1,96 km
2
b. Jumlah dusun
: 4 dusun c.
Jumlah Penduduk : 5313 jiwa
d. Jumlah sarana kesehatan
: Posyandu
: 2 buah Balai Pengobatan Swasta
: 1 buah Rumah Bersalin Swasta
: 1 buah Praktek Bidan
: 4 buah Rumah Sakit
: 1 buah
4.2. Gambaran Umum Karakteristik Informan
Dalam penelitian ini diperoleh 6 orang informan yang merupakan ibu rumah tangga usia subur di Desa Dagang Kerawan, berdasarkan karakteristik yang meliputi :
nama, umur, suku, agama, pendidikan terakhir, pekerjaan dan pemakaian IVA sebagaimana dapat dilihat dalam tabel 4.1 di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Distribusi Informan Berdasarkan Karakteristik
No Informan Umur tahun
Agama Suku Pendidikan
terakhir Pekerjaan Pemanfaatan
IVA 1
1 33
Islam Aceh
SMA IRT
Pernah 2
2 38
Islam Jawa
SMA IRT
Pernah 3
3 40
Islam Jawa
SMA IRT
Pernah 4
4 27
Islam Jawa
Diploma PNS
Tidak Pernah
5 5
47 Islam
Jawa SMA
IRT Tidak
Pernah 6
6 32
Islam Jawa
SMP IRT
Tidak Pernah
Dari tabel 4.1 di atas memperlihatkan bahwa informan berjumlah 6 orang dimana seluruhnya adalah ibu rumah tangga usia subur di Desa Dagang Kerawan.
Informan keseluruhannya beragama Islam dan dari 6 informan, 5 informan dengan suku Jawa, 1 informan suku Aceh. Dari 6 informan, 4 informan memiliki pendidikan
terakhir SMA, 1 informan dengan pendidikan terakhir Diploma dan 1 informan lagi dengan pendidikan terakhir SMP. Sebagian besar informan berprofesi sebagai ibu
rumah tangga dan 1 informan berprofesi sebagai pegawau negeri sipil. 3 dari 6 informan sudah pernah melakukan pemeriksaan IVA dan 3 informan lagi belum
pernah sama sekali melakukan pemeriksaan IVA.
Universitas Sumatera Utara
4.3. Faktor Predisposisi
Distribusi informan berdasarkan faktor predisposisi adalah sebagai berikut :
4.3.1. Matriks Pengetahuan Informan Tentang Kanker Serviks Matriks 4.1. Distribusi pengetahuan Informan tentang Kanker Serviks
Informan 1 Kanker serviks tu yang kanker di leher rahim kan kalo gak salah, ada
ibu tengok gambarnya, astaghfirullah ngeri kali dek, jangan sampe kena lah. Ibu tau pertama tentang penyakit itu dari apa
yaa...pokoknya bacaan-bacaan gitu lah kalo gak salah, kayak brosur- brosur trus dari orang puskesmas juga ada.
Pokoknya tu penyakit yang gejalanya gatal-gatal, sakit pas melakukan hubungan ma suami, trus kalo dah parah harus dioperasi
sampe diangkat rahimnya..sambil meringis ngeri
mmmm....penyakit itu bisa ada kalo kita gak bersih ngerawat bagian wanita kita, pola makan yang sembarangan, trus banyak kali ganti-
ganti pasangan dalam berhubungan suami istri, banyak melahirkan juga bisa tu, ada ibu dengar pas orang puskesmas ngadain
penyuluhan tempo hari.
Informan 2 Kanker serviks itu kanker yang nyerang rahim ntah leher atau
dinding rahim lupa ibu, penyakit itu bisa nurun ke anak dek, pokonya penyakit yang bahaya kali lah. Ibu pertama dengar tentang
kanker serviks di tivi trus penyuluhan juga ada.
