xi
BAB IV KEBIJAKAN AKTUARIA DALAM MENGGUNAKAN TABEL
MORTALITA GUNA PENETAPKAN PREMI PADA ASURANSI JIWA
A.  Aplikasi Penggunaan Tabel Mortalita Pada Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah…...…………………………………………..……..52
B.  Perhitungan Premi Pada Asuransi Jiwa BRIngin Lif e…………..57
C.  Analisa Penggunaan Tabel Mortali ta dalam Penetapan Premi…..77
BAB V PENUTUP
A.  Kesimpulan ……………………………………………………. 82
B.  Saran …………………………………………………………... 84
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL Tabel. II. 1
Angka Kematian dalam Rentan Satu Tahun ……………………….42
Tabel. II. 2 Laju Kematian Set
iap Tahun……………………………………….42
Tabel. II. 3 Tabel Mortalita Select dan Ultimat
e……………………………….44
Tabel. IV. 1  Tabel C
SO 1958…………………………………………………....55
Tabel. IV. 2  Tabel
CSO 1980……………………………………………………55
Tabel. IV. 3  Tabel Mortalita I
tahun 1993………………………………...……..56
Tabel. IV. 4  Tabel Mortalita II t
ahun 1999………………..……………...……...56
Tabel. IV. 5  Rate TI BRIngin Life deng
an dasar Mortalita II…………………...59
Tabel. IV. 6  Rate PA
Gross BRIngin…………………………………………….60
Tabel. IV. 7  Rate Dana Sis
wa BRIngin Life……………………………………..63
Tabel. IV. 8  Rate TI BRIngin Life dengan
dasar CSO 1958..…………………...65
Tabel. IV. 9  Rate TI BRIngin Life de
ngan dasar CSO 1980..…………………...69
Tabel. IV. 10  Rate TI BRIngin Life denga
n dasar Mortalita 1993..……………....72
Tabel. IV. 11  Rate TI BRIngin Life dengan
dasar GAM 1971…...……………....75
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan asuransi jiwa adalah perusahaan yang menangani suatu kerjasama dari sejumlah besar individu  yang saling menyetujui untuk membagi risiko kerugian
secara  individual  yang  mungkin  terjadi.  Perusahaan  asuransi  jiwa  merupakan perusahaan asuransi yang bidang usahanya yaitu risiko keuangan sebagai akibat dari
kematian dari orang – orang yang mempertanggungkan jiwanya.
1
Sifat dasar asuransi jiwa,  adalah  proteksi  terhadap  kerugian  finansial  akibat  hilangnya  kemampuan
menghasilkan  pendapatan  yang  disebabkan  oleh  kematian,  maupun  usia  lanjut.
2
Dalam Asuransi Jiwa yang dipertanggungkan adalah yang disebabkan oleh kematian death.  Kematian  tersebut  mengakibatkan  hilangnya  pendapatan  seseorang  atau
suatu  keluarga  tertentu.  Risiko  yang  mungkin  timbul  pada  asuransi  jiwa  terutama terletak  pada  unsur  waktu  time,  oleh  karena  itu,  sulit  untuk  mengetahui  kapan
seseorang  meninggal  dunia.  Untuk  memperkecil  risiko  tersebut,  maka  sebaiknya diadakan pertanggungan jiwa.
3
Apabila seseorang ditanggung oleh perusahaan asuransi jiwa maka keduanya harus  menyetujui  segala  hal  yang  diperjanjikan  oleh  kedua  belah  pikah,  dan  kedua
1
Soeisno djojosoedarso, Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi,  Jakarta: Salemba Empat, 1999 h. 73.
2
Herman Darmawi, Manajemen Asuransi, Jakarta: Bumi Aksara, 2000 h. 73.
3
Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Risiko, Jakarta:  Raja Grafindo Persada, 2005 h. 25.
belah pihak tersebut wajib  untuk memenuhi kewajibannya masing – masing. Segala
hal  yang  diperjanjikan  antara  perusahaan  asuransi  dengan  nasabah  harus  tertuang secara tertulis yang disusun oleh perusahaan asuransi jiwa dan disahkan oleh instansi
yang  berwenang,  adapun  perjanjian  yang  dimaksud  tersebut  disebut  polis.  Polis tersebut mencakup pernyataan bahwa pemegang polis akan melakukan pembayaran
– pembayaran  tertentu  yang  disebut  premi  dan  perusahaan  akan  membayarkan
sejumlah uang yang disebut uang pertanggungan bila selama masa perjanjian tersebut terjadi  peristiwa  tertentu  pada  nasabah  tersebut,  serta  hal
–  hal  lain  yang  terkait dengan asuransi itu sendiri.
