Kriteria Penyiangan Kebijakan dan Kriteria Penyiangan Weeding Koleksi

30 sebagai berikut: 43 a. When information is dated Koleksi yang nilai kandungan informasinya sudah kadaluarsa out of date. b. When the books is poorly written Buku-buku yang ditulis dengan gaya penulisan yang kurang baik baik gaya bahasa. c. When information is incorrect Koleksi perpustakaan yang isi informasinya terdapat kesalahan, sehingga akan menyesatkan pemustaka yang menggunakannya. d. When improved edition exist Koleksi perpustakaan yang sudah beredar edisi terbarunya ataupun edisi revisinya, sehingga koleksi tersebut perlu digantikan dengan yang terbarunya. e. Earlier titles in repetitious fiction series. Koleksi fiksi yang judulnya sama dengan judul koleksi fiksi yang baru diadakan. f. Books that are harmful or useless Koleksi-koleksi buku yang berisi tentang informasi yang tidak memiliki nilai guna dan berbahaya atau menyesatkan. g. Sexist materials. Buku yang berisi bahan atau informasi yang minim akan 43 Stanley J. Slote, Weeding Library Collection: library weeding methods, Colorado: Libraries Enlimited, 1997, h. 22 31 sumber. h. Old conservative books. Koleksi buku yang sudah tua dan langka yang akan dilestarikan dan akan dipertahankan bentuk aslinya. i. Sport rules that have been changed. Koleksi perpustakaan yang berisi tentang peraturan olahraga yang telah berubah atau tidak berlaku lagi. j. Etiquette books where patterns of etiquette have changed Buku-buku yang berisi tentang tentang pola etika atau sopan santun yang telah berubah dan tidak berlaku lagi. k. Books on textiles, shop, and crafts where changes have occurred. Buku-buku yang berisi tentang tekstil, toko, dan kerajinan tangan yang sudah ketinggalan jaman. l. Social sciences when they manifest outdated theories and practices. Koleksi perpustakaan yang berisi tentang ilmu-ilmu sosial yang berisi pandangan, teori, dan praktek yang sudah usang atau ketinggalan jaman. m. Materials not related to pupils needs. Koleksi-koleksi yang tidak berhubungan dengan kebutuhan pemustaka, sehingga koleksi ini hanya menjadi pajangan. n. Uninteresting material. Koleksi perpustakaan yang tidak diminati atau menarik 32 o. Books with cultural bias. Buku-buku dengan isi informasi yang bertentangan antara budaya satu dengan budaya yang lain. p. Books with condescending attitude toward one or another group. Buku-buku yang berisi informasi tentang sikap yang merendahkan orang lain atau kelompok. 2. Penyiangan Berdasarkan Keadaan Fisik. Kriteria yang selanjutnya biasa dipakai adalah kriteria yang dilihat dari tampilan fisik koleksi yang akan disiangi. Dalam buku CREW: A Weeding Manual for Modern Libraries disebutkan bahwa kriteria penyiangan koleksi dilihat dari keadaan fisiknya adalah sebagai berikut: 44 a. Worn out, ragged items Bahan pustaka yang sudah usang, atau sudah compang- camping. b. Poorly bound or poorly printed editions Penjilidan koleksi atau edisi yang dicetak buruk. Terdapat kekurangan dalam pencetakannya. c. Rebound editions that are worn and shabby or have torn pages Koleksi yang sudah ada edisi terbarunya, dan koleksi tersebut sudah usang dan lusuh atau sobek halaman 44 Jeanette Larson, A Weeding Manual for Modern Libraries, Austin: Texas State Library and Archives Commision, 2008, h. 17-18 33 d. Items that are dirty Bahan pustaka yang kotor, kusam, melengkung, banyak kerusakan, disobek, atau dicoret-coret oleh pemustaka. e. Books with very small print or poor quality pictures Buku yang dicetak cetak sangat kecil atau gambar yang kualitasnya buruk. f. Scratched CDs or DVDs brittle film or magnetic tape in the case of video and audiocassettes CD atau DVD yang sudah tergores atau rusak, dan juga film atau pita magnetiknya rapuh dalam kasus video dan kaset g. Media that is beaten up from wear or has broken or missing parts h. Media yang sudah rusak parah atau koleksi tersebut secara fisiknya sudah ada yang hilang pada bagian tertentu, sehingga tidak dapat digunakan lagi. i. Books with yellowed, brittle, torn, taped, or missing pages Buku yang sudah mulai menguning, rapuh, halaman koleksi tersebut ada robek, atau hilang j. Books with dust jackets or cover art that is dated Koleksi yang jaketnya sudah terlepas atau gambar covernya rusak. Sedangkan menurut Stanley J. Slote kriteria penyiangan didasarkan pada penampilan atau kondisi fisik adalah sebagai 34 berikut: 45 a. Books of antiquated appearance that might discourage use. Koleksi buku kuno atau langka yang memang dicegah untuk digunakan oleh pemustaka. b. Badly bound volumes with soft pulpy paper or shoddy binding. Buku-buku yang bervolume-volume kemudian dijilid, akan tetapi kertas buku tersebut mudah rusak atau rentan dan juga penjilidannya yang buruk. dikhawatirkan koleksi tersebut rusak ketika digunakan oleh pemustaka. c. Badly printed works, including those will small print, dull or faded print, cramped margins, poor illustrations, or paper that is translucent so that the print shows through. Koleksi tercetak yang buruk cetakannya, dicetaknya terlalu kecil tulisannya, cetakan tulisan yang kusam atau pudar, margin yang terlalu sempit sehingga