Pembahasan Perilaku Konsumen Landasan Teori 1. Pemasaran
39
d. Budaya Meliputi keyakinan, nilai-nilai, dan norma yang dibentuk oleh masyarakat dimana
mereka dibesarkan yang dapat bergeser mengikuti model atau trend terbaru.
6.2. Karakteristik yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh karakteristik budaya, sosial, pribadi,
dan psikologis, diperlihatkan pada gambar tabel 2.1 biasanya pemasar tidak dapat mengendalikan faktor-faktor semacam itu, tetapi mereka harus memperhitungkannya.
Tabel 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen
Budaya Sosial
Pribadi Psikologis
Pembeli •
Budaya •
Subbudaya •
Kelas Sosial •
Kelompok dan referensi
• Keluarga
• Peran dan Status
• Usia dan tahap
siklus hidup •
Pekerjaan •
Situasi ekonomi
• Gaya hidup
• Kepribadian
dan konsep diri •
Motivasi •
Persepsi •
Pembelajaran •
Kepercayaan dan sikap
Sumber: Kotler dan Armstrong, 2008:160 a. Faktor Budaya
1 Budaya. Budaya culture adalah sekumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan,
40
dan perilaku dari keluarga dan institusi penting lainnya. 2 Sub-budaya.
Sub-budaya subculture yang lebih kecil, adalah kelompok masyarakat yang berbagi sistem nilai berdasarkan pengalaman hidup dan situasi yang
umum. 3 Kelas Sosial.
Kelas sosial social class adalah pembagian masyarakat yang relatif permanen dan berjenjang dalam masyarakat dimana anggotanya berbagi nilai,
minat, dan perilaku yang sama. b. Faktor Sosial
1 Kelompok.
Kelompok group adalah dua atau lebih orang yang berintraksi untuk mencapai tujuan pribadi atau tujuan bersama.
2 Keluarga
Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, seperti suami, istri dan anak-anak.
3 Peran dan status. Maksudnya peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan
seseorang yang ada di sekitarnya. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.
c. Faktor Pribadi 1 Usia dan Tahap Siklus Hidup.
Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang hidup
41
mereka, seperti selera makanan, pakaian, perabotan, dan rekreasi sering berhubungan dengan usia.
2 Pekerjaan. Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang mereka beli.
3 Situasi Ekonomi. Situasi ekonomi mempengaruhi pilihan produk. Pemasar produk yang
peka terhadap pendapatan mengamati kecendrungan dalam pendapatan pribadi, tabungan, dan tingkat minat.
4 Gaya hidup. Gaya hidup lifestyle adalah pola kehidupan seseorang yang diwujudkan
dalam psikografisnya. Gaya hidup yang dimaksud adalah mengenai aktivitas pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga dan kegiatan sosial, minat makanan,
mode, keluarga, rekreasi, opini isu sosial, bisnis, produk. 5 Kepribadian dan Konsep diri.
Kepribadian personality mengacu pada karakteristik psikologi unik seseorang yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan
lama terhadap lingkungan orang itu sendiri. d. Faktor Psikologis
1 Motivasi. Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang mendorong
seseorang untuk mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut. 2 Persepsi.
Persepsi adalah proses dimana orang memilih, mengatur, dan
42
menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran dunia yang berarti.
3 Pembelajaran. Maksudnya adalah perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari
pengalaman. 4 Keyakinan dan sikap.
Keyakinan belief adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Sikap attitude adalah evaluasi, perasaan, dan tendensi
yang relative konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide.
6.3. Proses Pengambilan Keputusan dalam Pembelian Kotler 2012:188 mengemukakan bahwa terdapat lima tahap yang dilalui konsumen
dalam proses pengambilan keputusan pembelian:
Gambar 2.2 Proses Keputusan Pembelian Konsumen
Sumber : Kotler 2012:188 Dari gambar diatas menunjukkan sebuah model berdasarkan tahapan secara
berurutan mengenai proses keputusan pembelian yangdilakukan oleh konsumen yang terdiri atas:
Pengenalan Masalah
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku Pasca
pembeian
43
a. Pengenalan Kebutuhan Problem Recognition Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan.
Pengenalan kebutuhan ini ditunjukan untuk mengetahui adanya kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi dan terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut
diketahui, maka konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum segera dipenuhi atau masih bisa ditunda Kotler Keller, 2012:189.
b. Mencari Informasi Information Search Seorang yang tergerak oleh stimulus akan berusaha mencari lebih banyak
informasi yang terlibat dalam pencarian akan kebutuhan. Pencarian merupakan aktivitas termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan dan
perolehan informasi dari lingkungan. Menurut Kotler Kotler Keller, 2012:189 sumber informasi konsumen terdiri atas empat kelompok, yaitu:
1 Sumber pribadi meliputi keluarga, teman, tetangga, kenalan. 2 Sumber komersial meliputi iklan, pramuniaga, toko, kemasan, pajangan di
toko. 3 Sumber umum meliputi media massa, organisasi penentu peringkat
konsumen. 4 Sumber pengalaman meliputi penanganan, pemeriksaan, dan penggunaan
produk. c. Evaluasi Alternatif Evaluation of Alternatifs
Kotler 2009:237 menyatakan evaluasi alternatif merupakan proses dimana suatu alternatif disesuaikan dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Konsep dasar dalam proses evaluasi konsumen terdiri dari empat macam:
44
1 Konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. 2 Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.
3 Konsumen memandang setiap produk sebagai kumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari
dalam memuaskan kebutuhan. 4 Konsumen mempunyai sifat yang berbeda-beda dalam memandang atribut-
atribut yang dianggap relevan dan penting. Menurut Kotler 2009:238 konsumen akan memberikan perhatian besar pada atribut yang memberikan
manfaat yang dicarinya. Kotler Keller, 2012:190 evaluasi sering mencerminkan keyakinan sikap.
Melalui bertindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Keyakinan belief adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang
gambaran sesuatu. Keyakinan orang tentang produk atau merek mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Yang tak kalah pentingnya dalam keyakinan adalah
sikap. Sikap attitude adalah evaluasi, perasaan emosi dan kecendrungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada
seseorang terhadap objek atau gagasan tertentu. d. Keputusan Pembelian Purchase decision
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi merek produk yang ada dalam kumpulan pilihan mereka. Kemudian konsumen membentuk minat beli
untuk membeli produk yang paling disukai Kotler Keller, 2012:192. e. Perilaku Pasca Pembelian Post Purchase Behavior
Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli oleh konsumen, melainkan
45
berlanjut hingga periode pasca pembelian. Setelah pembelian produk terjadi, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Kepuasan
atau ketidakpuasan konsumen terhadap produk akan mempengaruhi tingkah laku konsumen berikutnya. Konsumen yang merasa puas akan memperlihatkan
peluangmembeli dalam kesempatan berikutnya dan akan cenderung mengatakan sesuatu
yang serba
baik tentang
produk yang
bersangkutan serta
merekomendasikannya kepada orang lain. Apabila konsumen dalam melakukan pembelian merasa ketidakpuasan dengan
produk yang telah dibelinya, maka konsumen akan merubah sikapnya terhadap merek tersebut menjadi sikap yang negatif, bahkan mungkin tidak akan
melakukan pembelian ulang terhadap produk tersebut. Oleh karena itu, para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian,
dan pemakaian produk pasca pembelian. Sesudah melalui serangkaian dalam tahap melakukan proses pembelian, maka
selanjutnya melakukan sebuah keputusan pembelian bagi konsumen, terdapat lima jenis keputusan pembelian pada konsumen, yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1 Pemilihan produk product choice Maksudnya menjelaskan bahwa konsumen dapat melakukan pemilihan
produk sekehendak mereka. 2 Pemilihan merek brand choice
Konsumen bebas memilih merek yang mereka anggap cocok untuk dikonsumsi.
46
3 Pemilihan saluran distribusi dealer choice Konsumen dapat memilih mereka menggunakan jasa saluran distribusi
yang mereka anggap cocok. 4 Pemilihan waktu pembelian purchasing timing
Konsumen dapat memilih waktu yang mereka anggap tepat dalam melakukan pembelian.
5 Pemilihan jumlah pembelian purchase amount Konsumen bebas berkehendak untuk menentukan jumlah barang yang
akan mereka beli.