Mekanisme Penetapan Premi pada Asuransi Jiwa

standard yang berarti calon tertanggung ditolak dari liputan asuransi. Tetapi terdapat beberapa cara menghadapi risiko sub-standard yaitu dengan melakukan penyesuaian premi untuk menunjukan adanya peningkatan risiko, pendekatan ini dinamakan “rating”.

5. Mekanisme Penetapan Premi pada Asuransi Jiwa

a Perhitungan Dasar Premi Pedoman utama dalam penetapan premi adalah dengan melihat tabel mortalita sebagai acuan dasar untuk mengetahui tingkat kematian suatu kelompok. Berikut ini adalah beberapa contoh perhitungan premi untuk grup usia 35 tahun dengan jangka waktu satu tahun. Dari table mortalita yang ada ditemukan : Usia = 35 tahun Jumlah yang hidup = 9.373.807 orang Jumlah yang mati = 23.528 orang Masa asuransi = 1 tahun Uang pertanggungan = 1.000 Jumlah dana yang diperlukan tersebut dihitung sebagai berikut : = 23.523 X 1.000 = 23.528.000. Untuk menutupi dana ini maka premi yang harus dibayar oleh masing- masing anggota adalah sebesar = 23.528.000 : 9.373.807 = 2,51. Dana yang diperlukan untuk mengasuransikan anggota yang masih hidup untuk tahun berikutnya, yaitu grup umur 36 tahun, yang dihitung sebebagai berikut : Jumlah yang hidup = 9.350.279 orang Jumlah yang mati = 24.685. orang Premi yang harus dibayarkan oleh masing-masing anggota adalah : = 1.000 X 24.685 : 9.350.279 = 2,64. Demikian tiap tahun premi dasar meningkat, sehingga pada umur 85 tahun, premi menjadi 161,14. Pembayaran premi harus dilakukan dimuka, sebelum asuransi itu efektif. Oleh karena pembayaran premi dimulai pada permulaan komtrak, sedangkan manfaat kontrak akan dibayarkan dimasa yang akan datang maka bunga uang juga perlu dimasukan dalam perhitungan jumlah pembayaran premi. Dengan teknik perhitungan diskonto maka untuk umur 35 tahun, pembayaran nilai sekarang untuk pembayaran satu tahun di muka adalah 0,975610 jika tingkat suku bunga 2,5 . Jumlah premi menjadi : = 0,975610 X 2,51 = 2,45. b Premi Neto Tunggal Asuransi Jiwa Berjangka dan Seumur Hidup Misal suatu polis asuransi jiwa berjangka selama lima tahun bagi orang yang berusia 45 tahun dengan besar manfaat Rp 100.000.000. Contoh perhitungan besar premi bersih yang sederhana adalah dengan memandang sebagai polis berjangka tahunan. Premi neto alamiah merupakan jumlah uang yang harus dibayar tertanggung sesuai dengan tingkat umurnya. Premi alamiah pada tingkat umur 35 tahun menurut perhitungan diatas adalah 2,51 dan seletah diperhitungkan diskonto 2,5 maka premi neto alamiah menjadi 2,45. Pembayaran premi dapat secara lunas sekaligus untuk seluruh masa kontrak pertanggungan pada permulaan tahun pertama kontrak jumlah uang premi tersebut dan perhitunganya dapat dilihat pada contoh-contoh di bawah ini : 1 Untuk Kontrak Selama Lima Tahun Misalkan sekelompok nasabah masuk pada umur 30 tahun, masing- masing diasuransikan untuk 1.000 sampai umur 40 tahun. Tingkat bunga uang dimisalkan 2,5 per tahun. No. Umur Tingkat Klaim Faktor Nilai Sekarang Kematian Diskonto Klaim 1. 2. 3. 4 5. 35 36 37 38 39 23.528 24.685 26.112 27.991 30.132 23.528.000 24.685.000 26.112.000 27.991.000 30.132.000 0,975610 0,951814 0,928599 0,905951 0,883854 22.954.152,08 23.495.528,59 24.242.577,09 25.538.474,44 26.632.288,73 Total klaim selama 5 tahun……. 122.688.020,93 Menurut table mortalita, jumlah yang hidup entrants pada umur 35 tahun adalah 9.373.807. Untuk menemukan premi neto yang tunggal adalah dengan membagi total nilai sekarang dari total klaim dengan entrants : 122.688.020,93 = ________________ = 13,09 9.373.807 Jadi, jika pada masa permulaan masing-masing entrants membayar 13.09 maka penanggung akan mempunyai dana yang cukup untuk membayar 1.000 kepada ahli waris masing-masing tertanggung yang mati selama masa 5 tahun. 20 2 Untuk Kontrak Asuransi Seumur Hidup Jika kontrak dimulai pada umur 35 sampai yang bersangkutan meninggal dunia maka perhitungan preminya adalah sebagai berikut : 20 http:minalove.comartikelmakalah+matematika+aktuaria No. Umur Jumlah yang hidup Yang Mati Tiap Th. Klaim Akan Dibayar X Faktor Diskonto Nilai Sekarang Klaim Premi netto tunggal = 3.938.192.458,72 : 9.373.807 = 420,13. Jadi, jumlah premi yang harus dibayar tertanggung yang berumur 35 tahun untuk polis seumur hidup nominal 1.000 adalah 420,13. 