kurang nyaman ketika dibaca, dan juga cetakan yang kertasnya terlalu tipis sehingga cetakannya menembus kehalaman belakangnya. d. Worn-out volumes whose pages are dirty. Brittle, or yellow, with missing pages, frayed binding, broken backs, or dingy or dirty covers. Koleksi yang bervolume yang halamannya kotor atau usang, rapuh dan juga menguning kertasnya, halamannya hilang atau 45 Stanley J. Slote, Weeding Library Collection: library weeding methods, Colorado: Libraries Enlimited, 1997, h. 21 35 copot, punggung buku yang rusak, jilidan yang terlepas atau rusak dan jaket buku yang usang atau rusak. e. Audio cassettes with poor sound. Koleksi kaset yang suaranya tidak enak untuk didengar atau sudah rusak. f. Dog-eared volumes. Koleksi tercetak bervolume yang ujung dari kertasnya telah berlipat-lipat. g. Material that looks unappealing. Koleksi-koleksi yang terlihat tidak menari, sehingga tidak pernah digunakan oleh pemustaka. h. Tatty materials. Koleksi-koleksi yang kotor baik oleh pemustaka maupun oleh cuaca ataupun faktor lainnya. i. Book with cracked spines. Buku-buku dengan jilidan yang usang atau rusak. j. Filmstrips with scratches or torn sprockets. Filmstrips yang sudah tergores ataupun ujung dari sisi filmstrips yang sudah sobek. k. Compact discs with chips, cracks, deep scratches, or warps. Compact disc yang sudah retak , tergores , atau sudah melengkung. l. Video cassettes damage or worn beyond repair. Kaset video yang rusak ataupun tergores akan tetapi kaset video 36 tersebut masih bisa diperbaiki. m. Computer software with floppy disks that do not work. Perangkat lunak komputer dengan floppy disk yang tidak bekerja . n. Art reproduction that are faded, scratched, warped or otherwise shabby; frames that are worn, damage or separating; or mats soiled or water damaged. Reproduksi karya seni yang sudah pudar atau usang, kepingan CD yang tergores, melengkung, terbelah, dan juga yang sudah kotor dikarenakan air. 3. Kriteria Keterpakaian Koleksi Kriteria selanjutnya adalah kriteria dalam hal keterpakaian koleksi, kriterianya sebagai berikut: 46 a. Items that have not circulated within the past 3-5 years Koleksi yang dalam 3-5 tahun terakhir tidak disirkulasikan b. Duplicate copies that are no longer needed, regardless of condition Koleksi tersebut terdapat banyak eksemplarnya, terlepas dari kondisi koleksi tersebut . c. Periodicals that are not indexed 46 Jeanette Larson, A Weeding Manual for Modern Libraries, Austin: Texas State Library and Archives Commision, 2008, h. 17 37 Koleksi yang terbit berkala akan tetapi tidak pernah dicari oleh pemustaka d. Periodicals that are available in full-text databases Koleksi yang terbit berkala yang dimiliki full teksnya di dalam database OPAC perpustakaan. e. Unused volumes in sets or series Koleksi bervolume atau berseri yang tidak digunakan. f. Unneeded titles in subject areas that are less frequently used Koleksi dengan judul yang tidak atau kurang dibutuhkan dibidang studinya g. Unneeded titles in subject areas that are less frequently used Koleksi yang kandungan informasinya berisi topic yang populer yang sudah usang nilai informasinya h. More books than are needed on any single subject Koleksi yang jumlah eksemplarnya banyak atau lebih dari cukup dari yang dibutuhkan pada setiap subjek i. Formats that are no longer popular in your community Format atau material koleksi yang tidak lagi populer dikalangan pemustaka, terutama jika teknologi yang dibutuhkan untuk menggunakan format atau material koleksi tersebut tidak dimiliki oleh pemustaka umumnya j. Material that is no longer important to the collection because of changes in local demographics, school curricula, or other factors 38 Bahan yang tidak lagi penting untuk koleksi karena perubahan lokal demografi, kurikulum sekolah, atau faktor-faktor lainnya 4. Kriteria Usia Koleksi Stanley J. Stole memasukan kriteria usia koleksi dalam kriteria penyiangan yang dilakukan dalam perpustakaan, berikut kriteria penyiangan koleksi ditinjau dari segi usia koleksi: 47 a. Books held 30 years. Buku yang telah diadakan lebih dari 30 tahun yang lalu. b. Books over 20 years old. Buku yang sudah berumur lebih dari 20 tahun. c. Books not in standard list and over 10 years old. Buku yang tidak ada dalam daftar katalog lebih dari 10 tahun. d. Fiction best seller of ephemeral value after 10 years. Koleksi fiksi best seller yang sudah melampaui 10 tahun. e. Out of date books and pamphlets. Buku-buku dan pamplet yang sudah usang. f. Books over 5 years old. Buku-buku lama yang telah berusia 5 tahun. g. Early volumes of serials. Buku atau koleksi serial yang telah ada gantinya ataupu volume awal serial tersebut. h. Books in which the last copyright date is more than 8 years old. 47 Stanley J. Slote, Weeding Library Collection: library weeding methods, Colorado: Libraries Enlimited, 1997, h. 24 39 Buku-buku yang hak ciptanya sudah tidak berlaku lagi setelah 8 tahun. Teori ini digunakan sebagai acuan dan pemahaman tentang kriteria-kriteria koleksi yang akan disiangi baik dari keadaan fisik koleksi, isi atau kontennya, dan juga usia dari koleksi tersebut.