Gejala-gejala hmmm..apa ya, lupa-lupa ibu soalnya dah lama kali, kalo gak salah keputihan yang sampe ijo dan bau gitu kan,
pendarahan waktu berhubungan trus bisa meninggal kalo dah sampe stadium tinggi. Penyebab penyakit ni banyak yang ibu ingat kalo kita
kurang menjaga kebersihan, si suami suka jajan di luar trus bawa penyakit buat istri, hahahaha..sambil tertawa, banyak lagi
sebenarnya tapi itu yang ibu ingat. Penyakit itu bisa dicegah juga lho dek, kalo orang yang mau nikah biasanya harus dikasih vaksin dulu,
ada vaksinnya sekarang tapi mahal sekitar 100.000 lebih gitu lah.
Informan 3 Kanker serviks, hmmm...kelainan yang kayak tumor di rahim kan.
ibu tau itu dari tivi kalau gak salah, dari penyuluhan orang puskesmas juga ada, dikasih liat waktu itu gambar-gambarnya, yang
dari masih belum parah sampe yang udah parah kali. penyebabnya ya gonta ganti pasangan itulah kayak HIV juga, trus kebersihan lah
ya yang mungkin gak dijaga, kan awalnya gatal-gatal gitu kan, keputihannya bau dan warnanya ijo kental gitu, trus tumbuh jamur-
Universitas Sumatera Utara
jamur juga, kalau gitu kan pasti masalah kebersihannya yang bermasalah, softex juga bisa lho itu jadi sebab, kata orang-orang
softex-softex yang ntah merk-merk apa itu dari bahan daur ulang, kan bahaya itu untuk kita. bisa dicegah, semua penyakit bisa dicegah
cuma ya kadang-kadang ada malasnya juga kita kan..hahahaha...yang males ganti softex lah, yang males jaga-jaga
makan lah.
Informan 4 Kanker serviks ya tumor-tumor yang ada di rahim gitu kan, kayak
model-model jamuran gitu, bahaya buat peranakkan karena bisa-bisa diangkat rahimnya kalau udah parah. Ada pernah baca-baca di
majalah atau koran gitu lah makanya tau, susah jelasinnya tapi tau penyakit apa itu. Kalau gak salah penyebabnya karena kurang
menjaga kebersihan bagian kewanitaan, kalau basah pas habis buang air gak pernah di lap sampe kering jadinya lembab disitu lah
kumannya tumbuh jadi kanker tadi yakan? aduh bingung bilangnya tapi ngertilah hahaha..kalau ditanya gini gak tau-tau kali bahasanya
untuk bilangkannya apa. Bisa aja dicegah dengan bagus-bagus jaga kebersihan diri. oh ya tiba-tiba teringat sesuatu, kemarin juga ada
yang nawar-nawarkan brosur tentang softex yang harganya mahal itu, disitu ada ditunjukkin gambar-gambarnya kek mana kanker
rahim itu.
Informan 5 Eemmhhh..kalau gak salah kanker dinding rahim ya, yang bisa
sampe merambat kemana-mana itu kan. ibu sich pertama kali liat di tivi, ada emang yang penyuluhan tapi ya dengernya sambil lalu aja,
masuk kuping kiri keluar kuping kanan namanya juga bukan itu aja yang perlu diurus, banyak kerjaan yang lain. gak ngerti-ngerti kali
lah apa penyebabnya, tapi tanda-tanda awalnya yang gatel-gatel itu ya, trus keputihan yang sampe kentel dan warnanya gak putih kayak
biasa lagi, iya gitu?ibu gak tau-tau ini hahahaha...
Informan 6 Kanker rahim ya? yang awalnya gatal-gatal itu, trus keputihan,
hmmm lupa dek, sebenarnya dah tau mungkin tapi lupa..hahaha..kalau penyebabnya ya pasti kurang bersih lah, pakai
celana ketat bisa juga yakan. pertama kali dapet info-info tentang itu dari baca-baca, saya suka tu liat-liat selebaran apa gitu trus dari
internet juga ada pernah.