3 Untuk Premi Tunggal Asuransi Dwiguna Untuk menghitung premi tunggal bagi asuransi dwiguna endowment kita akan menggunakan data yang dipakai dalam perhitungan premi polis berjangka 5 tahun, dimulai pada umur 21 tahun dengan pertanggungan 1.000. Pada kontrak dwiguna, pihak asuransi akan membayar baik mati ataupun masih hidup dalam masa kontrak itu. Oleh karena itu jumlah klaim adalah sebesar 9.575.636 orang yang masih hidup pada umur 26 tahun. Jadi total 9.575.636. 21 Umur Banyaknya Kalim Jumlah Klaim Faktor Diskonto 3 NIlai sekarang Klaim 21 17.655 17.655.000 0,970874 17.140.780 22 17.912 17.912.000 0,942296 16.883.780 23 18.167 18.167.000 0,915142 16.625.380 24 18.324 18.324.000 0,888487 16.280.636 25 9.575.636 9.575.636.000 0,662609 8.260.029.794 9.647.694.000 8.326.960.375 21 Darmawi Herman, Manajemen Asuransi, Jakarta: Penerbit Bumi Aksara, 2000, edisi 1, h. 92-95 1 35 9,373,807 23,528 23,528,000 X 0,975610 22.945.152,08 2 36 9,750,279 24,685 24,685,000 X 0,951814 23.495.528,59 3 37 9,325,594 26,112 26,112,000 X 0,928599 24.247.577,09 . .. ……. ……. ………. X ………… …………… . .. ……. ……. ………. X ………… …………… . .. ……. ……. ………. X ………… …………… 65 99 6,415 6,415 6,415,000 X 0,200886 1.288.683,69 3.938.192.458,72 Maka premi tungga adalah = 8.326.960.375 9.647.694.000 = 863,10 6 Penggunaan Metoda “Rating” Risiko Sub-standard dalam Penetapan Premi Terdapat beberapa pendekatan yang digunakan oleh perusahaan asuransi untuk menetapkan atau menyesuaikan tarip premi untuk kasus sub-standard. Termasuk dalam metoda ini adalah tabel presentase tambahan, tambahan premi tetap permanen, tambahan premi tetap sementara, penyesuaian usia dan lien. a Tabel Persentase Tambahan Sekalipun sistem “rating” tabel persentase tambahan pada setiap perusahaan asuransi berbeda, penggunaan sistem ini banyak digunakan. Metoda ini melibatkan sistem angka untuk “rating”kasus sub-standard, premi yang dikenakan untuk kasus sub-standard merupakan persentase dari premi untuk kasus standard, missal 125, yang beraneka dari 125 sampai 500. Persentase tiap premi biasanya ditetapkan untuk setiap usia jenis polis. Sistem ini mengasumsikan bahwa terdapat angka lebih yang pasti dalam kematian per seribu untuk kasus sub-standard sesuai dengan usia. b Tambahan Premi Tetap Permanen Sistem ini menmbahkan sejumlah tetap pada tarip premi standard untuk kasus sub-standard per Rp 1.000 uang pertanggungan. Tambahan ini dikenakan untuk meliput risiko tambahan yang terjadi yang diukur dalam kematian tambahan per seribu. Premi tambahan ini tidak menambahkan nilai tunai polis atau nilai pembatalan. Selain itu, premi tambahan ini dapat dihilangkan bila keadaaan tertanggung dipercayai telah berubah pada suatu keadaan dimana risiko menurun. c Tambahan Premi Tetap Sementara Sistem ini identik dengan sistem tambahan premi tetap permanen, hanya berbeda dalam jangka pembayaran tambahan premi. Tambahan premi tetap sementara ini dikenakan bila kebanyakan risiko tambahan diantisipasi selama awal-awal tahun polis , missal beberapa tahun pertama setelah terjadi pembedahan tertanggung. Tambahan premi tetap sementara ataupun permanen bervariasi dengan jenis polis. d Penyesuaian Usia Penggunaan sistem ini telah tidak digunakan secara luas, karena terjadi penyimpangan yang besar. Dalam sistem ini, usia calon tertanggung yang berada pada kelasa sub-standard ditambah beberapa tahun yang yang akibatnya premi yang dikenakan lebih tinggi. e Sistem Lien Dalam sistem ini, polis yang diterbitkan bagi tertanggung sub-standard dalam tarip premi standard, tetapi terdapat penyesuaian dalam polisnya. Penyesuaian ini akan mengurangi jumlah pertanggungan secara otomatis bila tertanggung meninggal disebabkan hal-hal yang tertera dalam polis. Umumnya sistem ini digunakan dalam program pensiun “money purchase” dimana premi dikenakan secara seragam. 22

C. Tabel Mortalita