43
membutuhkan koleksi tersebut, akan tetapi tidak mengetahui koleksi tersebut terdapat diperpustakaan tersebut.
5. Kendala Penyiangan Weeding Koleksi
Penyiangan merupakan sebuah kegiatan yang penting untuk dilakukan perpustakaan meskipun melakukan penyingan bukanlah sebuah kegiatan yang
mudah. Penyiangan melalui proses yang panjang dan tentu saja membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Dalam sebuah buku yang berjudul Weeding
Library Collection: library weeding methods kendala atau pengahambat proses penyiangan adalah sebagai berikut:
50
a. Emphasis on number. the number of books in a library is often
considered a criterion of the quality of a library. Penekanan pada jumlah. jumlah buku di perpustakaan sering
dianggap sebagai kriteria kualitas perpustakaan. b.
Professional work pressures. weeding has generally been considered a profesional task.
Tekanan kerja profesional. penyiangan secara umum telah dianggap sebagai tugas profesional. Sehingga pustakawan merasa takut
melakukan kesalahan ketika proses penyiangan c.
Public displeasure. generally, clients dont like to see a library to weed its collection and find it throwing out.
Ketidak senangan publik umumnya, Pustakawan tidak ingin
50
Stanley J. Slote, Weeding Library Collection: library weeding methods, Colorado: Libraries Enlimited, 1997, h. 5-6
44
melihat perpustakaan menyaring koleksi dan merasa membuangnya. d.
Sacredness of collection. there are emotional and intellectual block againts removing books from a collection.
Keengganan menyiangi koleksi. Terkadang timbul rasa enggan menyiangi koleksi tersebut dan juga merasa buku tersebut masih
diperlukan meurut pribadi pustakawan tersebut. e.
Conflicting criteria. hard to apply and sometimes conflicting criteria have often made weeding and arduous and disturbing task.
Kriteria yang saling bertentangan. sulit untuk menerapkan dan kadang-kadang bertentangan dengan kriteria yang dibuat untuk
penyiangan sehingga sulit untuk ditentukan dan mengganggu pustakawan yang melakukan penyiangan.
6. Tindak Lanjut Koleksi yang Disiangi Weeding
Setelah pelaksana kegiatan penyiangan mengeluarkan koleksi yang telah disiangi, koleksi tersebut tidak semata-mata hanya didiamkan saja.
Jeanette Larson mengemukakan bahwa ada 5 hal yang dapat dilakukan untuk menindak lanjuti koleksi yang telah disiangi tersebut. Yaitu:
51
a. Sell It
Koleksi yang telah disiangi dapat dijual kepada masyrakat umum ataupun kepada instansi yang membutuhkan koleksi tersebut.
b. Donate It
Perpustakaan dapat menyumbangkan koleksi yang telah disiangi
51
Jeanette Larson, A Weeding Manual for Modern Libraries, Austin: Texas State Library and Archives Commision, 2008, h. 71
45
kepada pihak yang membutuhkan, baik perorangan maupun instansi. c.
Trade It Perpustakaan dapat melakukan pertukaran koleksi yang telah disiangi
kepada instansi yang melakukan kerjasama, perorangan, ataupun ditukarkan kepada agen buku bekas dengan harapan koleksi yang
ditukarkan tersebut dapat menjadi koleksi perpustakaan. d.
Recycle It Koleksi yang telah disiangi dapat dikemas ulang kembali, dengan
bekerja sama dengan pihak lain, sehingga koleksi tersebut dapat bermanfaat kembali.
e. Destroy It
Koleksi yang sudah tidak dapat diperbaki dan sudah tidak ada yang memerlukannya, koleksi tersebut dapat dimusnahkan dengan cara
dipotong kecil-kecil, apabila koleksi tersebut memang akan dimusnahkan maka koleksi tersebut diusahakan tidak dibuang ke
tempat pembuangan sampah, karena apabila ada yang melihat mungkin akan terjadi kesalah pahaman tentang pemusnahan koleksi
tersebut.
C. Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian terdahulu yang memiliki tema serupa dengan penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti. berikut beberapa penelitian
dalam bentuk skripsi yang memiliki tema serupa: 1.
Penyiangan Bahan pustaka pada Perpustakaan SMPSMA Al-Azhar, skripsi ini diajukan oleh Maria Ulfah mahasiswi ilmu perpustakaan
46
fakultas adab dan humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan penyiangan perpustakaan
tersebut, proses penyiangan yang dilakukan, dan kendala yang dihadapi ketika proses penyiangan. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa
perpustakaan SMPSMA Al-Azhar belum memiliki kebijakan penyiangan yang legal dan juga pada kegiatan penyiangan berlangsung
kegiatan tersebut dibarengi dengan kegiatan stock opname sehingga waktu dan tenaga yang dikeluarkan lebih efisien, sedangkan kendala
yang dihadapi cukup beragam seperti anggaran, waktu kerja penyiangan, tempat dan hambatan psikologis pustakawan dalam
melaksanakan penyiangan.
2. Evaluasi Penyiangan Koleksi di Perpustakaan Fakultas Ilmu
Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, skripsi ini diajukan oleh Asrina Meutia mahasiswi jurusan ilmu perpustakaan fakultas ilmu
pengetahuan budaya universitas Indonesia. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui alasan, hambatan dari penyiangan yang dilakukan oleh
perpustakaan tersebut serta untuk mengetahui tindak lanjut dari bahan koleksi yang telah disiangi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
penyiangan yang dilakukan tidak dilakukan secara rutin, penyiangan dilakukan sesuai dengan ketersediaan dana yang dimiliki oleh
perpustakaan tersebut. Dan koleksi yang telah disiangi kemudian disimpan ke gudang, didisplay untuk diambil pemakai yang berminat
atau diberikan kepada badan atau instansi yang memerlukan.
Sedangkan penulis meneliti Penyiangan di Perpustakaan
47
Universitas HAMKA Limau Jakarta Selatan, peneliti ingin mengetahui bagaimana kebijakan Perpustakaan UHAMKA Limau dalam melaksanakan
penyiangan bahan pustaka, di dalamnya mencakup alasan penyiangan dilakukan, kriteria penyiangan, waktu. Selain dari pada hal tersebut peneliti
juga ingin mengetahui bagaimana proses penyiangan bahan pustaka yang dilakukan oleh perpustakaan tersebut, hal ini mencakup proses
penyiangannya, kendala yang dihadapi dan juga tindak lanjut dari bahan pustaka yang disiangi.