Makrozoobentos Sebagai Bioindikator TINJAUAN PUSTAKA

6 Keberadaan bentos pada suatu perairan, sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, baik biotik maupun abiotik. Faktor biotik yang berpengaruh diantaranya adalah produsen, yang merupakan salah satu sumber makanan bagi bentos dan interaksi spesies serta pola siklus hidup dari masing-masing spesies dalam komunitas. Adapun faktor abiotik adalah fisika-kimia air yang diantaranya: suhu, arus, oksigen terlarut DO, kebutuhan oksigen biologi BOD dan kimia COD, serta kandungan nitrogen N, kedalaman air, dan substrat dasar Syamsurisal, 2011. Sebagai organisme dasar perairan, bentos mempunyai habitat yang relatif menetap. Dengan sifatnya yang demikian, perubahan kualitas air dan substrat tempat hidup bentos tersebut sangat mempengaruhi komposisi maupun kelimpahannya. Komposisi maupun kelimpahan makrozoobentos bergantung pada toleransi atau sensitifitasnya terhadap perubahan lingkungan. Pentingnya peran bentos dalam lingkungan perairan cukup membantu terutama dalam mengetahui kualitas lingkungan perairan, membantu proses mineralisasi dan pendaurulangan bahan organik di perairan. Kelebihan lain makrozoobentos di perairan adalah dapat dijadikan sebagai bahan indikator pencemaran organik, dan memberi respon terhadap bahan organik Fajriansyahet, al., 2011.

2.3 Makrozoobentos Sebagai Bioindikator

Bentos sering digunakan sebagai indikator atau petunujuk kualitas air. Perairan yang tercemar akan mempengaruhi kelangsungan hidup organisme makrozoobentos karena makrozoobentos merupakan biota air yang mudah terpengaruh oleh adanya bahan pencemar, baik bahan pencemar kimia maupun fisik Odum, 1993. Penurunan kualitas perairan dapat menyebabkan terjadinya perubahan komposisi organisme yang menghuni suatu perairan tersebut. Komunitas organisme yang dapat digunakan sebagai pendekatan dalam menduga kualitas perairan tempat organisme itu berada umumnya ialah makrozoobentos. Hal ini dikarenakan hewan ini hidupnya bersifat relatif menetap, pergerakan yang rendah, serta kemampuannya untuk mengakumulasi bahan pencemar di dalam tubuhnya. Pendekatan kualitas perairan sungai dengan melihat struktur organisme dalam hal 7 ini makrozoobentos yang ada di sungai dikenal sebagai pendekatan secara biologi Anzani, 2012. Makrozoobentos memiliki sifat kepekaan terhadap beberapa bahan pencemar, mobilitas yang rendah, mudah ditangkap serta memiliki kelangsungan hidup yang panjang. Oleh karena itu peran makrozoobentos dalam keseimbangan suatu ekosistem perairan termasuk lahan budidaya dapat menjadi indikator kondisi ekologi terkini pada suatu kawasan tertentu Pong- masak, 2006. Menurut Barus, 2004 ada beberapa alasan dalam pemilihan bentos sebagai bioindikator kualitas suatu perairan yaitu: a. pergerakannya yang sangat terbatas sehingga memudahkan dalam pengambilan sampel b. ukuran tubuh relatif besar sehingga relatif mudah diidentifikasi. c. hidup di dasar perairan serta relatif diam sehingga secara terus menerus terdedah oleh kondisi air disekitarnya. d. peledahan yang terus menerus mengakibatkan bentos sangat terpengaruh oleh berbagai perubahan lingkungan yang mempengaruhi kondisi air tersebut. e. perubahan faktor-faktor lingkungan ini akan mempengaruhi keanekaragaman komunitas bentos. Setiap takson dari bentos mempunyai toleransi yang berbeda terhadap perubahan faktor lingkungan. Ada jenis bentos tertentu yang toleran terhadap faktor lingkungan abiotik yang besar, sementara jenis lainnya sangat sensitif. Menurut Nugroho 2006, beberapa kelebihan penggunaan makrozoobentos sebagai indikator pencemar organik yaitu: a. mudah ditemukan di habitat perairan. b. jumlahnya sangat banyak, pada lingkungan yang berbeda jenis bentos yang hidup berbeda pula. c. kali yang kecil kadang-kadang tidak dapat menjadi tempat hidup ikan, tetapi dapat menjadi tempat hidup bentos. d. Perpindahan atau mobilitasnya sangat terbatas immobil, sehingga mudah diawasi. e. Ukurannya kecil tetapi mudah dikumpulkan, dikoleksi dan diidentifikasi. f. Pengamatan dapat dilakukan lebih cepat dengan peralatan sederhana. 8 g. Bentos adalah konsumsi sebagian besar ikan, sehingga perubahan pada komunitas bentos dapat mempengaruhi jaring-jaring makanan di perairan tersebut. Adapun kelemahan penggunaan bentos sebagai indikator adalah: a. Bentos tidak selalu bereaksi terhadap seluruh perubahan lingkungan. b. Sebagian jenis bentos hidup musiman. c. Karena ukurannya kecil, bentos mudah terbawa arus. 2.4 Faktor Fisik-Kimia Perairan 2.4.1 Suhu