Teknik Analisa Data Teknik Pengolahan Dan Analisa Data

32

F. Teknik Pengolahan Dan Analisa Data

1. Teknik Pengolahan Data

Langkah-langkah yang digunakan dalam mengolah data adalah sebagai berikut:

a. Editing : yaitu memperbaiki atau mengedit data yang telah diperoleh dari

angket dan mendata jika ada pertanyaan yang belum diisi. b. Coding : yaitu mengelompokkan data sesuai dengan kategori untuk masing- masing variabel. Pengkodean data berarti memberikan simbol berupa angka pada jawaban-jawaban responden tersebut. Simbol angka inilah yang disebut kode. c. Tabulating : yaitu memasukkan data yang sudah diberi kode kedalam tabel untuk memudahkan membaca data. Tabulasi juga merupakan proses pengolahan data yang dilakukan dengan cara memasukan data ke dalam tabel. Sedangkan data hasil wawancara dan observasi akan diolah melalui tahap : a. Klasifikasi terhadap jawaban yang sama dan berbeda. b. Kategorisasi melalui pengumpulan jawaban berdasarkan aspek-aspek masalah yang sama. c. Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis dengan cara mempersamakan, memperbandingkan terhadap aspek-aspek masalah yang sama. d. Kemudian data tersebut di interpretasi terhadap jawaban yang menonjol dengan mengacu kepada kerangka berpikir. Yakni, menjelaskan secara terperinci tentang arti yang sebenarnya dari materi yang dipaparkan, selain itu juga memberikan arti yang lebih luas dari penemuan penelitian.

2. Teknik Analisa Data

Setelah dilakukan pengolahan data, maka data tersebut di analisa dengan menggunakan rumus product moment, adapun rumusnya sebagai berikut : rxy = �∑ – ∑ ∑ �∑ � − ∑ � �∑ � − ∑ � Keterangan : r = Angka indeks korelasi r product moment koefisien korelasi N = Jumlah responden 33 X = Nilai puasa Y = Nilai kesehatan mental Kemudian setelah menganalisa hubungan antara kedua variabel di atas, penulis memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” a.a Product moment serta menarik kesimpulan dengan 2 cara yaitu : 11. Interpretasi kasar sederhana yaitu dengan mencocokkan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi „r‟ product moment seperti dibawah ini: Table 3 Interpretasi Nilai Product Moment Fxy Interpretasi 0,00-0,20 Antara variabel x dan y ada korelasi tetapi sangat lemah atau rendah 0,20-0,40 Antara variabel x dan y ada korelasi tetapi lemah 0,40-0,70 Antara variabel x dan y ada korelasi yang sedang 0,70-0,90 Antara variabel x dan y ada korelasi yang kuat 0,90-1,00 Antara variabel x dan y ada korelasi yang sangat kuat 12. Interpretasi dengan berkonsultasi pada tabel nilai “r” product moment untuk memudahkan pemberian interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment dapat ditempuh dengan cara berkonsultasi pada tabel nilai “r” product moment dengan cara : 1. Merumuskan hipotesa alternatif Ha dan hipotesa nihil Ho. 2. Menguji kebenaran dari hipotesa diajukan dengan jalan membandingkan besarnya “r” product moment dengan nilai tabel, dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya df dengan rumus df=N-nr untuk df taraf signifikansi 1 dan 5. Keterangan : Df = dagress of fredom N = number of cases Nr= banyaknya variabel yang dikorelasikan 34

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MTs. Al-Khairiyah

1. Sejarah Singkat MTs. Al-Khairiyah

Pada mulanya di tahun 1968 Yayasan Islam Al-Khairiyah berawal dari pendirian Majlis Taklim oleh kaum bapak dan ibu di rumah pimpinannnya sendiri yakni Al Mukarram Al Ustadz H. Siddiq yang diprakarsai oleh putranya sendiri Al Ustadz H. Munadi, dari majlis taklim tersebut diubah menjadi Madrasah Diniyah dengan jumlah murid 47 orang putera dan puteri, dengan satu ruang belajar, bertempat di rumah pimpinannya sendiri yaitu Al Ustadz H. Siddiq pada tahun 1969. Mengenai penamaan nama Al-Khairiyah tersebut diberikan langsung kepada pimpinannya sendiri yakni Al Mukarram Al Ustadz H. Siddiq. Kata “khair” yang artinya baik sedangkan kata Khairiyah artinya yang terbaik. Dengan penamaan tersebut diharapkan madrasah Al-Khairiyah dapat menjadi yang terbaik dari segi keilmuan dan pengajaran. Penamaan tersebut masih berjalan dan tidak diubah sama sekali, sehingga madrasah Al-Khairiyah bisa dikenal dahulu sampai sekarang. Dari tahun ke tahun madrasah diniyah mengalami peningkatan dan mengingat masa depan anak siswa-siswinya yang akan berkembang dan mengalami penyesuaian diri dengan perkembangan maka pada tahun 1970 pimpinan, pengurus serta masyarakat mengadakan musyawarah dengan maksud merubahnya menjadi madrasah Ibtidaiyah, dengan harapan mereka yang tidak tertampung di SD Negeri dapat ditampung di Madrasah Ibtidaiyah Al-Khairiyah. Madrasah Ibtidaiyah ini mempunyai murid sebanyak 400 orang putera dan puteri dengan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan pada petang hari serta dengan 8 orang guru.