20
a. satu jilid peta yang terdiri atas gambar, etsa, dan
sebagainya. b.
kertas gambar berukuran 26,5 X 34 inci. c.
satu jilid berukuran folio seperti satu jilid peta yang halamannya disebut folio atlas.
8. Bola Dunia globe
Bola dunia globe adalah model benda angkasa, biasanya bumi atau lingkaran angkasa, dilukiskan pada permukaan bola.
32
9. Grey Literature literatur kelabu.
Grey literature merupakan terbitan yang dihasilkan oleh lembaga pemerintah, atau lembaga pendidikan biasanya tidak
didistribusikan secara luas. Umumnya grey literature berisi berbagai macam hasil penelitian sehingga informasinya sangat
diperlukan. Bentuk grey literature meliputi skripsi, tesis, disertasi, artikel, atau laporan penelitian.
33
b. Koleksi Tidak Tercetak elektronik
Bahan tidak
tercetak elektronik
merupakan koleksi
perpustakaan. Koleksi tersebut berkembang akibat dampak kemajuan teknologi informasi yang pesat. Adapun koleksi perpustakaan tidak
WIB
32
Perpustakaan Nasional
RI, Kamus
Istilah Perpustakaan
Online. http:pnri.go.idIstilahPerpustakaanAdd.aspx?id=338
ditelusur pada 13 April 2014 Pukul 22.18 WIB
33
Sri Rahayu, Optimalisasi Fitur Pengindeksan WINISIS untuk Ketepatan dan Kecepatan Layanan
Penelusuran Pustaka
Kelabu .
http:srira.staff.ipb.ac.id20120727optimalisasi-fitur- pengindeksan-winisis-untuk-ketepatan-dan-kecepatan-layanan-penelusuran-pustaka-kelabu
ditelusur pada 14 April 2014 Pukul 19.28 WIB.
21
tercetak meliputi: CD, CD-ROOM, Kaset, VCD, CD, DVD, Film, Slide, dan Database online e-Journal, e-book.
34
B. Penyiangan Weeding Koleksi
Perkembangan informasi yang pesat saat ini membuat informasi yang ada pada saat ini sangat menjadi beragam baik dari material koleksi,
jenis koleksi, jumlah koleksi maupun dari tingkat kerelevansianya. Hal tersebut pun membuat kebutuhan pemustaka semakin meningkat dari
waktu ke waktu, maupun dengan koleksi perpustakaan yang dimiliki semakin bertambah seiring dengan kemajuan dan perkembangannya, hal
ini mengakibatkan terbaasnya daya tamping perpustakaan itu sendiri. Untuk mengatasi masalah tersebut pustakawan sebagai perpanjangan dari
perpustakaan harus bisa mengurangi koleksi yang nilai kegunaannya sudah tidak ada lagi, baik karena informasi tersebut telah out of date
ataupun telah memiliki edisi terbarunya.
1. Pengertian Penyiangan Weeding Koleksi
Penyiangan dalam kata lainnya biasa disebut dengan weeding. Penyiangan koleksi atau weeding menurut Standar Nasional
Perpustakaan adalah kegiatan mengeluarkan bahan perpustakaan yang sudah tidak dipakai.
35
Menurut Astuni dan Elva weeding adalah upaya pemberdayaan koleksi bahan pustaka terhadap koleksi lama, agar tempat penyimpanan
34
Darmono, Perpustakaan Sekolah: pendekatan aspek, manajemen dan tata kerja.Jakarta: Grasindo 2004 h. 67
35
Perpustakaan Nasional Indonesia. Standar Nasional Perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011 h. 3
22
bahan pustaka dapat dioptimalkan dan bermanfaat bagi pemustaka dengan memisahkan koleksi yang sudah rusak, eksemplar yang terlalu
banyak, sudah ada edisi terbaru, kurang pragmatis, dan bahasa yang digunakan sulit dipahami oleh pemustaka. Kegiatan penyiangan
dilakukan agar tidak menumpuknya koleksi lama di perpustakaan, dan tempat yang digunakan sebelumnya dapat dimanfaatkan untuk koleksi
terbaru. Sehingga koleksi yang ada di perpustakaan selalu berdaya guna dan diminati oleh pemustaka.
36
Tidak jauh berbeda sutarsyah menjelaskan Weeding atau
penyiangan bahan pustaka adalah suatu kegiatan penyisihan bahan pustaka dari perpustakaan dikarenakan koleksinya telah rusak, jarang
dipakai, dan sudah tidak dimanfaatkan lagi, serta karena faktor hukum atau aturan. Kegiatan ini perlu dilakukan agar mutu maupun fisik koleksi
pustaka tetap terjaga dengan baik. Langkah selanjutnya yaitu memberikan koleksi kurang relevan dan jarang digunakan kepada
perpustakaan yang membutuhkannya.
