35
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian yang telah dilakukan mengenai keanekaragaman makrozoobentos di Perairan Danau Toba, Desa Haranggaol, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara
diperoleh kesimpulan sebagai berikut: a. Makrozoobentos yang didapatkan sebanyak 19 genus, 14 famili, 7 ordo, 5
kelas, dan 3 filum. Kepadatan makroozoobentos tertinggi di stasiun 1 dijumpai pada genus Goniobasis sebesar 45,37 indm², stasiun 2 dijumpai pada genus
Paludestrina sebesar 48,76 indm², stasiun 3 dijumpai pada genus Thiara
sebesar 35,80 indm², dan stasiun 4 dijumpai pada genus Apella sebesar 48,14 indm².
b. Indeks Keanekaragaman H’ makrozoobentos berkisar antara 1,40-1,75 dengan kategori keanekaragaman rendah, indeks keseragaman berkisar antara
0,77-0,92 dengan kategori keseragaman merata. c. Nilai pH substrat dan kadar organik substara berpengaruh sangat kuat terhadap
keanekaragaman makrozoobentos.
5.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya mengenai makrozobentos sebagai indikator kualitas perairan di Danau Toba, Desa Haranggaol, Kabupaten
Simalungun, Sumatera Utara.
36
DAFTAR PUSTAKA
Agustatik, S. 2010. Gradasi Pencemaran Sungai Babon dengan Bioindikator Makrozoobentos. Tesis. UNDIP Press: Semarang.
Andriana, W. 2008. Keterkaitan Struktur Komunitas Makrozoobentos sebagai Keberadaan Bahan Organik di Perairan Hulu Sungai Cisadane, Bogor,
Jawa Barat. Skripsi. IPB Press: Bogor.
Anzani, M. Y. 2012. Makrozoobentos Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Di Sungai Ciambuwalung, Lebak, Banteng. Skripsi. IPB: Bogor.
Asra, R. 2009. Makrozoobentos Indikator Biologi dan Kualitas air di Sungai Kumpeh dan Danau Arang- arang Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal
Ilmiah: Universitas Jambi: Jambi. Vol. 21.
Barnes, K. S. K K. H. Mann. 1994. Fundamental of Aquatic Ecology. Blackwell Scientific Publication Oxford: England.
Barus, T. A. 2004. Pengantar Limnologi. USU Press: Medan. Barus , T. A. 2007. Keanekaragaman Hayati Ekosistem Danau Toba dan Upaya
Pelestariannya. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Dalam Bidang Ilmu Limnologi. USU: Medan.
Barus, T. A. Sinaga, S.S. Tarigan. R. 2008. Produktivitas Primer Fitiplankton dan Hubungannya dengan Faktor Fisik- Kimia Air di Perairan Parapat, Danau
Toba. Jurnal Ilmiah. USU Press. Medan.
Bouchard, R. W. 2012. Guide To Aquatic Invertebrata Families of Mongolia. Saint Paul: USA
Brower J. Jerold, Z., Von Ende, C. 1990. Field and Laboratory Methode for General Ecology. Third Edition. W. M. C. Brown Publisers, USA.
Cole, G. A. 1983. Buku Teks Limnologi. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pendidikan Malasyia.
Dillon, R. T., JR. 2002. http: keanekaragaman makrozoobentos. pdf. Dahuri. 2002. Analisa Biota Perairan. Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan. Perairan. Kasianus: Yogyakarta.
37 Efrizal, T. 2008. Struktur Komunitas Makrozoobentos Perairan Sungai Sail.
Penkanbaru. Journal of Environment Science. Universitas Riau.
Fadli, N., Setiawan , I dan Fadhilah, N. Keragaman Makrozoobentos di Perairan Kuala Gigieng Kabuppaten Aceh Besar. Universitas Syiah Kuala: Banda
Aceh.
Fajriansyah, I. M., Nasution, S. dan Samiaji, J. 2011. Struktur Komunitas Makrozoobentos di Perairan Desa Dompas Kecamatan Bukit Batu
Kabupaten Bengkalis. Jurnal Ilmiah. Universitas Riau: Riau.
Ginting, O. 2011. Studi Korelasi Kegiatan Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung dengan Pengayaan Nutrien Nitrat dan Fosfat dan Klorofil-a di Perairan
Danau Toba, USU Press: Medan.
Hutchinson, W. T. 1993. A Treatise on Limnology. Edited by Yuette. Jhon Willey Sons, Inc. New York.
Kendeigh, S. C. 1980. Ecology With Special Reference to Animals and Man. Prentice Hall OF India. New Delhi.