Dari matriks 4.2 di atas dapat disimpulkan bahwa dari ke 6 informan, 3 informan yang pernah menggunakan IVA memiliki pengetahuan yang cukup baik
tentang kanker serviks, karena mereka dapat menjelaskan seperti apa penyakit kanker serviks itu, bagaimana gejala, bahaya dan apa yang menjadi faktor resikonya, bahkan
Universitas Sumatera Utara
salah satu informan diantaranya mengetahui bagaimana pencegahan primer agar tidak terkena kanker serviks, yaitu dengan cara vaksinasi.
Sementara itu 3 informan lainnya yang belum pernah menggunakan layanan metode IVA, sebenarnya memiliki pengetahuan yang cukup baik mengenai kanker
serviks, hanya saja pengetahuan yang mereka miliki masih terbatas pada informasi umum yang mungkin diperoleh masyarakat umum mengenai kanker serviks.
4.3.2. Matriks Pengetahuan Informan Mengenai Deteksi Dini Kanker Serviks Matriks 4.2. Distribusi pengetahuan Informan mengenai deteksi dini kanker
serviks
Informan 1 Deteksi dini tu kayak yang paps smear dan IVA itu kan? bagus kali
lah itu dek, jadi cepat tau kita kena apa enggak.gak sakit pun, murah lagi.
Informan 2 Itulah dia salah satu buat cegahnya, kita jadi tau apa kita dah kena
atau enggak, cuma kalo untuk kalian-kalian ni yang masih gadis gak boleh tapi pakek vaksin yang ibu bilang tadi bisa. bagus kali lah ada
pemeriksaan kayk gitu. cepat tau cepat ngobatin kan, gak sampe yang kayak di gambar-gambar itu, berdarah-darah, luka-luka kayak
jamur ya ampun janganlah..
Informan 3 Deteksi dini tu bisa ncegah kita kena kanker serviks itu tadi, kan kita
periksa jadi tau apa ada kelainan sama rahim kita atau enggak. kalau gak ada ya syukur tapi kalau ada jadi cepat-cepat bisa berobat kan
sebelum maaf cakap rahimnya sampe diangkat, trus habis operasi pun belum tentu sembuh total, jadi mending tau sebelum parah
yakan.
Informan 4 Gak pernah dengar kakak. mungkin kalau dijelasin teringatlah, ada
sich yang penyuluhan tempo hari cuma gak teringat-teringat kali apa aja yang dijelasin. mungkin yang untuk-untuk liat kita kena kanker
serviks atau enggak itu ya. tau sich, cuma tau-tau gitu aja. bagus sebenarnya tapi gimana ya, kakak ngerasa kalau ada yang kayak-
kayak gitu pasti selain positifnya, negatifnya juga ada. ntahlah petugasnya yang salah atau gimana. pokonya kalau ilmu kesehatan
ini kakak rasa aneh-aneh ajalah yang ada.hehehe..jangan tersinggung kau ya dek, tapi emamng betul kan? dibilang ini bisa mencegah, ini
bisa mengobati tapi sama aja ujung-ujungnya, makanya lebih bagus jaga-jaga ajalah sendiri asal gak macem-macem.
Universitas Sumatera Utara
Informan 5 Hah, apa itu? ga tau ibu dek,hahahaha....
Informan 6 Apa itu? yang disedot-sedot itu ya untuk ngebersihin??aduh, gak tau
dek, gak pernah denger.
Dari matriks di atas dapat dilihat dari 6 informan, 3 informan pengguna layanan metode IVA pernah mendengar dan memiliki pengetahuan yang cukup baik
mengenai deteksi dini kanker serviks, mereka bisa menjelakan bahawa deteksi dini kanker serviks adalah suatu metode untuk mengetahui apakah seseorang mengidap
penyakit kanker serviks atau tidak, dan bila dinyatakan positif dapat dilakukan pengobatan secara cepat dan tepat hingga tak sampai berujung pada kematian, salah
satu informan bahkan langsung dapat memberikan contoh dari metode deteksi dini tersebut.
