Siska Yolanda T. : Aspek Hukum Perjanjian Kredit Usaha Kecil KUK Bank Dengan Jaminan Fidusia Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia BRI Unit Melati Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Upaya-upaya Bank Rakyat Indonesia dalam menyelesaikan kelalaian debitur mengenai hak dan kewajibannya dalam Kredit Usaha Kecil adalah
dengan cara kekeluargaan atau secara jalan damai, hal ini dapat dilakukan apabila debitur menunjukkkan itikad baik untuk menyelesaikan kreditnya agar
dalam jangka waktu tertentu. Kewajiban debitur untuk melunasi hutangnya adalah debitur telah
menikmati kredit, dan yang mendapatkan fasilitas kredit karena dianggap orang yang sanggup untuk melunasi hutang-hutangnya pada waktu yang
ditentukan, oleh karena itu Bank memberi persyaratan bahwa ia tidak akan memperoleh fasilitas kredit kepada debitur yang tidak menyediakan jaminan.
Pemberian fasilitas kredit juga memperhatikan faktor-faktor yang memungkinkan kepentingan kebutuhan masyarakat sehingga dengan
pemberian kredit debitur khususnya mendapat keuntungan.
B. Perlindungan Hukum terhadap Bank dalam Kedit Usaha kecil
Dalam Garis-garis besar Haluan Negara di bidang hukum telah ditetapkan bahwa kepastian hukum dalam ketertiban hukum yang berintikan
keadilan dan kebenaran perlu ditingkatkan sehingga benar-benar mampu menjadi pengayoman masyarakat, memberi rasa aman dan menciptakan
lingkungan dan iklim yang mendorong kegairahan, kreativitas dan partisivasi masyarakat dalam pembangunan. Salah satu kebijaksanaan dasar yang
disebutkan dalam peraturan undang-undang itu dalam kaitannya dalam pembangunan hukum adalah persoalan kepastian hukum. Secara umum
diterima prinsip bahwa segala peristiwa hukum yang beklum mendapat
Siska Yolanda T. : Aspek Hukum Perjanjian Kredit Usaha Kecil KUK Bank Dengan Jaminan Fidusia Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia BRI Unit Melati Medan, 2008.
USU Repository © 2009
pengaturan dalam Undang-undang belum memiliki kepastian hukum. Sebaliknya, apabila peristiwa hukum itu telah mendapat pengukuhannya dalam
Undang-undang sudah dianggap memiliki kepastian hukum. Melaksanakan pembangunan hukum berarti melakukan upaya
pembaharuan hukum secara terarah dan terpadu dengan jalan antara lain menyusun perundang-undangan baru yang sangat dibutuhkan untuk dapat
mendukung pembangunan yang sesuai dengan perkembangan masyarakat. Pemerintah telah banyak mengeluarkan produk perundang-undangan untuk
mengatur kegiatan lalu lintas hukum baik yang bersifat publik maupun privat. Undang-undang diciptakan untuk memberikan perlindungan kepada manusia
dan memelihara ketertiban dalam masyarakat. Namun, dalam perkembangannya terjadi kotroversial antara materi hukum yang menunjukkan
adanya peningkatan. Sebaiknya, di pihak lain tidak diimbangi dengan kepastian hukum dalam pelaksanaannya.
Dalam rangka untuk menjalankan fungsi perbankan sebagai penyalur dana kepada masyarakat, bank melakukan secara aktif usahanya yakni
memberikan kredit kepada pihak nasabah debitur. Bank memberikan kredit didasarkan kepada prinsip kehati-hatian. Prinsip ini terlihat dalam sistem
penilaian yang dilakukan bank yaitu prinsip keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan nasabah debitur untuk melunasi kewajibannya.
Aspek hukum yang mengatur Kredit Usaha Kecil adalah Pasal 8 UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Jo Pasal 8 No. 10 Tahun 1998 tentang
perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan bahwa Kredit yang
Siska Yolanda T. : Aspek Hukum Perjanjian Kredit Usaha Kecil KUK Bank Dengan Jaminan Fidusia Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia BRI Unit Melati Medan, 2008.
