Pengertian Kredit Usaha Kecil

Siska Yolanda T. : Aspek Hukum Perjanjian Kredit Usaha Kecil KUK Bank Dengan Jaminan Fidusia Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia BRI Unit Melati Medan, 2008. USU Repository © 2009

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KREDIT USAHA KECIL

A. Pengertian Kredit Usaha Kecil

Dalam rangka perkembangan era globalisasi dewasa ini yang diikuti dengan percepatan arus teknologi dan informasi terutama di bidang ekonomi seperti dewasa ini masyarakat tidak akan maju bilamana tidak berhubungan dengan kredit. Kredit merupakan kesanggupan akan meminjam uang atau kesanggupan akan mengadakan transaksi dagang atau memperoleh penyerahan barang atau jasa, dengan perjanjian akan membayarnya kelak. 5 Dengan demikian, sesungguhnya kata kredit sudah berkembang kemana-mana terutama dalam kehidupan sehari-hari masyarakat secara luas, akan tetapi dalam tahap apapun dan kemanapun arah perkembangannya, dalam Elemen dari kredit adalah adanya dua pihak kesepakatan pinjam- meminjam, kepercayaan, prestasi, imbalan dan jangka waktu tertentu. Kredit dalam pengertian lain dapat berarti percaya atau kepercayaan. Tetapi dalam hukum kredit berlaku ketentuan bahwa untuk bisa percaya, sehingga kepadanya dapat diberikan kredit, maka terlebih dahulu calon debitur harus dicurigai setengah mati. Hal ini sangat beralasan, sebab kata kredit itu sendiri berasal dari bahasa latin “Creditus” yang merupakan bentuk past paticiple dari kata credere, yang berarti to trust. Kata trust itu sendiri berarti kepercayaan. 5 Munir Fuady, Hukum Perkreditan Komtemporer, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, hal 5. Siska Yolanda T. : Aspek Hukum Perjanjian Kredit Usaha Kecil KUK Bank Dengan Jaminan Fidusia Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia BRI Unit Melati Medan, 2008. USU Repository © 2009 setiap kata kredit tetap mengandung unsur “kepercayaan”. Walaupun sebenarnya kredit itu tidak hanya sekedar kepercayaan. Dari pengertian kredit sebagaimana yang telah disebutkan diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa dalam suatu eprjajian kredit terdapat beberapa unsur yang, antara lain : 1. Adanya kesepakatan atau perjanjian antara pihak kreditur dengan debitur yang disebut sebagai perjanjian kredit. 2. Adanya pra pihak yaitu pihak kreditur sebagai pihak yang memberikan pinjaman seprti bank dan pihak debitur yang merupakan pihak yang membutuhkan uang pinjamanbarang atau jasa. 3. Adanya unsur kepercayaan dan kredutr bahwa pihak debitur mau dan mampu membayarcicilan kreditnya. 4. Adanya kesanggupan dan janji membayar hutang dari pihak debitur. 5. Adanya pemberian sejumlah uangbarangjasa oleh pihak kreditur kepada pihak debitur. 6. adanya pembayaran kembali sejumlah uangbarang atau jasa oleh pihak debitur kepada kreditur, disertai dengan pemberian imbalanbunga atau pembagian keuntungan. 7. Adanya perbedaan waktu antara pemberian kredit oleh kreditur dengan pengembalian kredit oleh debitur. 8. Adanya resiko tertentu yang diakibatkan karena adanya perbedaan waktu tadi. Semakin jauh tenggang waktu pengembalian, semakin besar pula resiko tidak terlaksananya pembayaran kembali suatu kredit. Siska Yolanda T. : Aspek Hukum Perjanjian Kredit Usaha Kecil KUK Bank Dengan Jaminan Fidusia Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia BRI Unit Melati Medan, 2008. USU Repository © 2009 Demikian kiranya pengertian kredit khususnya dalam kaitannya dengan dunia perbankan. Melihat sifatnya yang demikian, maka pemberian suatu kredit oleh bank kepada debitur dilakukan dalam suatu perjanjian, yang lazim perjanjian demikian disebut sebagai perjanjian kredit perbankan. Sebagai lembaga pemberian kredit, maka kebijaksanaan yang ditempuh bank sangat erat kaitannya dengan line of business bank tersebut, bentuk dan sifat kredit yang dapat diberikan, pengaturan rencana kredit, pengorganisasian kredit, pengaturan tata cara dan prosedur pemberian kredit, pengaturan wewenang kredit. 6 Pengertian Usaha Kecil diatur dalam berbagai ketentuan, antara lain Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil yang disahkan pada tanggal 26 Desember 1995; Kepmen BUMN Nomor KEP- Fasilitas kredit kepada usaha kecil atau mikro, diatur dan dimiliki ketentuan serta prosedur yang berbeda, yang secara mudah dapat dilihat dari nama skim fasilitas kredit yang akan diberikan. Oleh karena itu, sekalipun fasilitas kredit diperuntukkan kepada usaha kecil dan atau mikro, tetapi prosedur dan tata cara pemberiannya berbeda antara kebijakan yang satu dengan yang lain. Kredit yang diberikan oleh Bank Pemerintah atau bank swasta kepada dunia usaha untuk ikut membiayai sebagian kebutuhan permodalan dan atau kredit dari bank kepada individu untuk membiayai pembelian kebutuhan hidup yang berupa barang maupun jasa. 6 Muchdarsyah Sinungan, Manajemen Dana Bank, Edisi kedua, Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta, hal 210 Siska Yolanda T. : Aspek Hukum Perjanjian Kredit Usaha Kecil KUK Bank Dengan Jaminan Fidusia Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia BRI Unit Melati Medan, 2008. USU Repository © 2009 236MBU2003 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, yang pada intinya sama; Kepmen Keuangan RI Nomor 40KMK.062003 tentang Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil. Pengertian usaha kecil dalam ketiga ketentuan tersebut adalah usaha yang memenuhi kriteria yang disebutkan dalam pasal 5 ayat 1 UU No, 9 tahun 1995, yang dinyatakan sebagai berikut : “Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut : a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak sebesar Rp. 200.000.000,- dua ratus juta rupiah atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- satu miliar rupiah; b. Milik warga Negara Indonesia; c. