Pemurnian Zeolit Modifikasi Zeolit dalam Bentuk ASP Pembuatan Larutan Limbah Simulasi Uranium

34

3.3. Cara Kerja

3.3.1. Pemurnian Zeolit

Zeolit Lampung ditumbuk dengan mortal kemudian disaring dengan saringan 30-60 mesh, sehingga diperoleh ukuran zeolit Lampung 60 mesh. Refluks zeolit alam dengan air bebas mineral selama 3 x 8 jam. Hal ini untuk memurnikan memisahkan garam terlarut yang tercampur. Setiap 8 jam, air bebas mineral diperbarui. Dalam hal ini digunakan 600 ml air bebas mineral untuk 100 gram zeolit. Zeolit kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 105 °C, selama 3 jam. Selanjutnya dilakukan pemisahan zeolit dari partikel mineral berat dengan menggunakan methyl iodide CH 3 I agar zeolit yang bebas dari mineral berat seperti silikat akan mengapung di bagian atas dalam cairan metal iodide. Zeolit dipisahkan dari mineral berat, sehingga diperoleh zeolit murni yang masih dalam bentuk multi kation. Zeolit murni disimpan dalam desikator yang mengandung NaCl jenuh untuk minimal satu minggu sebelum karakterisasi untuk menjaga keseimbangan air pada zeolit.

3.3.2. Modifikasi Zeolit dalam Bentuk ASP

Zeolit dimodifikasi dalam bentuk ASP dengan mencampurkan zeolit murni dan amonium-dihidrogen-fosfat ADHP dengan perbandingan berat 1:1, dan 5:1. Campuran tersebut diaduk dan dipanaskan dalam oven pada suhu 235°C selama 30 menit. Setelah melebur sempurna, campuran diaduk dan dilanjutkan pemanasan selama 4 jam. Campuran kemudian dituangkan ke dalam air mendidih, dan disaring, lalu dicuci dengan air panas hingga bebas ion amonium. 35 Pengeringan ASP dilakukan dalam oven pada suhu 80 °C, kemudian didiamkan dalam desikator yang dibawahnya terdapat NaCl jenuh.

3.3.3. Pembuatan Larutan Limbah Simulasi Uranium

Uranium yang digunakan dalam penelitian ini adalah uranil nitrat heksahidrat UO 2 NO 3 2 .6H 2 O. Larutan induk uranium dengan konsentrai 100 mgl dibuat dengan melarutkan uranil nitrat heksahidrat sebanyak 0,2109 gram dalam 1000 ml.

3.3.4 Penentuan Komposisi Umpan dan Penambahan Pengompleks Na