Pada  dasarnya  ada  beberapa  yang  menentukan  besarnya  premi  yang dibayarkan  oleh  seorang  nasabah  asuransi  jiwa.  Adapun  faktor
–  faktor  tersebut diantaranya adalah :
1 Mortalita
: Kemungkinan seseorang meninggal dunia
dalam     jangka waktu tertentu. 2
Tingkat bunga :
Sejumlah uang yang akan diperoleh dari dana yang akan diinvestasikan.
3 Biaya
: Sejumlah pengeluaran yang dikeluarkan untuk
pemasaran  dan  administrasi  pemeliharaan  polis asuransi jiwa.
4
Dalam  Undang-Undang  Nomor  2  tahun  1992  poin  a.2  disebutkan  Tentang Usaha  Perasuransian,  bahwa  “Usaha  asuransi  jiwa  yang  memberikan  jasa  dalam
4
Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Risiko, Jakarta:  Raja Grafindo Persada, 2005 h. 42.
penanggulangan  risiko  yang  dikaitkan  dengan  hidup  atau  meninggalnya  seseorang yang dipertanggungkan”. Dari undang-undang tersebut dapat disimpulkan bahwa laju
mortalita  merupakan  salah  satu  masalah  penting  yang  harus  diperhatikan  dalam menetapkan  suatu  premi  yang  harus  dibayarkan  oleh  pemegang  polis,  karena  untuk
mengetahui  tingkat  kematian  seseorang,  seorang  aktuaria  akan  membutuhkan  tabel mortalita  untuk  mengetahui  probabilitas  kematian  dari  para  peserta  asuransi,
meskipun  hidup  dan  mati  seseorang  adalah  takdir  Tuhan,  namun  seorang  aktuaria tetap  harus  menghitung  besarnya  tingkat  probabilitas  kematian  para  nasabahnya,
tentunya dengan menggunakan ilmu yang sesuai, sehingga penaksiran kematian yang ada  bukanlah  hal  yang  dikatakan  mendahului  Tuhan  karena  semua  dilakukan
berdasarkan penelitian dengan menggunakan disiplin ilmu yang ada. Laju  mortalita  adalah  perbandingan  dari  sejumlah  kematian  yang  terjadi
dalam  satu  kelompok  yang  berusia  antara  x  tahun  dan  x  +1  tahun  dengan  jumlah orang yang hidup tepat berusia x tahun. Untuk mempermudah penggunaannya, maka
laju  mortalita  disajikan  dalam  bentuk  tabel  yang  disebut  dengan  tabel  mortalita. Nilai  dalam  tabel  mortalita  menunjukan  probabilitas  seorang  yang  hidup  pada
permulaan  suatu  tahun  akan  meninggal  sebelum  akhir  tahun  tersebut.  Tabel mortalita inilah yang nantinya akan digunakan sebagai pedoman dalam menghitung
tingkat harapan hidup dimasa yang akan datang dalam satu kelompok tertentu.
5
5
http:minalove.comartikelmakalah+matematika+aktuaria
Indonesia  memiliki  tabel  mortalita  yang  bisa  digunakan  untuk  penetapan premi bagi perusahaan asuransi di Indonesia. Tabel mortalita yang ada di Indonesia
sudah  mengalami  beberapa  kali  perubahan,  bahkan  saat  ini  Asosiasi  Asuransi  Jiwa Indonesia  AAJI  tengah  berupaya  memperbaharui  tabel  mortalita  III  untuk
mendukung  penentuan  premi  yang  lebih  konservatif.  Dalam  program  ini,  AAJI menggandeng  Persatuan  Aktuaris  Indonesia  PAI,  Swiss  Re,  dan  Biro
Perasuransian  Bapepam    LK  guna  membentuk  Tim  Mortalita  Indonesia  III. Direktur  Eksekutif  AAJI  mengatakan  bahwa  “tabel  mortalita  tersebut  perlu
diperbaharui  mengingat  selama  ini  penentuan  premi  masih  menggunakan  rabel mortalita  II  yang  diberlakukan  sejak
10  tahun  yang  lalu  1999.  “Otomatis  ada perubahan  yang  signifikan  dari  kependudukan  seperti  adanya  urbanisasi,  kemudian
faktor  kesehatan  yang  juga  berubah.  Sehingga  perlu  diperbaharui,.  Dengan diadakannya perubahan tabel mortalita yang ada di Indonesia, membuat negara kita
memiliki  tabel  mortalita  yang  berbeda,  sehingga  aktuariapun  perlu  mengadakan perubahan dalam penetapan premi bagi para calon nasabah asuransi jiwa.