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi, baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar; d. Berbentuk usaha perorangan, badan usaha yangtidak berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi. 7 Yang dimaksud dengan kekayaan bersih adalah nilai jual dari kekayaan usaha yang dimiliki asset setelah dikurangi kewajibannya seperti hutang- hutang. Yang dimaksud dengan penjualan tahunan adalah hasil penjualan bersih yang berasal dari penjualan barang dan jasa usahanya dalam satu tahun. Yang dimaksud dengan milik warga negara Indonesia adalah usaha kecil yang sepenuhnya milik warga negara Indonesia. Yang dimaksud dengan usaha kecil yang dimiliki atau dikuasai oleh usaha menengah atau usaha besar adalah usaha kecil yang merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang sepenuhnya atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh usaha menengah atau usaha besar. 7 Tri Widiyono S.H., M.H., Sp.N, Op.Cit, hal 306 Siska Yolanda T. : Aspek Hukum Perjanjian Kredit Usaha Kecil KUK Bank Dengan Jaminan Fidusia Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia BRI Unit Melati Medan, 2008. USU Repository © 2009 Yang dimaksud dengan usaha kecil yang berafiliasi adalah usaha kecil yang dikendalikan oleh usaha menengah ayau usaha besar. Dari berbagai defenisi yang disebut diatas, usaha kecil yang berhak untuk memperoleh Kredit Usaha Kecil adalah usaha kecil yang memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Bank Indonesia berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 261UKK1993. Dengan demikian, sesuai dengan kriteria diatas maka dapat pengertian Kredit Usaha Kecil. Kredit Usaha kecil adalah kredit yang diberikan kepada usaha yang memenuhi kriteria usaha kecil. Dalam Praktik Perbankan, pengertian usaha kecil dapat berbeda dengan pengertian tersebut diatas. 8 Kredit kecil ini dibutuhkan oleh petani, pengusaha, pedagang, toko- toko kecil, warung-warung nasi, kios-kios pinggir jalan atau pasar-pasar untuk dapat survive dalam hidup dalam kancah struggle for life. Dengan kata lain bahwa Kredit Usaha Kecil ini diberikan kepada Masyarakat yang berekonomi Artinya, bank melakukan suatu usaha kecil judgement terhadap pengertian usaha kecil tersebut lebih spesifik, misalnya hanya mengakui fasilitas kreditt untuk usaha kecil adalah usaha yang omsetnya sampai dengan Rp 200 juta. Oleh karena itu, mungkin saja terdapat perbedaan pengertian kredit kepada kepada usaha kecil ini pada bank yang berbeda atau pada produk yang berbeda pada bank yang sama. 8 Try Widiyono, Ibid. hal. 3 Siska Yolanda T. : Aspek Hukum Perjanjian Kredit Usaha Kecil KUK Bank Dengan Jaminan Fidusia Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia BRI Unit Melati Medan, 2008. USU Repository © 2009 Mikro, teori ekonomi mikro sering juga disebut sebagai teori harga Price Theory. “Mikro” berasal dari kata Yunani “Mikros” yang bearti “Kecil”. Namun berarti bahwa teori harga itu “Kecil” atau tidak penting. Sesungguhnya, jumlah literatur ekonomi yang membahas masalah teori ekonomi mikro adalah jauh besar dibanding dengan jumlah literatur berkenaan dengan ekonomi makro. Teori ekonomi makro bearti pecahan atau disagregasi dari variabel ekonomi makro, seperti konsumsi, investasi, tabungan dan sebagainya dan menjelaskan masalah komposisi dan alokasi dari total produksi, sedangkan teori ekonomi makro menjelaskan tingkat produksi secara keseluruhan. Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil telah memberikan pedoman dan rujukan mengenai masalah penjaminan yaitu pasal 1 angka 7, yang berbunyi ”penjaminan adalah pemberian jaminan pinjaman Usaha Kecil oleh lembaga penjamin sebagai dukungan untuk memperbesar kesempatan memperoleh pembiayaan dalam rangka memperkuat kesempatan memperoleh pembiayaan dalam rangka memperkuat permodalan”. Dengan ketentuan ini diharapkan akan mengurangi kendala yang dihadapi UK untuk menyediakan jaminan dalam mengakses kredit perbankan. Pada pasal 23 UU No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil disebutkan bahwa Usaha Kecil dapat dijamin oleh lembaga penjamin yang dimiliki pemerintah danatau swasta. Lembaga penjamin tersebut menjamin pembiayaan Usaha Kecil dalam bentuk : a Penjaminan pembiayaan kredit perbankan; Siska Yolanda T. : Aspek Hukum Perjanjian Kredit Usaha Kecil KUK Bank Dengan Jaminan Fidusia Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia BRI Unit Melati Medan, 2008. USU Repository © 2009 b Penjaminan pembiayaan atas bagi hasil; c Penjaminan pembiayaan lainnya, seperti jaminan orang perseorangan, jaminan perusahaan avalis.

B. Dasar-Dasar Hukum Pemberian Kredit Usaha Kecil

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Perjanjian Kredit dengan Jaminan Surat Keputusan Pengangkatan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Medan (Studi Bank Sumut Pusat)

1 56 94

Aspek Hukum yang Harus Dipenuhi dalam Perjanjian Kredit Bank dengan Jaminan Hak Tanggungan Studi pada Bank Danamon Simpan Pinjam Unit Petisah)

1 79 123

Aspek Hukum Pemberian Kredit Usaha Kecil Dalam Prakteknya Di BRI Cabang Tarutung

0 37 127

Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Fidusia Yang Tidak Didaftarkan (Studi Kasus di Bank HSBC Wilayah Medan)

3 58 100

Analisis Peranan Kredit Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam Peningkatan Pendapatan Petani di Daerah Tingkat II Kabupaten Karo (Studi Kasus: Unit Bank Rakyat Indonesia Simpang Empat)

0 26 83

Eksekusi Barang Jaminan Fidusia Yang Lahir Dari Perjanjian Kredit Bank (Studi Pada Bank-Bank Di Kota Medan)

0 16 152

Tanggungjawab Kreditur (Bank) Dalam Mengembalikan Piutang Dengan Jaminan Fidusia (Studi Pada Bank Perkreditan Rakyat Mitra Dana Madani Medan)

2 73 113

Aspek Hukum Pembebanan Jaminan Fidusia Antara Perusahaan Pembiayaan Dengan Nasabah (Studi Pada PT. Dipo Star Finance Cabang Medan)

20 330 122

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN PERJANJIANKREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA Tinjauan Yuridis Tentang Pelaksanaan Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Fidusia (Studi Pada Bank Rakyat Indonesia Unit Sidodadi Cabang Sragen).

0 1 13

PENDAHULUAN Tinjauan Yuridis Tentang Pelaksanaan Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Fidusia (Studi Pada Bank Rakyat Indonesia Unit Sidodadi Cabang Sragen).

0 2 13