37
Sedangkan menurut Gardner penyiangan adalah praktek membuang atau mentransfer koleksi yang berlebih ke penyimpanan
tandon, buku yang jarang digunakan, dan koleksi yang tidak lagi berguna.
38
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
36
Astuni Rahayu, Elva Rahmah, “ Kegiatan Penyiangan Bahan Pustaka Weeding di
Perpustakaan Universitas Negeri Padang” Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, Vol. 2, No. 1, September 2013, seri A, h. 13
37
Sutarsyah, Tips Dan Triks Mengelola Perpustakaan Khusus:
Studi kasus di Perpustakaan Kebun Raya Bogor . Visi Pustaka, Vol. 11, No. 3, Desember 2009, h. 23.
38
Richard K. Gardner, Library Collection: their origin, selection, and development, United States of America: McGraw-Hill Inc, 1981, h. 211
23
penyiangan koleksi adalah suatu kegiatan untuk mengeluarkan koleksi perpustakaan baik yang tidak dipakai, rusak, ataupun informasi koleksi
tersebut sudah kadaluarsa. Agar koleksi yang ada diperpustakaan tersebut memiliki daya guna dan diminati oleh pemustakanya.
Teori ini digunakan untuk mengetahui pengertian dari penyiangan koleksi perpustakaan agar peneliti memiliki gambaran umum tentang
pengertian penyiangan.
2. Tujuan dan Manfaat Penyiangan Weeding Koleksi
Penyiangan yang dilakukan di perpustakaan mempunyai empat tujuan yang akan dicapai, diantaranya :
39
a. Memperoleh tambahan tempat untuk koleksi baru.
b. Membuat koleksi lebih dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi
yang akurat, relevan, up to date, serta menarik. c.
Memberikan kemudahan pada pemakai dalam menggunakan koleksi. d.
Memungkinkan staf perpustakaan mengelola koleksi secara efektif dan efisien.
Sedangkan fungsi dari penyiangan itu sendiri adalah:
40
a. Menghemat Tempat.
Biaya penyediaan ruangan dan rak tidak lebih rendah dari biaya yang sebenarnya untuk pembelian rak tambahan untuk pengerakan lebih
banyak buku. Suatu perawatan koleksi yang baik akan menghemat biaya
39
Teguh Yudi Cahyono. Prosedur Pengembangan Koleksi Perpustakaan, Medan: Perpustakaan UM, 2010 h. 12.
40
Syakirin Pangaribuan, Manual Penyiangan Koleksi Perpustakaan Modern, Medan: Fakultas Ilmu Budaya USU, 2012, h. 5
24
pengerakan buku, mengurangi debu dari buku yang tidak satupun digunakan dan membuat ruang lebih banyak untuk pergeseran buku.
b. Menghemat Waktu
Menghemat waktu baik bagi pengguna maupun staf dan yang terbaik bagi semuanya. Rak-rak penuh sesak dengan buku compang-
camping dan memerlukan waktu untuk memeriksa tanda-tanda yang tak terbaca. Pengguna yang mencari buku tertentu harus memilah-milah
buku yang jelas tidak diinginkan. Staf mencoba untuk mengesampingkan buku yang kembali harus bergeser dan buku tersebut disusun kembali
untuk membuat ruang. c.
Membuat Koleksi Lebih Menarik Dengan mengganti buku compang-camping, tercoreng dengan
penjilidan kembali yang menarik dan buku-buku baru yang tidak menarik. d.
Meningkatkan Reputasi Perpustakaan Penyiangan juga dimaksudkan untuk kehandalan dan kemutakhiran
dan membangun kepercayaan publik. Pelanggan berharap bahwa bahan pustaka yang dipilih oleh para ahli adalah informasi yang up-to-date dan
dapat diandalkan. e.
Mengetahui Kebutuhan Koleksi Penyiangan memberikan hasil pemeriksaan berkelanjutan tentang
perlunya memperbaiki atau menjilid kembali, pemberitahuan staf perpustakaan untuk buku hilang atau dicuri yang membutuhkan pengganti,
25
dan menjamin hitungan volume yang lebih akurat. f.
Mendapat Masukan Yang Konstan Pada Kekuatan dan Kelemahan Koleksi.
Informasi ini dapat membantu ketika meminta sumbangan dan membuat keputusan tentang pembelian. Misalnya, mengetahui bahwa
buku bisnis out-of- date, pustakawan bisa mendekati kelompok terorganisir atau individu dan permintaan bantuan khusus dalam mengembangkan pada
bidang kepentingan khusus dan kegunaannya bagi mereka.
Teori ini digunakan untuk mengetahui fungsi dan manfaat penyiangan bagi perpustakaan pada umumnya, sehingga peneliti memiliki pengetahuan
dasar ketika melakukan penelitian.
3. Kebijakan dan Kriteria Penyiangan Weeding Koleksi