Tahap persiapan Prosedur Pemberian Kredit Bank

tahap pelaksanaan, tahap penatausahaan, tahap pembinaan serta tahap penyelesaian kredit.

1. Tahap persiapan

Tahap persiapan yaitu tahap persyaratan awal yang harus dipenuhi oleh nasabah apabila hendak mengajukan permohonan kredit antara lain mengajukan permohonan dengan mengisi daftar isian permohonan yang disediakan oleh pihak bank dan ditandatangani dengan lengkap dan sah, disertai dengan lampiran lainnya yang diperlukan menurut jenis dan jumlah kreditnya, seperti perizinan, akte perusahaan, NPWP untuk kredit Rp 30 juta ke atas, fotocopy KTP dan kartu keluarga, laporan keuangan terakhir, dokumen bukti kepemilikan, bukti pembayaran PBB dan persyaratan khusus lainnya. 2. Tahap penilaian Penilaian dengan prinsip perkreditan 5C menurut Suyatno,dkk 2003:46: a. character, merupakan keadaan wataksifat, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha. Ini dapat dilihat dengan meneliti riwayat hidup nasabah, reputasi calon nasabah tersebut di lingkungan usaha dan dengan meminta bank to bank information. Hal ini merupakan ukuran kemauan untuk membayar b. capital, adalah jumlah modaldana sendiri yang dimiliki oleh calon nasabah. Ini dapat melihat apakah penggunaan modal yang efektif dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas, rentabilitas, dan solvabilitas. c. capacity, adalah kemampuan yang dimiliki calon nasabah dalam menjalankan usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan. Ini digunakan mengetahuimengukur sampai sejauh mana calon nasabah mampu untuk mengembalikan atau melunasi hutang-hutangnya secara tepat waktu dari usaha yang diperolehnya d. collateral, adalah barang-barang yang diserahkan nasabah sebagai agunan terhadap kredit yang diterimanya. Ini digunakan untuk menilai sejauh mana resiko kewajiban finansial nasabah kepada bank e. condition, yaitu situasi politik, ekonomi, sosial, budaya yang mempengaruhi kelancaran calon nasabah Universitas Sumatera Utara Penilaian kredit 7P menurut Kasmir 2008:110: a. personality, yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Mencakup sikap, emosi, dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah b. party, yaitu mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya, sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank c. perpose, yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit dapat bermacam-macam d. prospect, yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya. e. Payment, merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit f. Profitability, untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba g. Protection, tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan. Selain dengan menggunakan prinsip 5C dan 7P pihak perbankan juga akan mempertimbangkan beberapa aspek yang mempengaruhi dalam pemberian kredit diantaranya adalah: a. Aspek hukum b. Aspek pemasaran c. Aspek keuangan d. Aspek teknis e. Aspek manajemen f. Aspek sosial ekonomi g. Aspek amdal Universitas Sumatera Utara

3. Tahap keputusan pemberian kredit