6
Berdasarkan  latar  belakang  diatas,  maka  penulis  merasa  tertarik  untuk mengadakan  penelitian  akan  tabel  mortolita  yang  digunakan  oleh  perusahaan
asuransi,  bagaimana  penggunaan  dari  tabel  mortalita  tersebut,  alasan  dari  pemilihan tabel  mortalita  yang  digunakan,  serta  sejauhmana  efektifitas  tabel  tersebut  dalam
6
http:keuangan.kontan.co.idv2readkeuangan40847Tabel-Mortalita-III-Kelar-Akhir-Tahun
meminimalisir  kemungkinan  terjadinya  risiko  klaim  dimasa  yang  akan  datang,  oleh karena  itu  penelitian  ini  diberi  judul
“ Gambaran Penggunaaan Tabel Mortalita Dalam Penetapan Premi pada Asuransi Jiwa Studi PT Asuransi Jiwa BRIngin
Life Syariah ”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Perusahaan  Asuransi  Jiwa  sangat  membutuhkan  tabel  mortalita  untuk dijadikan  sebagai  pedoman  dalam  menghitung  besarnya  premi  yang  harus  dibayar
oleh  setiap  pemegang  polis.  Ada  dua  alternatif  bagi  perusahaan  asuransi  jiwa  untuk menentukan dasar mortalita yang akan digunakan, yaitu :
1  Mengambil  sebuah  tabel  mortalita  yang  sudah  ada  dan  sudah  digunakan secara resmi dalam dunia perasuransian.
2  Membuat sebuah tabel mortalita baru yang dibuat berdasarkan data – data dari
seluruh pemegang polis. Dari  berbagai  alternatif  tersebut  aktuaria  harus  dapat  menentukan
kebijakannya  agar  premi  yang  hasilkan  sesuai  dengan  kebutuhan  dan  permintaan pasar yang ada.
Dari masalah diatas, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1  Bagaimana  secara  teori  seorang  aktuaria  menentukan  dasar  dari  beberapa
tabel  mortalita  yang  ada  untuk  digunakan  dalam  penetapan  premi  asuransi jiwa.
2  Bagaimana aplikasi penggunaan tabel mortalita serta perhitungan premi pada Asuransi Jiwa BRIngin Life
3  Sejauh  mana  kesesuaian  praktek  penggunaan  tabel  mortalita  dalam  proses penetapan premi pada Asuransi Jiwa BRIngin Life.
Dan agar lebih terarah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1  Bagaimana secara teori seorang aktuaria menentukan dasar dari beberapa
tabel mortalita yang ada untuk digunakan dalam penetapan premi asuransi jiwa?
2  Bagaimana  aplikasi  penggunaan  tabel  mortalita  serta  perhitungan  premi pada Asuransi Jiwa BRIngin Life?
3  Analisis  sejauh  mana  praktek  penggunaan  tabel  mortalita  digunakan dalam proses penetapan premi pada Asuransi Jiwa BRIngin Life.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1.  Untuk  menetapkan  dasar  seorang  aktuaria  dalam  menentukan
penggunaan  tabel  mortalita  yang  ada  guna  menetapan  premi  pada asuransi jiwa.
2.  Untuk menjelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi dalam penetapan premi pada asuransi jiwa.
3.  Dalam  penggunaanya,  apakah  tabel  mortalita  mempengaruhi  besar kecilnya premi yang akan dikenakan kepada nasabah.
Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1.  Secara Akademik
Sebagai aset pustaka  yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh kalangan  akademisi,  baik  dosen  maupun  mahasiswa,  dalam  upaya
memberikan  pengetahuan,  informasi,  dan  sebagai  proses  pembelajaran mengenai kepemimpinan yang ada di perbankan
2.  Secara Praktek Bagi  para  SDM  pada  insustri  asuransi,  penelitian  ini  bisa  dijadikan
informasi  serta  pengetahuan  akan  perhitungan  premi  bagi  produk  yang akan mereka jual dipasar asuransi.
D. Review Studi Terdahulu
Untuk  mendukung  materi  dalam  penelitian  ini,  berikut  akan  dikemukakan beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh:
1.  Skripsi Intan P. Siburian, S1 Matematika Universitas Indonesia ,1993. dengan judul
“Laju Mortalita Berdasarkan Usia dan Durasi ”.
Dalam skripsi ini penulis membatasi  masalah pada  laju pada tabel mortalita yang  didasarkan  atas  perubahan  umur  seseorang  dari  awal  tahun  ketahun
berikutnya.  Serta  menghitung  perubahab  premi  berdasarkan  waktu kepesertaan yang sudah dijalani oleh peserta.
2.  Skripsi  Andi  Prasertyo,  S1  Matematika  Universitas  Indonesia,  2000.  dengan judul
“Pengujian Kelayakan Suatu Tabel Mortalita”.
Dalam  skripsi  ini  penulis  membatasi  masalah  pada  pengujian  tas  kelayakan tabel  mortalita  yang  digunakan  oleh  perusahaan  asuransi  agar  mengetahui
apakah dengan premi yang tetapkan dapat membayar klaim yang akan terjadi nantinya.
3.  Skripsi  Iyan  Sopian,  S1  Fakultas  Syariah  dan  Hukum  Universitas  Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta, 2004. dengan judul
“Penjaminan Jiwa Melalui
Perusahaan Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam”.
Dalam  skripsi  ini  penulis  menulis  tentang  tinjauan  umum  penjaminan  jiwa, risiko-risiko  jiwa,  produk-produk  asuransi  jiwa  serta  mengenai  bagaimana
asuransi dalam perspektif hukum Islam. 4.  Jurnal  Hasriatin  Fakultas  MIPA  Universitas  Riau,  2002.  Dengan  judul
“Pengembangan  Model  Select  dan  Ultimate  Untuk  Kasus  Multiple Decrement”
Dalam  Jurnal  ini  penulis  menjelaskan  tentang  Pengembangan  Model  select yang  digunakan  untuk  menyelesi  peluang  keluarnya  peserta  dalam  masa
perjanjian.    Model  select  sendiri  adalah  suatu  model  yang  mana  peluang keluar  peserta  asuransi  diseleksi  selama  tiga  tahun,  sejak  dimulai  masa
kontrak  pada  tahun  pertama.  Model  select  merupakan  pengembangan  dari model  Non  Select,  yang  salah  satu  kegunaannya  untuk  menentukan  peluang
keluar  peserta  asuransi  dari  perusahaan  Asuransi  Jiwa.
penyebab  terjadinya penurunan  populasi  bukan  hanya  diakibatkan  faktor  usia  saja,  tetapi  juga  dapat
diakibatkan  faktor  Decrement.  Hal  ini  dilakukan  pada  sekelompok  orang  yang menjadi peserta asuransi pada usia yang sama x dan masa kontrak yang sama.
Selama  3  tiga    tahun  pertama  dilakukan  penyeleksian  dari  peserta  asuransi, yaitu  dengan  menentukan  peluang  keluar  setiap  tahun  yang  diakibatkan  dari
beberapa kasus yang berbeda. 5.   Jurnal
Perhitungan Dana Pensiun untuk Pensiun Normal Berdasarkan Metode Constant  Dollar  ;  Studi  Kasus:  PT.  Taspen  Palembang  Yuli  Andriani,  Des
Alwine  Z.,  dan  Ensiwi  Munarsih  Jurusan  Matematika  FMIPA,  Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, 2009, Indonesia
Dalam Jurnal ini penulis menjelaskan tentang Tabel Mortalita yang digunakan oleh  kalangan  aktuaris  Indonesia  adalah  Tabel  Commissioner  Standart
Ordinary [CSO]’58, Group Annuity Mortality GAM’71, GAM’80 dan GAT Laporan Aktuaris, 1999.
