B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka yang menjadi masalah utama dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah pemeriksaan operasional atas pemberian kredit pada PT. Bank
Danamon Indonesia Tbk DSP Helvetia telah dijalankan sesuai dengan Standard Operasional Perusahaan SOP sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan
efektivitas perusahaan? 2.
Apakah SOP atas audit operasional kredit pada PT. Bank Danamon Tbk DSP Helvetia memenuhi kriteria secara teori?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. untuk mengetahui apakah pemeriksaan operasional atas pemberian kredit pada
PT. Bank Danamon Indonesia Tbk, DSP Helvetia telah dijalankan sesuai dengan Standard Operasional Perusahaan SOP sehingga dapat meningkatkan
efisiensi dan efektivitas perusahaan. 2.
untuk mengetahui apakah SOP atas audit operasional kredit pada PT. Bank Danamon Tbk DSP Helvetia memenuhi kriteria secara teori.
Manfaat penelitian adalah sebagai berikut: 1.
bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta sebagai bahan perbandingan antara teori dari berbagai
sumber bacaan ilmiah dengan praktek yang sebenarnya di lapangan
Universitas Sumatera Utara
2. bagi perusahaan, penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan atau
masukan berupa saran-saran yang bermanfaat yang berkaitan dengan prosedur pemeriksaan operasional atas pemberian kredit
3. bagi pihak lain, penelitian ini bermanfaat sebagai masukan yang dapat
menambah wawasan pembaca mengenai prosedur pemeriksaan operasional atas pemberian kredit dan sumber informasi bagi penulis lainnya dalam
melakukan penelitian
D. Kerangka Konseptual
Gambar 1.1
Jenis kredit yang diberikan PT. Bank Danamon Indonesia Tbk, DSP Helvetia kepada nasabah adalah kredit usaha kecil. Jasa kredit ini diberikan sesuai
PT. Bank Danamon Tbk DSP Helvetia
Sales Officer Credit Officer
Teller Operation Officer Field Collector
Audit Operational
Efisiensi dan Efektivitas
Universitas Sumatera Utara
dengan prosedur yang sudah ditetapkan. Tanpa melalui pemeriksaan operasional atas pemberian kredit yang baik, maka tentu saja pinjaman yang diperoleh tidak
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh si debitur. Selain melalui berbagai prosedur pemberian kredit, bank juga harus
menetapkan suatu pemeriksaan pemberian kredit yang baik dengan tujuan agar kredit yang diberikan kepada debitur dapat dikembalikan sebagaimana mestinya,
dengan kata lain menghindari terjadinya berbagai tunggakan atau disebut juga dengan kredit macet.
Pemeriksaan kredit yang dilaksanakan dapat dimulai pada saat sebelum penerimaan kredit berlangsung. Selanjutnya diikuti dengan pemeriksaan kredit
pada saat pemeberian kredit berlangsung. Selanjutnya diikuti dengan pemeriksaan kredit ini berakhir pada saat setelah penerimaan kredit, sehingga pengembalian
peminjaman kredit tersebut dengan tujuan agar kredit yang diberikan dapat dikembalikan dengan tepat waktu sesuai dengan syarat yang ditetapkan pada saat
peminjaman kredit.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA