Indeks Keanekaragaman H’ dan Indeks Keseragaman E Makrozoobentos pada Setiap Stasiun

27 ditorerirnya. Kemampuan organisme untuk mentolerir kondisi perairan serta kualitas makanan yang tersedia yang diperoleh dari bahan organik yang masuk ke perairan

4.2 Indeks Keanekaragaman H’ dan Indeks Keseragaman E Makrozoobentos pada Setiap Stasiun

Dari penelitian yang telah dilakukan pada setiap stasiun penelitian didapatkan Indeks Keanekaragaman H’ dan Indeks Keseragaman E makrozoobentos terlihat pada Tabel 3. Tabel 3. Indeks Keanekaragaman H’ dan Indeks Keseragaman E Makrozoobentos pada Setiap Stasiun Penelitian Stasiun 1 2 3 4 Keanekaragaman H’ 1,75 1,5 1,45 1,40 Keseragaman E 0,77 0,82 0,92 0,78 Berdasarkan Tabel 3 dapat nilai indeks keanekaragaman H’ yang didapatkan pada keempat stasiun penelitian berkisar antara 1,40-1,45 yang tergolong keanekaragaman rendah. Hal ini disebabkan banyaknya aktivitas yang terdapat di setiap stasiun yang mempengaruhi keanekaragaman makrozoobentos. Menurut Krebs 1985, nilai indeks keanekaragaman H’ berkisar antar 0-2,302 menandakan keanekaragaman rendah. Indeks keanekaragaman menyatakan kekayaan spesies dalam komunitas dan memperlihatkan keseimbangan dalam pemabagian individu per spesies. Nilai ini akan semakin meningkat jika jumlah spesies semakin banyak dan proporsi jenis semakin merata. Indeks keanekaragaman H’ tertinggi terdapat pada stasiun 1 yaitu sebesar 1,75 sedangkan yang terendah terdapat pada stasiun 4 yaitu sebesar 1,40. Hal ini dapat disebabkan stasiun 1 memiliki kondisi yang baik untuk keberadaan makrozoobentos. Nilai keanekaragaman di setiap stasiun dipengaruhi oleh jumlah individu, jumlah spesies dan penyebaran individu dari masing-masing spesies. Menurut Brower et. al 1990, keanekaragaman dan keseragaman jenis makrozoobentos di suatu perairan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan interaksi antara yang hidup di setiap perairan. 28 Nilai indeks keseragaman E pada setiap stasiun yang ditunjukkan pada Tabel 3 berkisar antara 0,77-0,92. Nilai ini adalah tergolong baik dimana nilainya berada diantara 0-1 yang menyatakan bahwa makrozoobentos tersebar merata. Indeks keseragaman E digunakan untuk menegtahui kemerataan proporsi masing-masing jenis ikan disuatu ekosistem, hal ini sesuai dengan pendapat Krebs 1978, semakin kecil nilai E maka semakin kecil pula keseragaman suatu populasi dan penyebaran individunya mendominasi populasi bila nilainya semakin besar maka akan semakin besar pula keseragaman suatu populasi dimana jenis dan jumlah individu tiap jenisnya merata atau seragam.

4.3 Indeks Similaritas IS Makrozoobentos pada Setiap Stasiun Penelitian