Kerbs, C. J. 1995. Ecology: The Experimental Analysisi of Distribution and Abudance. New York: Harper Row Publishers.
Koesbiono. 1979. Dasar-dasar Ekologi Umum. Bagian IV Ekologi Perairan. Sekolah Pascasarjana Program Studi Lingkungan. IPB: Bogor.
Kristanto, P. 2004. Ekologi Industri. Penerbit Andi: Yogyakarta. Marmita, R. dan Sihaan, R. 2013. Makrozoobentos Sebagai Indikator Biologis
Dalam Menentukan Kualitas Air Sungai Ranoyapo Minahasa Selatan Sulawesi Utara. Universitas Sam Ratulangi: Manado.
Michael, P. 1994. Ecological. Methods for field and laboratory investigation. Tata McGraw-Hill PublishingCpmpany Limited. New Delhi.
Moss, B. 1980. Ecology of Freshwater. Blackwell Scientific Publixation, Oxford: London.
Mulia, R. M. 2005. Kesehatan Lingkungan. Graha Ilmu: Yogyakarta. Nugroho, A. 2006. Bioindikator Kualitas Air. Universitas Trisakti: Jakarta.
Noortiningsih, Jalip, S. K.Handayani, S. 2008. Keanekaragaman Makrozoobentos, Meiofauna dan Foraminifera di Pantai Pasir Putih Barat dan Muara Sungai
Cikamal, Pangandaran, Jawa Barat. Jurnal Ilmiah. Universitas Nasional: Jakarta. Vol. 11
38 Nyabakken, J. W. 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologi. PT. Gramedia:
Jakarta. Nybakken, J. W. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologi. PT. Gramedia:
Jakarta. Odum, E. P. 1971. Fundamental of Ecology. Third Edition, W. B. Saunders
Company: Toronto Florida. Odum , E. P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Universitas Gajah Mada
Press: Yogyakarta Penerjemah Tjahjono Samingar. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.
Pennak, R. 1978. Fresh Water Invertebrates of The United States Protozoa to Molusca. University of Colorado, Boulder: Colorado.
Pong- masak, R. P. Pirzan, M. A. 2006. Komunitas Makrozoobentos pada
Kawasan Budidaya Tambak di Pesisir Malakosa Parigi- Moutong, Sulawesi Tengah. Jurnal Ilmiah. Balai Riset Perikanan Air Payau:
Sulawesi Tengah. Vol. 74.
Pradana, A. K. A. 2008. Interprestasi Arsitektur Sikuen Endapan Lakustrin Brown Shale Kelompok Pematang Berdasarkan Analisis Tafoponomi Moluska
di Daerah Kiliranjao, Sumatera Barat. Skripsi. Institut Teknologi Bandung: Bandung.
Rachmawaty. 2011. Indeks Keanekaragaman Sebagai Bioindikator Tingkat Pencemaran di Muara Sungai Jeneberang. Jurnal Ilmiah. Universitas
Negri Makassar. Makassar. Vol. 12 2.
Rakhmanda, A. 2011. Estimasi Populasi Gastropoda di Sungai Tambak Bayan Yogyakarta. Jurnal Ilmiah. UGM Press: Yogyakarta.
Raut, R. N., Desai, S. dan Bapat, R. 2000. Survey of Aquatic Insects and Molluscs of Pune. http:www. ranwa .orgpunealivepaqimsc.htm diakses tanggal
20 April 2009.
Rinawati. Supriyanto, R. dan Dewi, W. S. 2007. Profil Logam Berat Cd, Co, Cr, Cu, Fe, Mn, Pb dan Zn di Perairan Sungai Kuripan Menggunakan ICP
oes Seminar Nasional Sains dan Teknologi II 2008. Universitas Lampung: Lampung.
Sastrawijaya, A. T. 2000. Pencemaran Lingkungan. Edisi Kedua. Rineka Cipta. Jakarta
Sastrawijaya, A.T. 2009. Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta: Jakarta.
39 Setiawan, D. 2004. Studi Komunitas Makrozoobentos di Perairan Hilir Sungai
Lematang Sekitar Daerah Pasar Bawah Lahat. Jurnal Ilmiah. Universitas Sriwijaya: Sumatera Selatan.
Silaban, H. P. S. 2014. Keanekaragaman Makrozoobentos di Perairan Sungai Asahan Sumatera Utara. Skripsi. USU Press: Medan.
Silalahi. J. 2010. Analisis Kualitas Air dan Hubunganya dengan Keanekaragaman Vegetasi Akuatik di Perairan Balige Danau Toba. Tesis. USU Press.