Sementara itu, penelitian yang ingin penulis bahas yaitu tentang
“Gambaran Penggunaan  Tabel  Mortalita  Dalam  Penetapan  Premi  Pada  Asuransi  Jiwa
” Studi  PT  Asuransi  Jiwa  BRIngin  Life  Syariah.  Dimana  dalam  penelitian  ini
penulis  ingin  mengetahui  bagaimana  seorang  aktuaria  mengambil  kebijakan  dalam hal  penetapan  tabel  mortalita  yang  akan  digunakan  agar  premi  yang  dihasilkan
mampu menutup klain yang mungkin terjadi nantinya. Sedangkan perbedaan penelitian yang ini dengan penelitian yang dilakukan oleh
saudari  Intan  P.  Siburian  lakukan  yaitu  terletak  pada  faktor  yang  menyebabkan seorang  aktuaria  mengambil  keputusan  dalam  penggunaan  tabel  mortlita  sampai
akhirnya menjadi acuan dasar dalam penetapan premi pada asuransi jiwa. Jika saudari Intan menghitung perubahan angka pada tabel mortalita tersebut maka penulis lebih
menitik  beratkan  pada  mengapa  sampai  terjadi  perubahan  tabel  mortalita  yang  akan digunakan,  apa  alasan  seorang  aktuaria  merubah  tabel  yang  akan  digunakan  adalam
penetapan premi, serta apakah penggunaan tabel mortalita dapat mempengaruhi besar kecilnya premi akan dikenakan kapada calon nasabah nantinya.
E. Metode Penelitian
Adapun metode yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah dengan melakukan  tinjauan  teoritis  yang  berasal  dari  materi
– materi perkuliahan, referensi buku
–  buku  penunjang,  serta  data  –  data  dari    PT  Asuransi  BRIngin  Life  sebagai objek penelitian.
Metode  pengumpulan  data  yang  digunakan  oleh  penulis  dalam  mengadakan penelitian ini ditempuh dengan dua pendekatan, yaitu:
1  Library Research Penelitian Kepustakaan yaitu dengan mengambil bahan –
bahan  pustaka  yang  bersifat  teoritis.  Adapun  Buku  Promer  yang  digunakan adalah  buku  Prinsip-Prinsip  Aktuaria  Asuransi  Jiwa  yang  ditulis  oleh  Drs.
Didi  Achdijat,  dan  buku  sekundernya  yaitu  Asuransi  dan  Manajemen  Risiko oleh  Drs.  H.  Abbas  Salim  serta  buku-buku  lainnya  yang  terkait  dengan
penetapan premi pada asuransi jiwa.
2  Field  Research  Penelitian  Lapangan,  Sumber  data  ini  diperoleh  melalui observasi  atau  dengan  melakukan  pengamatan  langsung  di  PT  Asuransi
BRIngin  Life Sedangkan  metode  pembahasan  yang  digunakan  dalam  skripsi  ini  adalah
dengan  menggunakan  metode  analisis  deskriptif  kualitatif  antara  tinjauan  pustaka dengan data yang tersedia pada kasus yang terjadi di lapangan.
Adapun  teknik  penulisan  skripsi  ini  berpedoman  pada  buku  “Pedoman Penulisan  Skripsi,  Fakultas  Syariah  dan  Hukum  UIN  Syarif  Hidayatu
llah  Jakarta” cetakan tahun 2007.
F. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan ini, maka disusun sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini memuat Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan  Masalah,  Tujuan  dan  Manfaat  Penelitian,  Kajian
Pustaka, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Membahas  tentang  ruang  lingkup  asuransi  jiwa  yang  terdiri dari pengertian asuransi jiwa, fungsi dan  tujuan asuransi jiwa,
konsep  dasar  asuransi  jiwa,  pengembangan  prinsip  asuransi jiwa,  sifat-sifat  kontrak  asuransi  jiwa  serta  pengukuran  risiko
dalam asuransi jiwa. Premi asuransi yang mencakup pengertian premi, premi pada asuransi jiwa, konsep dasar penetapan premi
unsur-unsur  premi,  premi  bersih  dan  premi  kotor,  mekanisme penetapan  premi  pada  asuransi  jiwa,  penggunaan  metoda
“Rating” Sub-Standard dalam penetapan premi
BAB III GAMBARAN  UMUM  PT  ASURANSI  JIWA  BRIngin