35 Pengeringan ASP dilakukan dalam oven pada suhu 80 °C, kemudian didiamkan
dalam desikator yang dibawahnya terdapat NaCl jenuh.
3.3.3. Pembuatan Larutan Limbah Simulasi Uranium
Uranium yang digunakan dalam penelitian ini adalah uranil nitrat heksahidrat UO
2
NO
3 2
.6H
2
O. Larutan induk uranium dengan konsentrai 100 mgl dibuat dengan melarutkan uranil nitrat heksahidrat sebanyak 0,2109 gram dalam
1000 ml.
3.3.4 Penentuan Komposisi Umpan dan Penambahan Pengompleks Na
2
CO
3
Larutan limbah simulasi uranium konsentrasi 100 mgl diambil sebanyak 250 ml, kemudian tambahkan serbuk Na
2
CO
3
pada berbagai berat yaitu 0,05: 0,1; 0,5 dan 1 gram, kemudian ditepatkan volumenya sampai 500 ml sehingga
didapatkan konsentrasi uranium 50 mgl. ASP sebanyak 0,25 gram masing- masing dimasukkan dan dikocok selama 1 jam.
3.3.5. Penentuan Waktu Kontak
Larutan limbah simulasi uranium konsentrasi 100 mgl diambil sebanyak 250 ml kemudian ditepatkan volumenya sampai 500 ml sehingga didapatkan
konsentrasi uranium 50 mgl. Kemudian komposisi hasil serap uranium terbaik dimasukkan sebanyak 0,25 gram dan dikocok dengan variasi waktu 10, 20, 30,
40, 50 dan 60 menit.
36
3.3.6. Imobilisasi ASP Jenuh Uranium Menggunakan Polimer
Pembuatan blok polimer-limbah dilakukan menggunakan cetakan dengan diameter 25 mm dan tinggi 20 mm. Sebagai bahan matriks pengungkung
digunakan polimer epoksi EPOSIR 7120 yang dicampur dengan hardener bahan pengeras dengan perbandingan 2 : 1 yang disajikan pada Tabel 1. Setelah
komposisi untuk masing-masing waste loading dimasukkan kedalam cetakan, selanjutnya diaduk 10 menit hingga campuran merata dan homogen. Campuran
polimer limbah zeolit ASP jenuh yang telah homogen dapat diketahui dari tidak adanya endapan zeolit dibagian bawah dan tidak adanya rongga udara. Campuran
harus homogen agar kuat tekannya besar dan tidak mudah pecah. Tabel 1. Komposisi ASP jenuh uranium, resin dan hardener untuk imobilisasi
Waste Loading ASP gram Resin gram
Hardener gram -
6,53 3,27
10 0,98
5,88 2,94
20 1,96
5,226 2,61
30 2,94
4,57 2,29
40 3,92
3,92 1,96
50 4,9
3,27 1,63
Setelah didiamkan selama 8 jam, blok polimer menjadi mengeras, kemudian dilakukan pengukuran densitas, pengujian kuat tekan, dan nilai
pelindihan.
37
3.3.7. Karakterisasi Hasil Imobilisasi