Ruang Lingkup Audit Operasional Menurut Boynton 2003:7, Tujuan Audit Operasional Kriteria Auditor yang Memadai

dengan tujuan-tujuan yang terperinci, dengan maksud untuk mengetahui apakah kegiatan operasi yang dilaksanakan oleh manajemen dalam mencapai tujuan tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis.

2. Ruang Lingkup Audit Operasional Menurut Boynton 2003:7,

Lingkup audit operasional dapat meliputi seluruh kegiatan dari suatu departemen, cabang, atau devisi atau suatu fungsi yang mungkin merupakan fungsi lintas unit usaha seperti pemasaran atau pengolahan data. Kriteria atau tujuan yang digunakan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas dapat ditentukan oleh manajemen atau lembaga yang berwenang. Laporan audit operasional tidak hanya memuat pengukuran efisiensi dan efektivitas saja, namun juga memuat rekomendasi untuk peningkatan kinerja. Jadi dapat dikatakan bahwa ruang lingkup audit operasional adalah tinjauan kebijakan operasinya, perencanaan, praktek kinerja hasil dari kegiatan dalam mencapai tujuan perusahaan.

3. Tujuan Audit Operasional

Menurut Abdullah 2005:95 berdasarkan tujuannya, pemeriksaan kredit dapat dibagi menjadi dua yaitu: a. Preventif control; merupakan pengawasan kredit yang dilakukan sebelum pencairan kredit dengan bertujuan untuk mencegah kemungkinan terjadinya penyimpangan penggunaan kredit. b. Represif control; merupakan pengawasan kredit yang dilakukan setelah pencairan dan saat penggunaan kredit dengan tujuan untuk mengawasi setiap penyimpangan yang terjadi. Sedangkan tujuan pemeriksaan kredit yang dirumuskan oleh Rivai dan Veihzal 2007:505 adalah: a. sistemprosedur dan ketentuan-ketentuan sebagai dasar kredit operation dapat dilaksanakan semaksimum mungkin Universitas Sumatera Utara b. penjagaan dan pengamanan kredit sebagai kekayaan bank harus dikelola dengan baik c. efektifitas dan efisiensi meningkatkan dalam setiap tahap pemberian kredit sehingga perencanaan kredit dapat dilaksanakan dengan baik d. pembinaan portofolio, baik secara individual maupun secara keseluruhan dapat dilakukan sehingga bank mempunyai kualitas aktiva yang produktif dan mendukung menjadi bank yang sehat.

4. Kriteria Auditor yang Memadai

Menurut Arens dan Loebbeecke 2000:802, kriteria yang harus dipenuhi oleh auditor operasional adalah “the two most important qualities for an operational auditor are independence and competence” Independen artinya auditor dapat melaksanakan pekerjaan mereka secara bebas dan objektif. Dengan adanya independensi auditor menyampaikan pertimbangan yang tidak memihak dan tidak menyimpang yang perlu bagi pelaksanaan audit yang layak. Independensi dicapai melalui status organisasi dan objektivitas. Status organisasi harus mencukupi untuk memastikan luas ruang lingkup audit, pertimbangan yang memadai, dan tindakan yang efektif atas temuan- temuan audit serta rekomendasi-rekomendasi. Objektivitas mengharuskan auditor mempunyai sikap mental independen, jujur, dan bersikap objektif dalam melakukan setiap kegiatan audit. Artinya auditor tidak boleh menilai sesuatu berdasarkan hasil penelitian orang lain. Kompeten berhubungan dengan kemampuan auditor yang diperlukan untuk menentukan penyebab timbulnya masalah operasional serta memberikan rekomendasi yang sesuai kepada pihak manajemen atau unit organisasi yang diauditnya untuk dapat melakukan tindakan selanjutnya. Auditor yang Universitas Sumatera Utara kompeten akan mampu mencari dan menentukan masalah-masalah yang terjadi dalam perusahaan dan juga membuat rekomendasi untuk tindakan selanjutnya. 5. Tahap-tahap Audit Operasional Arrens dan Loebbecke 2000:771, menyatakan tiga tahap dalam audit operasional yaitu: a. perencanaan b. pengumpulan dan evaluasi bukti c. pelaporan dan tindak lanjut Menurut Veithzal Rivai 2007:533-543 tahap dalam audit operasional kredit yaitu, “tahap perencanaan kredit, tahap pelaksanaan kredit, dan tahap evaluasi kredit” a. tahap perencanaan kredit 1 penelitian terhadap permohonan kredit nasabah 2 penelitian mengenai informasi data keuangan dan usaha nasabah 3 penelitian terhadap analisis kredit yang dilakukan oleh account officer 4 penelitian terhadap rekomendasi persetujuan kredit b. tahap pelaksanaan kredit 1 syarat-syarat disposisi dan syarat-syarat lainnya 2 jaminan utama 3 jaminan tambahan 4 administrasi kredit 5 pendapatan kredit 6 kolektibilitas dan klasifikasi kredit Universitas Sumatera Utara 7 pencadangan aktiva produktif c. tahap evaluasi kredit Audit kredit yang dilakukan pada tahap evaluasi kredit untuk membandingkan antara tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan kredit tentang efektivitas pencapaian hasil. Tujuannya yaitu: 1 mengidentifikasikan permasalahan terhadap fasilitas kredit sedini mungkin 2 mengevaluasi dan menetapkan tingkat resiko dan fasilitas kredit 3 menetapkan langkah-langkah awal yang efektif dan efisien agar permasalahan yang ada tidak menjadi bertambah parah dan diupayakan menjadi lebih baik.

D. Tinjauan Penelitian Terdahulu