Latar Belakang Penelitian KESIMPULAN DAN SARAN
4
Kehumasan Direktorat Jenderal Perkebunan yang diselenggarakan tanggal 23- 25 Maret 2011 di Semarang, Jawa Tengah.
Jika dapat kita tarik kesimpulan dari sumber diatas adalah konsumsi gula masyarakat Indonesia yang tinggi dan bertambah setiap tahunnya menunjukan
semakin besarnya pula peluang masyarakat Indonesia terkena diabetes melitus apabila tidak di imbangi dengan gaya hidup sehat yang harus mereka lakukan.
Akan tetapi dari sisi lain dengan data tersebut dapat menjelaskan luasnya ataupun besarnya peluang produk-produk yang memiliki nilai besar pada
kesehatan dan gaya hidup sehat untuk dapat masuk menggantikan gula sebagai komoditas utama dalam pasar perdagangan di Indonesia
Dan dengan semakin berkembangnya persaingan pada dunia bisnis di Indonesia saat ini yang semakin ketat, maka kebijakan dan strategi dari
perusahaan-perusahaan juga mengalami semakin banyak inovasi dan kreatifitas, sebuah kepercayaan dan loyalitas dari konsumen sangatlah berarti
bagi perusahaan dan tentunya dengan penjualan yang dilakukan, perusahaan ingin mendapat profit atau keuntungan yang maksimal.
Peran pemasaran sangat penting bagi sebuah perusahaan, seperti yang dikemukakan Kotler dan Keller 2007 “keberhasilan keuangan sering
tergantung pada kemampuan pemasaran. Operasi keuangan, akunting, dan fungsi bisnis lainnya sesungguhnya tidak berarti kalau tidak ada permintaan
akan produk dan jasa sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba.” Kotler dan Keller, 2007:4. Dengan kata lain pemasaran merupakan ujung tombak
bagi sebuah perusahaan. Semakin dinamisnya dunia pemasaran, serta
5
mengingat penduduk Indonesia yang konsumtif maka menjadi sasaran “empuk” para pebisnis untuk menawarkan dan menjual produk ataupun
jasanya untuk mencapai keuntungan yang maksimal. Mereka juga menyadari bahwa keuntungan semata tidaklah cukup untuk dapat bertahan dalam
persaingan bisnisnya, maka berbagai cara dilakukan untuk mempertahankan pangsa pasarnya dan kelanjutan bisnisnya.
Dalam memenangkan sebuah persaingan industri adalah dengan
mengetahui perilaku konsumen yang dijadikan target. Banyak cara untuk dapat mengetahui perilaku konsumen salah satunya adalah dengan cara
mengetahui kebutuhan dan keinginan mereka. Atau dengan para produsen mengetahui faktor-faktor apa saja yang sangat mempengaruhi para konsumen
untuk mengkonsumsi produk mereka. Dengan banyaknya hal yang melatar belakangi konsumen dalam mengkonsumsi produk kesehatan,terutama produk
pemanis pengganti gula ini, maka menuntut setiap produsen produk pemanis pengganti gula ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
mereka dalam mengkonsumsi produk pemanis pengganti gula tersebut. Untuk itulah diperlukan sebuah riset atau penelitian yang mengkaji sebuah
permasalahan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku mereka dalam mengkonsumsi produk pemanis pengganti gula.
Dalam penelitian ini, agar dapat mempersempit sebuah permasalahan mengenai konsumen yang selalu mengkonsumsi pemanis pengganti gula
terutama berbahan dasar stevia, maka perlulah dipilih sebuah produk yang akan dijadikan obyek dalam penelitian ini. Dari sekian banyak produk dan
6
merek dipasar lokal, maka peneliti mengambil produk pemanis pengganti gula berbahan dasar stevia yang sudah ternama yaitu Stevigrow Sweetener sebagai
objek dalam penelitian ini dengan pertimbangan bahwa apakah terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan produk atau mempengaruhi
konsumen dalam mengkonsumsi produk pemanis stevia atau pemanis pengganti gula ini.
Dalam sebuah artikel yang bersumber dari internet httpmanbisnis, Tripod.com. 2005, dijelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian, dalam proses pengambilan keputusan konsumen tidak bisa terjadi dengan sendirinya, melainkan sebaiknya masalah banyak faktor
yang melingkupi pengambilan keputusan tersebut yang meliputi; faktor kebudayaan, faktor demografis, faktor sosial, faktor individu, dan faktor
psikologis yang sangat kuat akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
Stevia adalah sebuah genus dari sekitar 240 spesies dari ramuan dan semak dalam keluarga bunga matahari Asteraceae, asli subtropis dan daerah
tropis dari barat Amerika Utara ke Amerika Selatan. Sebagai pemanis dan gula pengganti, rasa stevia memiliki onset lambat dan durasi yang lebih
lama daripada gula, dan beberapa ekstrak yang mungkin memiliki pahit atau licorice seperti aftertaste pada konsentrasi tinggi. Dengan sari steviol
glikosida yang memiliki manis gula hingga 300 kali,
s
tevia telah menarik perhatian dengan meningkatnya kebutuhan karbohidrat rendah, pemanis
7
rendah gula. Karena stevia memiliki efek yang dapat diabaikan pada glukosa darah yang menarik bagi orang-orang pada diet karbohidrat dikendalikan.
Ketersediaan stevia bervariasi dari satu negara ke negara. Di beberapa negara, telah tersedia sebagai pemanis selama beberapa dekade atau abad. Di
Jepang, 30 penduduknya sudah mengkonsumsi stevia setiap hari. Stevigrow Sweetener adalah salah satu pelopor produk pemanis bebas
kalori berbahan dasar stevia di Indonesia. Pada saat awal perkembangan produk ini respon dari masyarakat mengalami pasang dan surut hal ini
dikarenakan masyarakat masih merasa asing dengan pemanis pengganti gula yang bebas kalori, mungkin didalam benak masyarakat masih tertanam
produk seperti ini adalah pemanis buatan berkalori tinggi dana dapat merusak kesehatan padahal tidak. Seiring berjalannya waktu pemahaman masyarakat
akan produk pemanis pengganti gula yang bebas kalori pun mulai menemui jalan keluar. Masyarakat mulai memahami apa itu stevia, apa yang
terkandung didalamnya walaupun belum banyak masyarakat yang mengetahui secara kesesluruhan. Stevigrow Sweetener semakin terus
tumbuh. Sampai ditemukannya pesaing-pesaing, seperti
stevisweet, sugarleaf, dll.
Dalam beberapa tahun terakhir penjualan Stevigrow Sweetener mengalami kenaikan. Hal itu didukung oleh penjelasan pada Gambar
dibawah ini yang menunjukan peningkatan penjualan Stevigrow Sweetener :
8
Sumber : dokum Dari gambar
Sweetener dari ta 10.000.000 menja
terbalik dengan p Kenaikan pendapa
Stevigrow Swee
masyarakat akan pr Tabel di bawa
kalori, yaitu:
IDR - IDR 5
IDR 10 IDR 15
IDR 20 IDR 25
IDR 30
8
Gambar 1.1 Grafik Penjualan Stevigrow Sweetener
: dokumentasi perusahaan datadiolah bar 1.1 diatas dapat dilihat grafik peningka
tahun 2013 sampai 2015 terus mengalami ke njadi Rp. 30.000.000
pada tahun 2015. D pesaingnya yaitu Sugarleaf yang terus menga
ndapatan ini tidak dapat dipungkiri dikarenakan eetener
yang tetap
terjaga dan
semakin n produk tersebut.
wah ini menunjukan beberapa pesaing pemani
sugarleaf stevigrow sweetener
IDR 5 IDR 10
IDR 15 IDR 20
2013 2014
2015
8
ner
ngkatan Stevigrow kenaikan dari Rp.
. Dan berbanding ngalami penuruan
n kualitas produk kin
mengenalnya
anis stevia bebas
stevigrow sweetener sugarleaf
stevigrow sweetener
dalam skala juta
9
Tabel 1.1 Brand stevia di Indonesia vs produk asing
Brand Lokal Brand Asing
Stevigrow Sweetener Pure Circle
Naturstev SweetLeaf
Sugarleaf Stevia In The Row
Sumber : data perusahaan 2014 Dari table diatas menunjukan pemetaan persaingain di dunia bisnis dalam
produk pemanis stevia bebas kalori. Menunjukan semakin berkembangnya bisnis stevia ini, untuk diluar negeri brand-brand yang ditawarkan lebih
beragam dan memiliki keunggulan masing-masing. Dan untuk persaingan dalam negeri masih belum ramai, akan tetapi jika tidak terus meningkatkan
kualitas maka produk lokal pun yang hanya sedikit jenisnya bisa tergerus oleh persaingan merek-merek luar.
Berdasarkan dari hasil-hasil yang telah dilakukan, dapat terlihat bahwa sangat banyak faktor yang mempengaruhi atau melatar belakangi sebuah
perilaku konsumen dalam mengambil sebuah keputusan pembelian terhadap suatu produk baik itu berupa berwujud atau yang tidak berwujud jasa.
Penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli Stevigrow Sweetener
sangatlah penting, dikarenakan dari segi kesehatan masih banyak penderita diabetes yang belum mengetahui secara lengkap tetang stevia yang dapat
digunakan sebagai salah satu obat atau pencegah atau dengan kata lain sebagai
10
solusi bagi penderita diabetes yang menginginkan rasa manis dan aman untuk dikonsumsi dan memiliki manfaat yang tidak sedikit. Dari segi bisnis jika
dapat mengarahkan calon konsumen untuk berpindah dari konsumsi gula menjadi konsumsi gula stevia maka dapat dibayangkan berapa pendapatan
perusahaan yang bisa diraih jika konsumsi gula nasional sebesar 5.700juta ton tahun berpindah menjadi mengkonsumsi Stevigrow Sweetener. Dan dari segi
akademis penelitian ini menjadi penting karena dapat menjadi dasar acuan untuk penelitan tentang produk stevia lainnya dalam hal keputusan pembelian
atas dasar latar belakang masalah tersebut saya sebagai penulis ingin mengambil sebuah judul untuk penelitian dengan judul “PENGARUH
PRODUK, HARGA, BUDAYA DAN SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK STEVIGROW SWEETENER STUDY KASUS
PADA MASYARAKAT TANGERANG SELATAN”.