Konsumsi Energi Kerja Antagonis

Armensius Purba : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Pendekatan Biomekanika Untuk Meminimalkan Beban Kerja, 2008. USU Repository © 2009 Lengan Atas 56.4 43.6 Lengan Bawah 57.0 43.0 Telapak Tangan 50.6 49.4 Perhitungan untuk mencari L 1 dapat menggunakan rumus dan juga digunakan dalam tabel Caffein dan Anderson, yaitu : L 1 = 43 L 2 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dihitung harga dari W F-H , dengan menggunakan rumus sebagai berikut : W F-H = 33,33 × berat I tangan + 11,8 × berat 1 tangan Dimana : Berat 1 tangan = 5,1 × berat badan

3.1.5. Konsumsi Energi Kerja

Dalam melakukan kerja fisik, konsumsi energi merupakan faktor utama dan tolak ukur yang dipakai sebagai penentu beratringannya pekerjaan 6 1 Kilocalorie Kcal = 4,2 kilojoules KJ . Dalam literature ergonomi, besarnya energi yang dihasilkandikonsumsi akan dinyatakan dalam satuan “kilo kalori atau Kcal” atau “Kilo Joules KJ”. 6 Sritomo wignjosoebroto; Hal:272 Armensius Purba : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Pendekatan Biomekanika Untuk Meminimalkan Beban Kerja, 2008. USU Repository © 2009 Selanjutnya dalam fisiologi kerja, energi yang dikonsumsikan sering kali bisa diukur secara langsung yaitu melalui konsumsi oksigen yang dihirup. Dalam hal ini konversi dapat dinyatakan sebagai berikut: 1 liter O 2 = 4,8 Kcal = 20 KJ Dari nilai konversi tersebut tampak bahwa nilai kalori O 2 dari setiap oksigen yang dihirup akan menghasilkan energi rata-rata sebesar 4,8 Kcal atau 20 KJ. Cara lain yang bisa diaplikasikan untuk mengetahui besarnya energi untuk melakukan kerja fisik adalah dengan membandingkan konsumsi oksigen dengan laju detak jantung nadi yang sangat sensitif terhadap temperatur dan tekanan emosi manusia, dan di sisi lain pengukuran konsumsi oksigen pada dasarnya tidak akan banyak dipengaruhi karakteristik individu yang akan diukur. Perlu diketahui bahwa konsumsi oksigen akan tetap diperlukan meskipun orang tidak melakukan kegiatan fisik. Kondisi seperti ini disebut sebagai “metabolisme basal”, dimana dalam keadaan seperti ini energi kimiawi dari makanan hampir seluruhnya akan dipakai untuk menjaga panas badan 36 C. dengan adanya kegiatan fisik menyebabkan adanya penambahan jumlah energy yang disebut “kalori kerja”, sehingga konsumsi energi untuk kerja dapat diformulasikan sebagai berikut: Konsumsi energi untuk kerja = metabolisme basal + nilai kalori kerja Metabolisme basal sering juga disebut sebagai metabolisme dasar, besarkecilnya ditentukan oleh berat badan, tinggi badan dan jenis kelamin. Sebagai acuan dasar, metabolisme untuk: Armensius Purba : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Pendekatan Biomekanika Untuk Meminimalkan Beban Kerja, 2008. USU Repository © 2009 - Laki-laki dewasa, berat 70 Kg = 1,2 Kcalmenit - Wanita dewasa, berat 60 Kg = 1 Kcalmenit Untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang memerlukan gerakan anggota tubuh dalam klasifikasi ringan berjalan, dudukberdiri, berpakaian dan lain-lain maka memerlukan tambahan kalori kerja senilai 600 – 700 Kcal24 jam. 3.2 Teori Pengambilan Sampel 3.2.1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek yang akaningin diteliti. Populasi sering juga disebut universe. Anggota populasi dapat berupa benda hidup maupun benda mati, dimana sifat-sifat yang ada padanya dapat diukur atau diamati. Populasi yang tidak pernah diketahui dengan pasti jumlahnya disebut populasi infinit atau tak terbatas dan populasi yang jumlahnya diketahui dengan pasti populasi yang dapat diberi nomor identifikasi, misalnya murid sekolah, jumlah karyawan tetap pabrik, dan lain-lain disebut populasi finit. Suatu kelompok objek yang berkembang terus melakukan proses sebagai akibat kehidupan atau suatu proses kejadian adalah populasi infinitif. Misalnya penduduk suatu negara adalah populasi yang infinit karena setiap waktu terus berubah jumlahnya. Apabila penduduk tersebut dibatasi dalam waktu dan tempat, maka populasi yang infinit bisa berubah menjadi populasi yang finit. Umumnya populasi yang infinit hanyalah teori saja, sedangkan kenyataan dalam prakteknya, semua benda hidup dianggap populasi yang finit. Bila dinyatakan bahwa 60 penduduk Indonesia adalah petani, ini berati bahwa setiap 100 orang penduduk