Sementara itu, 3 informan lainnya yang belum pernah sama sekali menggunakan layanan metode IVA, 1 informan pernah mendengar tapi tidak telalu
paham bagaimana yang disebut deteksi dini kanker serviks, sedangkan 2 informan lagi sama sekali tidak pernah mendengar mengenai deteksi dini kanker serviks
tersebut.
Universitas Sumatera Utara
4.3.3. Matriks Pengetahuan Informan Tentang Metode Layanan IVA Matriks 4.3. Distribusi pengetahuan Informan tentang metode layanan IVA
Dari matriks di atas dapat dilihat bahwa 3 informan yang pernah menggunakan layanan metode IVA memiliki pengetahuan yang cukup baik
mengenai layanan metode IVA karena mereka bisa menjelaskan bahwa IVA merupakan layanan untuk mendeteksi secara dini keberadaan kanker serviks dengan
penggunaan asam asetat yang diolesi pada leher rahim. Sedangkan 3 informan lainnya yang belum pernah menggunakan layanan
metode IVA sama sekali tidak mengetahui apa itu layanan metode IVA, tapi 1 Informan
1 Kayak yang ibu bilang tadilah, IVA tu yang untuk periksa dini kanker
serviks yang diolesin asam apa gitu di rahim kita, dah gitu nunggu bentar ja dah tau kita apa hasilnya.
Informan 2
IVA itu untuk deteksi dini kanker serviks, pas periksa rahim kita diolesi asam, gak perlu nunggu lama udah ada hasilnya kita kena
kanker serviks atau enggak. tapi untuk kayak kalian ini yang masih gadis gak boleh dulu, bahaya hahahaa...tertawa geli, untuk kalian ini
itu lah suntik vaksin tadi yang ibu bilang.
Informan 3
IVA ya kayak paps smear itu lah, untuk mengetahui dini juga. cuma ini bisa gratis hahaha...kalau paps smear oalah cuma orang-orang kaya
aja yang bisa periksa. Ibu taunya pas orang puskesmas datang kesini ngadain periksa gratis, banyak juga kemarin yang ikut, tapi tetap aja
agak-agak isin, hahahaha..tertawa geli, padahal yang periksa perempuan juga ya kan.
Informan 4
IVA?? apa itu, gak pernah denger kakak. apa yang dimasuk-masukkan itu apa namanya mmmmm..sambil berfikir papss smear. kemarin itu
ada memang penyuluhan tentang itu kayaknya tapi gak denger-denger kali, cuma sekilas aja dah gitu pergi karena sibuk.
Informan 5
Gak tau juga ibu dek, belum pernah dengar. Baru inilah dengar,emang yang kayak gimana itu?.....peneliti sedikit menjelaskan. oh yang itu,
ada sich diajak waktu itu sama bu ati yang kader itu buat periksa, tapi mmoh dek.
Informan 6
Apa lagi itu? gak pernah dengar juga, dari tivi paling cuma sekilas aja tentang kanker ini makanya gak mudeng kali.
Universitas Sumatera Utara
informan diantaranya sebenarnya mengetahui karena pernah diajak oleh petugas kesehatan, hanya saja dia lupa bahwa informasi mengenai IVA sudah pernah didapat.
4.3.4. Matriks Sikap Informan Terhadap Pelayanan Metode IVA Matriks 4.4. Distribusi sikap informan terhadap pelayanan metode IVA
Informan 1 Ih seneng kali ada yang kayak gitu, bagus lah pokoknya, cuma kan
dek kita agak risih namanya aja itu diperiksa malulah tapi daripada-daripada ya kan? hahahaha...tertawa geli
Informan 2 Bagus lah pastinya, senang ada layanan kayak gitu, udah g ribet,
cepet, gratis lagi. tapi masih banyak juga lho yang gak mau. kayak pas ada datang ke desa ini pertama kali, dah banyak yang mau
periksa eh begitu liat pakek disuruh ganti sama sarung segala dan tiduran kayak orang melahirkan pada berlarian orang-orang
ini...hahahaha, geli mungkin, wajar lah kita ini kan orang Indonesia
kalau yang kayak gitu-gitu masih malu dan risih aja bawaannya, tapi kalau ibu sich mbo loss aja yang penting gak penasaran lagi yakan.
