8
dikata individu mereka yang melakukan tindak pidana adalah mereka yang masih kurang memiliki rasa tanggung jawab dalam berperilaku, kurang matang, dan
cenderung melakukan perbuatan atas kemauan diri sendiri. Hal ini sangat berbeda dengan individu yang bisa mengontrol emosional, yang memiliki rasa tanggung jawab
dan kecenderungan atas kepentingan umum.
8
Berdasarkan permasalah tersebut maka penulis tertarik untuk menyusun skripsi yang berjudul:
“ FAKTOR KEJIWAAN SEBAGAI PENDORONG PELAKU TINDAK PIDANA DAN KAITANNYA DENGAN PENJATUHAN
VONIS PIDANA ditinjau dalam Hukum Islam dan Hukum Positif”
B. Pembatasan Dan Rumusan Masalah
Hukum sendiri sebenarnya sudah memberi peringatan bahwa barang siapa yang mengadakan pelanggaran hukum baik itu laki-laki ataupun wanita dapat
dihukum yang sesuai dengan perbuatannya. Hal tersebut telah dijelaskan di dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana KUHP pasal 2, yang berbunyi sebagai
berikut: “Ketentuan pidana dalam Undang-undang Indonesia berlaku bagi orang yang dalam Indonesia melakukan sesuatu perbuatan yang boleh dihukum peristiwa
pidana”. Berdasarkan pada KUHP pasal 2 tersebut, maka hukum yang berlaku di
Indonesia tidak membedakan golongan, suku, maupun jenis kelamin, baik itu pria
8
Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak, Jakarta : Prenada Media Group, 2003. Cet Ke-1
9
maupun wanita adalah sama dalam mentaati segala perundang-undangan atau hukum yang berlaku di Indonesia.
Di dalam suatu perkara pidana dimana tertuduhnya disangka menderita penyakit jiwa atau terganggu jiwanya, misalnya pembunuhan, maka disini forensik
psychiatry ilmu kedokteran jiwa kehakiman dengan foresnsik medicine ilmu kedokteran kehakiman mempunyai titik pertemuannya yaitu disegi hukum terutama
dalam penyelesaian kasus perkara tersebut dalam forum peradilan. Untuk mendapatkan pembahasan yang lebih objektif, maka dalam skripsi ini penulis
membatasi bahwa tindak pidana yang dilakukan seseorang merupakan suatu dorongan dari kejiwaan seseorang, alasan penghapus pidana dan kemampuan
bertanggung jawab menurut konsep KUHP, tinjauan hukum Islam dan hukum Positif mengenai penjatuhan vonis pidana kepada seseorang yang melakukan tindak pidana
atas motivasi kejiwaan. Dari pembatasan masalah diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut: 1.
Apakah faktor kejiwaan seseorang mempengaruhinya untuk melakukan tindak pidana?
2. Bagaimana pandangan hukum Islam dan hukum positif dalam penetapan
vonis atas motivasi kejiwaan pelaku?
10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian