sebanyak 108 responden 72 mendefinisikan diare sebagai buang air besar yang lunakcair dengan peningkatan frekuensi.
18
Sebanyak 93 responden sudah menjawab dengan benar bahwa pemberian ASI pada anak yang mengalami diare tidak perlu dihentikan
87,7. Tidak ditemukan penelitian lain yang mengenai pengetahuan tentang pemberian ASI pada anak diare.
Sebanyak 66 orang responden masih berpendapat bahwa pemberian antibiotik harus selalu dilakukan untuk setiap anak yang mengalami diare
62,3. Sedangkan pada penelitian lain ditemukan bahwa responden yang berpendapat mengenai pemberian antibiotik harus selalu dilakukan untuk
setiap anak yang mengalami diare sebanyak 60 responden dari jumlah total 150 responden 40.
18
Hal ini terjadi karena masyarakat kurang mengetahui peran antibiotik dalam penatalaksanaan kasus diare.
Sebanyak 53 responden 50 masih belum mengetahui cara membuat oralit sendiri di rumah dengan menggunakan larutan garam dan
gula, dan 53 responden lainnya 50 sudah mengetahui cara tersebut dan menjawab pertanyaan dengan benar. Hasil pengetahuan tentang pembuatan
oralit sendiri ini sesuai dengan beberapa penelitian lain yang menyatakan bahwa sekitar 20-50 ibu mengetahui dan mampu mempersiapkan oralit
sendiri di rumah.
19,20,21
Tetapi untuk cara pemberian oralit yang benar, yaitu menghentikan pemberiannya sementara bila anak muntah dan melanjutkan
kembali jika anak sudah tidak muntah lagi, sebagian responden sudah menjawabnya dengan benar, dengan jumlah 77 responden 72,6.
Keberagaman dalam pengetahuan ini terjadi karena pengaruh perbedaan intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek dari setiap individu.
10
4.2.4 Sebaran Responden Berdasarkan Sikap
Sikap responden mengenai penanganan diare akut pada balita dilihat berdasarkan
jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan pada
kuesioner. Pertanyaan tentang sikap ini berjumlah 4 pertanyaan dengan skor nilai
tertinggi 4 dan skor terendah 0.
Untuk pengolahan lebih lanjut, maka skor sikap responden dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu baik, sedang, dan kurang
dengan dasar pengkategorian nilai median. Berdasarkan pengkategorian tersebut, maka dapat dilihat hasilnya pada tabel dibawah ini.
Tabel 4. 4 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap
Sikap Jumlah
Persentase Kurang
12 11.3
Sedang
90 84.9
Baik
4 3.8
Dari tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki sikap yang sedang, yaitu sebanyak 90 responden 84,9
mengenai penanganan diare akut pada balita. Dari hasil penelitian Purbasari E 2009 didapatkan hasil sikap responden pada level sedang dengan jumlah
responden sebanyak 57 orang 84.
15
Jika dibandingkan dengan hasil pengetahuan, hasil sikap ini memiliki persentase dan jumlah responden yang lebih tinggi meskipun
sama-sama berada pada level sedang. Menurut teori, selain dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap juga cenderung dipengaruhi oleh emosi dari orang yang
bersangkutan.
11
Hal ini cukup menjelaskan perbedaan jumlah responden
pada variabel pengetahuan dan sikap di level sedang. 4.2.5 Sebaran Responden Berdasarkan Sikap Spesifik
Sikap responden diukur menggunakan kuesioner dengan pertanyaan- pertanyaan spesifik mengenai diare akut pada balita dan penanganannya.
Sebaran responden berdasarkan jawaban pertanyaan tentang sikap responden mengenai diare akut pada balita dan penanganannya tampak pada
tabel 4.5.
Tabel 4. 5 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Spesifik
Sikap Spesifik Keterangan
Sesuai Tidak Sesuai
Jumlah Persentase
Jumlah Persentase
Cara Pemberian Makan pada Anak Diare 72
67.9 34
32.1 Pemberian ASI pada Anak Diare
89 84.0
17 16.0
Urgensi Pemberian Oralit 101
95.3 5
4.7 Urgensi Pemberian Antibiotik
16 15.1
90 84.9
Sikap responden mengenai cara pemberian makan pada anak diare yang benar, yaitu dengan tidak menghentikan pemberikan makanan selama
anak mengalami diare, sebagian besar sudah sesuai dengan jumlah responden 72 orang 67,9. Sebanyak 89 responden 84,0 tidak
menyetujui bahwa pemberian ASI harus dihentikan pada anak yang diare, sehingga sikap mengenai pemberian ASI pada anak diare ini sebagian besar
sudah sesuai. Sebanyak 101 responden 95,3 setuju bahwa pemberian oralit penting untuk anak diare. Tetapi sebagian besar responden dengan
jumlah 90 orang 84,9 masih menyatakan bahwa pemberian antibiotik harus selalu diberikan untuk setiap anak diare, sehingga sikap mengenai
urgensi pemberian antibiotik ini masih belum sesuai. Terdapat kesamaan pada hasil pengetahuan dan sikap spesifik
mengenai urgensi antibiotik. Hasil pengetahuan responden tentang urgensi antibiotik sebagian besar menyatakan tidak tahu, dan dalam hasil sikap
mengenai urgensi antibiotik pun sebagian besar menunjukan tidak sesuai. Hal ini terjadi karena pembentukan sikap salah satunya dipengaruhi oleh
faktor pendidikan yang secara langsung juga mempengaruhi tingkat pengetahuan.
11
Tidak ditemukan penelitian yang mendukung atau menyanggah sebaran sikap spesifik responden.
4.2.6 Sebaran Responden Berdasarkan Perilaku