ni aja kalau datang lagi mau ibu, mau kali pun. kalau mesti ke puskesmas males kali dek, dan lagian kata petugasnya waktu periksa
kemarin baru harus periksa lagi 5 tahun setelahnya. gak taulah sekarang gimana apa 3 tahun sekali apa 5 tahun sekali.
Informan 3 Seneng lah ada yang kayak gitu-gitu, enaknya nanti ada datang lagi.
gak sakit pun kok, cuma bentar udah selesai. baguslah pokonya IVA itu.
Informan 4 Kalau IVA yang kayak adek bilang tadi ya baguslah, cuma kan udah
kakak bilang kalau yang kayak-kayak gini pasti ada efek negatifnya, makanya agak gimana gitu ya. kakak sich kalau dibilang bagus ya
ikut aja, baguslah berarti, orang gak tau-tau yakan. cuma emang gak pernah periksa pakek IVA jadi gak ngeh kali. Mungkin karena belum
punya anak kali kakak ya makanya masih risih kali kalau periksa- periksa itu, kalau orang yang dah punya anak pasti gak malu lagi lah,
orang pas melahirkan malah lebih parah lagi, hahahaha...
Informan 5 Ibu ya kalau yang gitu-gitu bukannya apa-apa tapi takut, takut kali
kalau semisal tau kita kena. Enggak siap kali ibu, nanti gak semangat lagi pulak hidup ini ibu rasa jadi mending enggak usah.Bagus sich
emang, jadi bisa periksa dan bisa diobati cepet-cepet kalau tau ada apa-apa, tapi liat nanti lah kalau ibu, untuk sekarang ini sumpah takut
kali ibu kalau periksa-periksa gitu.
Universitas Sumatera Utara
Dari matriks di atas dapat dilihat bahwa 3 informan pengguna layanan metode IVA memberi sikap yang positif terhadap adanya layanan metode IVA, mereka
mengatakan bahwa layanan metode IVA cukup praktis, murah bahkan terkadang gratis dan juga mudah.
Sementara itu, 3 informan lain yang belum pernah menggunakan layanan metode IVA juga menyikapi positif adanya layanan seperti IVA, meskipun begitu
sampai sekarang mereka tidak menggunakan layanan metode IVA karena beberapa alasan, 1 informan menyatakan ragu untuk memeriksakan diri dengan menggunakan
layanan seperti IVA karena takut efek samping yang akan didapat nantinya, 1 informan menyatakan bahwa dia takut bila setelah memeriksakan diri dengan
menggunakan layanan metode IVA dan hasilnya positif kanker serviks, dia tidak yakin siap secara mental untuk menerima vonis tersebut, karenanya informan tersebut
lebih memilih untuk tidak memeriksakan diri. 1 informan lagi menyatakan bahwa layanan metode IVA sangat penting, meski takut akan hasilnya tetapi lebih baik
periksa sejak dini daripada diketahui setelah parah, dan informan tersebut belum pernah menggunakan layanan metode IVA untuk memeriksakan diri disebabkan tidak
pernah sama sekali mendapat informasi tentang metode IVA tersebut. Informan 6
Kalau yang kayak adek jelasin tadi bagus lah, kakak positif aja nganggapnya. Penting itu kayaknya untuk perempuan. Kalau takut
sih takut juga misalnya denger hasilnya kita udah kena, lemes juga ya kan, tapi gak boleh gitu juga lah kan demi kesehatan daripada
taunya pas udah kayak di gambar-gambar itu.
Universitas Sumatera Utara
4.4. Faktor Enabling