5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Limbah Radioaktif
Limbah radioaktif, menurut peraturan pemerintah No.27, 2002, adalah zat radioaktif dan atau bahan serta peralatan yang telah terkena zat radioaktif atau
menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan radiasi pengion yang tidak dapat dipergunakan lagi.
Limbah radioaktif secara volumetrik lebih sedikit jika dibandingkan dengan limbah industri dan limbah perkotaan. Pengelompokan limbah radioaktif
bergantung pada kandungan bahan radioaktif yang terkandung dalam limbah radioaktif. Bahan radioaktif yang terkandung dalam limbah radioaktif mempunyai
waktu paro tertentu dan akan memancarkan radiasi secara terus menerus. Salah satu sifat yang dimiliki oleh sumber radioaktif adalah meluruh dan memiliki umur
paro tertentu. Sifat ini sangat menguntungkan karena limbah radioaktif akan
berkurang radioakvitasnya seiring dengan waktu dalam bentuk peluruhan. Untuk
itu informasi tentang waktu paro dan aktivitasnya menjadi suatu pertimbangan pada pengolahan dan penyimpanan limbah radioaktif. Limbah radioaktif yang
telah diolah disimpan sementara di ruang penyimpanan limbah yang kedap air 10-50 tahun sebelum disimpan secara lestari disposal. Tempat penyimpanan
limbah lestari dipilih di tempatlokasi khusus, dengan kondisi geologi yang stabil. Penyimpanan limbah radioaktif bertujuan untuk mengisolasi limbah radioaktif
dari lingkungan sekitar dalam jangka waktu tertentu. Tingkat aktivitas dan umur
6 limbah jenis limbah, menentukan jenis imobilisasi dan disposal. Untuk limbah
aktivitas rendah digunakan penyimpanan tanah dangkal kedalaman 10 m dari permukaan tanah dan untuk hasil imobilisasi limbah aktivitas tinggi dan
transuranium digunakan penyimpanan tanah dalam kedalaman 500-1000 m dari
permukaan tanah.
Berdasarkan karakteristik dan untuk pengelolaan jangka panjang, maka limbah radioaktif diklasifikasikan menjadi beberapa bagian Miyasaki, et al, 1996
dalam Martono, 2007 : 1.
Limbah radioaktif dengan aktivitas rendah dan menengah yang mengandung radioisotop pemancar beta dan gamma berumur pendek
umur paro kurang dari 30 tahun dan konsentrasi radionuklida pemancar alfanya sangat rendah. Setelah 300 tahun potensi bahaya radiasinya dapat
diabaikan. 2.
Limbah radioaktif dengan aktivitas tingkat rendah dan menengah yang banyak mengandung radioisotop berumur paro panjang yaitu golongan
aktinida sebagai pemancar alfa, dan dapat disebut limbah transuranium. 3.
Limbah radioaktif dengan aktivitas tinggi yang banyak mengandung radioisotop hasil belah dan sedikit aktinida.
2.2. Pengelolaan Limbah Radioaktif