dilakukan oleh 464 responden 49.67 dari total responden sejumlah 950 orang dalam penelitian di Rumah Sakit Sir Ganga Ram di India.
1
4.3 Analisis Bivariat
Untuk menyajikan data dari dua variabel secara cross table dibutuhkan analisis bivariat.
12
Setelah dilakukan analisis bivariat antara karakteristik responden berupa variabel usia, pendidikan, dan jumlah anak dengan
variabel pengetahuan, sikap, dan perilaku, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
4.3.1 Hubungan Antara Karakteristik Responden dengan Pengetahuan
Tabel 4. 8 Hubungan Karakteristik Responden dengan Pengetahuan Responden Mengenai Penanganan Diare Akut Pada Balita Tahun
2012
Untuk menganalisis hubungan antara usia dan jumlah anak dengan pengetahuan responden mengenai penanganan diare akut pada balita,
peneliti menggunakan metode chi square dengan jenis tabel 3x3 BxK. Tetapi, setelah diuji, tabel 3x3 tersebut tidak layak uji, karena adanya sel
yang memiliki nilai expected kurang dari lima, sehingga peneliti melakukan
Karakteristik Responden Pengetahuan
P Sedang+Kurang
Baik Jumlah
Jumlah Usia
15-24 21
17.2 4
7.8 25-34
32 33.1
16 14.9
0.147 35-49
20 22.7
13 10.3
Pendidikan
SD 47
64.4 12
36.4 SMP
17 23.3
9 27.3
0.007 SMA+PT
9 12.3
12 36.4
Jumlah Anak
1 27
28.2 14
12.8 2
32 28.2
9 12.8
0.220 2
14 16.5
10 7.5
transformasi data untuk menggabungkan kelompok pengetahuan sedang dan kurang. Setelah dilakukan transformasi data, peneliti menguji kembali data
tersebut dengan metode chi square dengan jenis tabel 3x2 BxK. Dari uji yang kedua tidak didapatkan sel dengan nilai expected yang kurang dari
lima sehingga tabel tersebut dinyatakan sudah layak uji, dengan nilai p
0,05 p 0,147 ; p 0,220. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak adanya hubungan yang bermakna antara usia dan jumlah anak dengan
pengetahuan ibu mengenai penanganan diare akut.
Pertambahan usia menyebabkan seseorang menjadi dewasa baik dari segi sikap maupun perbuatan sehingga lebih mudah memahami suatu
pengetahuan.
10
Pengalaman seseorang yang di dalam penelitian ini dilihat dari jumlah anak yang dimiliki oleh ibu juga mempengaruhi tingkat
pengetahuan. Tetapi ada beberapa faktor lain yang cukup banyak berpengaruh seperti tingkat pendidikan, hubungan sosial, ekonomi, media
massa dan lain lain, sehingga tidak selalu didapatkan hubungan yang bermakna antara usia dan jumlah anak dengan pengetahuan.
10
Tidak ditemukan hasil penelitian lain yang mendukung atau menyanggah hasil
analisis hubungan usia dan jumlah anak dengan pengetahuan responden mengenai penanganan diare akut pada balita tahun 2012.
Hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan responden mengenai penanganan diare akut pada balita diuji dengan menggunakan
metode chi square dengan jenis tabel 4x3 BxK. Tetapi, setelah diuji, tabel tersebut tidak layak uji, karena adanya sel yang memiliki nilai expected
kurang dari lima, sehingga peneliti melakukan transformasi data untuk menggabungkan kelompok pengetahuan sedang dan kurang serta kelompok
pendidikan SMA dan PT. Setelah dilakukan transformasi data, peneliti menguji kembali data tersebut dengan metode chi square dengan jenis tabel
3x2 BxK. Dari uji yang kedua tidak didapatkan sel dengan nilai expected yang kurang dari lima sehingga tabel tersebut dinyatakan sudah layak uji,
dengan nilai p 0,05 p 0,007. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan
pengetahuan ibu mengenai penanganan diare akut .
Secara kultural, manusia membentuk pengetahuannya melalui tiga cara, yaitu melalui cara-cara ilmiah scientific ways, cara-cara
kecendekiawanan scholarly ways, dan cara-cara merancang designerly ways.
23
Ketiga cara ini bisa di kembangkan melalui proses pendidikan berjenjang, sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan akan berbanding
lurus dengan tingkat pengetahuan. Tidak ditemukan hasil penelitian lain yang mendukung atau menyanggah hasil analisis hubungan tingkat
pendidikan dengan pengetahuan responden mengenai penanganan diare akut pada balita tahun 2012.
4.3.2 Hubungan Antara Pengetahuan dengan Sikap Responden