Medan.
Simamora, R. D. 2009. Studi Keanekaragaman Makrozoobentos di Aliran Sungai Padang Kota Tebing Tinggi. Tesis. USU Press. Medan.
Sinaga, T. 2009. Keanekaragaman Makrozoobentos Sebagai Indikator Kualitas Perairan Danau Toba Balige Kabupaten Toba Samosir. Tesis. USU Press.
Medan.
Sussilowati, E. 2007. Struktur Komunitas Makrozoobentos Sebagai Indikator Biologi Perairan di Hulu Sungai Cisadane, Bogor. Skripsi. IPB: Bogor.
Suin, N. M. 2002. Metoda Ekologi. Universitas Andalas: Padang. Sukadi. 1999. Pencemaran Sungai Akibat Buangan Limbah dan Pengaruhnya
Terhadap BOD dan DO. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan: Bandung. Syamsurisal. 2011. Studi Beberapa Indeks Komunitas Makrozoobentos di Hutan
Mangrove Kelurahan Coppo Kabupaten Baru. Skripsi. Universitas Hasanuddin: Makassar.
Syafriel. 2008. Struktur Komunitas dan Komposisi Jenis Serta Penyebaran Makrozoobentos di Kawasan Hutan Mangrove. Skripsi. Universitas
Haluoleo: Kendari.
Wargadinata, E. L. 1995. Makrozoobentos Sebagai Indikator di Sungai Percut. Tesis. USU. Medan
Widiastuti, E. 1983. Kualitas Air Kali Talung Rintingan dan Kelimpahan Hewan Makrozoobentos. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Wetzel, R.G. 1982, Limnology, Edisi Keempat, W.B. Sauders Company, Philadelphia.
Wood, M. S. 1987. Subtidal Ecologi. Australia: Edward Arnold. Limited. Diakses tanggal 31 Oktober 2008.
40 Tarigan, C. L. 2009. Studi Keanekaragaman Makroozobentos Di Danau Lau
Kawar Desa Kuta Gugung, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Skripsi. USU Press. Medan.
Zulkifli, H. dan Setiawan, D. 2011. Struktur Komunitas Makrozoobentos di Perairan Sungai Musi Kawasan Pulokerto sebagai Instrumen
Biomonitoring. Universitas Sriwijaya. Sumatera Selatan. Vol. 14 1.
41
Lampiran 1. Data mentah Makrozoobentos a. Stasiun 1 Daerah Keramba
No Taksa
Kedalaman 0 meter Total
Kedalaman 5 meter Total
Kedalaman 10 meter Total
U1 U2
U3 U1
U2 U3
U1 U2
U3 I
Bivalvia A
Sphaeriidae
1 Sphaerium
4 3
4 11
1 1
- 2
- 1
1 2
II Crustaceae
B Palaemonidae
2 Macrobrachium
4 5
4 13
- -
- -
- -
- -
3 Palaemonetes
4 6
5 15
- -
- -
- -
- -
III Gastropoda
C Limnaeidae
4 Pseudosucinaea
2 4
3 9
3 1
2 6
1 1
- 2
D Bulimidae
5 Pomatiopsis
4 3
1 8
3 -
1 4
1 2
2 5
6 Paludestrina
- -
- -
- -
- -
- -
- -
E Hydrobidae
7 Floridobia
2 2
1 5
- -
- -
F Pleuroceridae
8 Apella
4 5
2 11
2 1
- 3
3 4
- 7
9 Goniobasis
3 5
4 12
1 3
2 6
- 4
1 5
10 Viviparus
- -
- -
- -
- -
- -
- -
G Truncatellidae
11 Truncatella
6 5
1 12
3 2
- 5
2 1
1 4
H Viviparideae
12 Lioplax
1 3
1 4
2 1
3 6
- -
13 Campeloma
5 3
3 11
- -
- -
- I
Thiaridae
14 Thiara
6 4
7 17
3 1
1 5
1 1
1 3
IV Hirudinae
J Hirudae
15 Haemodipsa
1 -
- 1
- -
- -
- -
- -
V Insecta
K Gomphidae
16 Progomphus
- -
- -
- -
- -
- L
Libellulidae
17 Plathemis
1 1
1 3
- -
- -
- -
- -
M Psephenidae
18 Ectopria
2 1
1 4
- -
- -
- -
- -
K Neucoridae
19 Notonecta
2 1
- 3
- -
- -
- -
- -
42
b. Stasiun 2. Daerah Dermaga