43
4.2. Penentuan Penambahan Pengkompleks Na
2
CO
3
Dalam UO
2 +2
Dari hasil percobaan penyerapan uranium dengan atau tanpa penambahan Na
2
CO
3
oleh berbagai macam zeolit dengan waktu kontak 1 jam disajikan pada Tabel 4. Efisiensi penyerapan uranium terbaik terdapat pada zeolit Lampung yang
telah dimodifikasi menjadi alumino siliko fosfat ASP dengan perbandingan zeolit : ADHP adalah 1:1 sebesar 74,73 berat.
Tabel 4. Data penyerapan UO
2 +2
dengan atau tanpa pengompleks Na
2
CO
3
oleh berbagai zeolit dengan waktu kontak 1 jam
No Jenis Zeolit
Penambahan Na
2
CO
3
gram Efisiensi
penyerapan 1
Zeolit Alam 13,56
2 ASP 1:1
0,05 0,1
0,5 1
74,73 5,30
6,88 7,11
1,22
3 ASP 5 : 1
45,95
Dari Tabel 4 di atas diperlihatkan bahwa zeolit alam memiliki nilai serapan yang paling kecil jika dibandingkan dengan komposisi ASP 1:1 dan ASP 5:1. Hal
ini dimungkinkan karena kemurnian zeolit alam masih rendah dan masih bersifat multikation. Oleh sebab itu, zeolit alam dimodifikasi dalam bentuk ASP agar
dapat menyerap uranium dengan baik karena dapat bersifat sebagai kation maupun anion. Nilai serapan uranium oleh ASP 1:1 tanpa pengkompleks jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan ASP 5:1 tanpa pengkompleks. Hal Ini berarti bahwa ASP 5:1 kurang menyerap uranium karena luas permukaan serap ASP 1:1
lebih besar daripada ASP 5:1. Nilai serapan uranium ASP 1:1 tanpa pengompleks lebih besar dibanding dengan penambahan pengompleks Na
2
CO
3
, hal ini terjadi
44 karena ASP 1:1 lebih suka menyerap uranium dalam bentuk kation. Dalam bentuk
kation masih terdapat lubang kecil sehingga uranium dapat mengisi rongga. Sedangkan apabila senyawa dalam bentuk anion dengan penambahan
pengompleks, UO
2
CO
3 3
-4
berbentuk makro molekul sehingga tidak dapat diserapmasuk ke dalam rongga ASP. Semakin banyak jumlah pengompleks
senyawa Na
2
CO
3
yang ditambahkan maka semakin kecil penyerapan uranium karena makin banyak kompleks ion uranil karbonat yang tidak dapat masuk ke
dalam rongga ASP. Fosfat yang terkandung dalam ASP memungkinkan lebih suka mengikat CO
3 -2
dibanding mengikat senyawa kompleks uranil karbonat UO
2
CO
3 3
-4
karena perbedaan keelektronegatifan sehingga memiliki nilai serap uranium yang kecil jika ditambahkan senyawa natrium karbonat dan lebih
menyukai ion sederhana dibanding senyawa kompleks. Adapun reaksi yang mungkin terjadi pada penyerapan ini adalah:
O O O O
Na
2
CO
3,
, UO
2 +2
Si O Al
-
O + K
+
,Ca
+2
,Mg
+2
,H
+
Si O Al
-
UO
2 +2
+ K
+
,Ca
+2
UO
2
CO
3 3
-4
O O O O
PO
4 -3
O P
+
O O P
+
C O
3 -2
, NO
3 -
O O
Gambar 11. Reaksi pembentukan Uranil Karbonat
45
4.3. Penentuan Waktu Kontak