USU Repository © 2009
diberikan oleh Bank mengadung resiko, sehingga dapat melaksanakannya harus memperhatikan prinsip-prinsip kehati-hatian dan asas-asas pemberian
kredit yang sehat. Perlindungan hukum dalam Kredit Usaha Kecil di Bank Rakyat
Indonesia BRI Dengan diterapkannya kebijakkan umum Perkreditan KUP PT Bank RI Persero, yang merupakan pelaksanaan dari surat Keputusan
Direksi BI No. 27162KEPDIR tanggal 31 Maret 1995, tentang kewajiban penyusunan dan pelaksanaan kebijaksanaan perkreditan Bank bagi Bank
umum. Disimpulkan bisnis mikro dalam PPK-BM Pedoman Pelaksanaan Kredit Bisnis Mikro ini adalah slah satu segmen bisnis yang ada di BRI yang
merupakan suatu sistem perbankan yang dilaksanakan oleh BRI Unit dalam menjalankan fungsinya sebagai financial Intermediary untuk pembiayaan
usaha mikro. Kredit Usaha Kecil dapat diberikan jaminan surat tanah, surat rumah, atau barang usahanya misalnya angkot. Dan untuk pegawai jaminannya
SK pertama dan SK terakhir. Dalam hukum BRI Unit, pembiayaan merupakan bagian dari pinjam
meminjam. Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa pinjam meminjam merupakan perjanjian yang bertimbal balik dua pihak dimana pihak yang
satu memberikan sesuatu barang yang tidak habis karena pemakaian, dengan ketentuan bahwa pihak yang menerima akan mengembalikan barang tersebut
sebagaimana yang diterimanya. Salah satu kendala yang sering dihadapi oleh usaha kecil adalah
sulitnya mengakses kredit dari lembaga perbankan. Selain itu, Pemerintah
Siska Yolanda T. : Aspek Hukum Perjanjian Kredit Usaha Kecil KUK Bank Dengan Jaminan Fidusia Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia BRI Unit Melati Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Daerah melalui dinas-dinas terkait yang ada di daerah, baik dari aspek permodalan, teknologi, manajemen maupun pemasaran hasil, dirasakan masih
kurang membantu usaha kecil untuk berkembang. Dengan kendala-kendala tersebut usaha kecil masih belum dapat mewujudkan kemampuan dan
peranannya secara optimal dalam perekonomian nasional. Dalam upaya meningkatkan peran usaha kecil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,
diperlukan suatu kajian mengenai kebijakan perbankan yang menghambat pembiayaan usaha kecil.
Kebijakan Perbankan yang menghambat Pembiayaan Usaha Kecil ini menggunakan metode pendekatan “yuridis normatif”, yaitu lebih
memfokuskan pada kajian data sekunder dengan menganalisis bahan hukum, berupa bahan hukum primer, sekunder maupun tersier yang terkait dengan UK
dan pembiayaan UK dengan mengedepankan pada pendekatan ekonomis, sosiologis dan politis.
Pengelompokan skala usaha ini didasarkan atas kebijakan perbankan yang hanya memberikan bantuan kredit kepada UK yang berstatus nasabah
dari Bank PBI No.32PBI2001. Pengelompokan ini untuk memudahkan pengelompokannya mengingat sebagian besar UK sudah terdaftar di Kantor
Pendaftaran Perusahaan Departemen Perindustrian dan Perdagangan, sehingga dapat diketahui dengan mudah jumlahnya secara pasti dan fokus kebutuhan
pembinaannya. Peraturan perbankan dan peraturan di luar peraturan perbankan dapat
mempengaruhi perkembangan UK. Setelah dilakukan penelitian maupun
Siska Yolanda T. : Aspek Hukum Perjanjian Kredit Usaha Kecil KUK Bank Dengan Jaminan Fidusia Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia BRI Unit Melati Medan, 2008.
USU Repository © 2009
kajian secara normatif selain membantu perkembangan UK, kedua peraturan tersebut mempunyai potensiberindikasi menghambat pembiayaan dan
perkembangan UK Perkembangan Peraturan Hukum yang mengatur tentang perbankan di
Indonesia mulai mengalami kemajuanperkembangan, salah satunya adalah aturan yang menyebutkan tentang bank yang menjalankan kegiatan
operasionalnya berdasarkan prinsip-prinsip perbankan, hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah menyadari kalau perbankan memang menghendaki adanya
bank yang dalam menjalani operasionalnya.
C. Berakhirnya Perjanjian Kredit Usaha Kecil