Macam-macam puasa HAKIKAT PUASA

9 b. Muntah dengan sengaja. c. Haid dan nifas. d. Istimna‟ masturbasi, yaitu dengan sengaja melakukan sesuatu yang menimbulkan rangsangan syahwat dan menyebabkan keluarnya mani. e. Membatalkan niat puasa. f. Makan, minum, atau melakukan jima‟ karena mengira matahari telah terbenam atau fajar belum terbit. 13 g. Gila. h. Murtad. i. Pingsan, apabila pingsan seluruh siangna dan tidak sadar sesaat pun, alau saar diwaktu siang,maka puasanya tetap sah. 2. Yang wajib qadha dan kaffarat Tidak ada larangan bagi seorang suami melakukan jima‟ dengan istrinya dimalam hari dimalam ramadhan. Tetapi jika ia melakukan di siang hari, ketika sedang berpuasa, maka selain batal puasanya ia pun wajib kaffarat selain mengqadha. Adapun kaffaratnya memerdekakan budak, atau jika tidak mampu memerdekakan budak, maka berpuasa dua bulan berturut-turut atau memberi akan orang miskin masing-masing sebanyak satu mudd atau kira-kira 600 gr makanan pokok. 14

2. Macam-macam puasa

Puasa dalam Islam terbagi atas dua bagian, yaitu ; puasa wajib dan puasa sunnah tatawwu. 1. Puasa wajib, yang termasuk puasa wajib yaitu : puasa ramadhan, puasa kaffarat dan puasa nadzar. a. Puasa ramadhan Puasa bulan ramadhan diwajibkan berdasakan firman Allah swt dalam QS. Al-Baqarah ayat 185 : 13 Ahmad Isa Asyur, Al Fiqih Muyassar, Jakarta: Pustaka Amani, 1994, h. 203 14 M. Baghir Al Habsyi, Fiqih Praktis, h. 30 10                     Artinya : Bulan ramadhan yan padanya diturunkan al- Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk serta pemisah antara hak dan batil, maka barangsiapa kamu menyaksikan bulan ini hendaklah berpasa QS. Al-Baqarah: 185. 15 b. Puasa kaffarat Puasa kaffarat yaitu puasa penganti pelanggaran tertentu pada waktu berpuasa ramadhan atau ketika sedang melaksaakan ibadah Haji. c. Puasa nadzar Puasa nadzar yaitu puasa yang dilakukan kaena ada tekad atau janji dari individu itu sendiri. 2. Puasa Sunnah, yang termasuk puasa sunnah, yaitu : 16 a. Puasa enam hari di bulan syawal. Abu Ayyub ra. Menginformasikan, Muhammad Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa berpuasa pada bulan Romadhon, lalu dilanjutkan dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka nilainya seperti puasa sepan jang tahun.”HR. Muslim, Abu Dawud, dan Tirmidzi b. Puasa Arafah untuk selain yang sedang berhaji 9 Dzulhijjah . Muhammad Rasulullah saw. bersabda: “Puasa pada Arofah itu dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yakni satu tahun lalu dan satu tahun yang akan datang”.HR. Muslim c. Puasa hari Asyura 10 Muharram. Tentang pahalanya ditegaskan oleh Nabi Muhammad saw: “Puasa hari Asyura dapat menghapuskan dosa-dosa selama satu tahun yang lalu.” HR. Muslim dari Abi Qotadah 15 T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Pedoman Puasa, N.V. Bulan Bintang, Jakarta 1983, Cet. Ke-9, hal. 25 16 Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar Agama Islam, Cahaya salam, 2006, hal. 383-385 11 d. Puasa tiga hari pertengahan bulan. Abu Dzar Al-Ghifari ra. Mengungkapkan, Muhammad Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Abu Dzar, apabila engkau hendak berpuasa sunnah pada setiap bulannya, maka laksanakanlah pada tanggal 13 tiga belas, 14 empat belas, dan 15 lima belas”. HR. Tirmidzi e. Puasa hari Senin dan Kemis. Usamah bin Zaid ra. Mengungkapkan, bahwa Nabi Muhammad saw. sering berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Lalu seorang sahabat bertanya tentang hal itu. Maka beliau menjawab, “ Sesungguhnya amal perbuatan manusia diangkat menuju Al lah pada hari Senin dan Kamis”. HR. Abu Dawud f. Puasa sunnah Nabi Dawud As “Puasa sunnah yang terbaik adalah puasa yang dilakukan Nabi Dawud, sehari ia berpuasa dan sehari berikutnya tidak”. HR. Bukhori Muslim g. Puasa di bulan Sya‟ban. „Aisyah ra. Menuturkan, “Aku tidak melihat Rasulullah saw. menyempurnakan puasa satu bulan penuh, selain pada bulan Ramadhan. Dan aku tidak melihat beliau pada bulan-bulan yang lai berpuasa lebih banyak dari bulan Sya’ban.” HR. Jama‟ah ahli hadits Adapun waktu-waktu yang dilarang untuk berpuasa, ialah : 1. Diharamkan berpuasa pada dua hari raya Idul fitri dan Idul adha 2. Diharamkan berpuasa pada hari Tasrik, yaitu tangal 11, 12, 13 Dzulhijjah 3. Tidak boleh berpuasa pada hari syak diragukan 4. Tidak boleh seorang istri berpuasa tatawwu tanpa seizin suaminya 5. Dimakruhkan berpuasa sepanjang tahun.

3. Hikmah Puasa