4. Prosedur Penyiangan Weeding Koleksi

Astuni Rahayu dan Elva Rahmah menyatakan bahwa prosedur penyiangan dilakukan sebagai berikut 48 a. Melihat dari perubahan kurikulum; b. Melihat pembahasan yang menarik perhatian masyarakat; c. Melihat dari bidang koleksi yang memperoleh banyak kegunaan; d. Bidang yang menarik perhatian pemustaka dan ahli tentang hal itu dan didukung oleh sejumlah pengetahuan mengenai bidang tersebut; e. Memilih sebuah rak secara teracak. Mulai dari rak mana saja, sebab weeding akan memberi space atau tempat yang luas untuk koleksi yang dibutuhkan; f. Mulailah sejak dini, agar koleksi yang tidak digunakan lagi tidak bertumpuk di rak. Sedangkan dalam buku berjudul CREW: A Weeding Manual for Modern Libraries yang diterjemahkan oleh Syakirin Pangaribuan, dikatakan ada sepuluh langkah dalam melakukan penyiangan. Sepuluh langkah tersebut 48 Astuni Rahayu dan Elva Rahmah, Kegiatan Penyiangan Bahan Pustaka Weeding di Perpustakaan Universitas Negeri Padang, Padang; UNP Press, 2013, h. 17 40 adalah sebagai berikut: 49 a. Langkah Pertama Membuat penyiangan bagian dari kebijakan. Kebijakan menentukan keputusan dan tindakan. Hal ini juga membantu staf memperhatikan isu-isu yang akan timbul selama melakukan kegiatan penyiangan. Kebijakan yang sebaiknya dibicarakan dan ditetapkan di tempat sebelum terjadi masalah. Sebuah kebijakan penyiangan harus bagian dari kebijakan standar untuk setiap perpustakaan umum. Semua kebijakan harus disetujui oleh dewan perpustakaan apakah itu adalah majelis atau dewan penasehat dan oleh otoritas yang mengatur perpustakaan jika otoritas itu bukan majelis. b. Langkah Kedua Mengumpulkan statistik penggunaan koleksi perpustakaan. Dimaksudkan agar pustakwan pelaksana kegiatan penyiangan dapat menganalisa dari statistik penggunaan koleksi dengan penggunaan yang tinggi. c. Langkah Ketiga Menjadwalkan penyiangan ke dalam kalender kerja. Dengan menjadwalkan kegiatan penyiangan pustakawan akan mengetahui kapan kegiatan itu akan dilakukan dan mengetahui koleksi mana yang menjadi prioritas dalam penyiangan, serta mengetahui waktu lamanya melakukan kegiatan penyiangan. 49 Syakirin Pangaribuan, Manual Penyiangan Koleksi Perpustakaan Modern, Medan: Fakultas Ilmu Budaya USU, 2012, h. 19-30 41 d. Langkah Keempat Mengumpulkan bahan peralatan berikut pada sebuah troli buku di rak-rak yang akan dianalisis: 1. Sebuah print out komputer dari bagian yang ditinjau 2. Sebuah catatan panel dan catatan tempel yang kosong seperti Post- It Notes 3. Sebuah pena dan atau pensil warna 4. Sebuah penanda rak 5. Manual atau salinan dari Bagan Ikhtisar Rumus CREW 6. Sebuah keranjang kosong buku 7. Pasokan slip pembuangan e. Langkah Kelima Pelajari daerah yang akan anda siangi secara keseluruhan. Periksa setiap bahan pustaka yang pada gilirannya untuk memeriksa kondisi fisik, tanggal sirkulasi terakhir, tanggal hak cipta, dan kesesuaian untuk koleksi. f. Langkah Keenam Menginventarisasi kepemilikan perpustakaan. Sementara pustakawan sedang melakukan penyiangan, pustakawan juga dapat memilih untuk mengambil daftar inventaris. Ketika memeriksa sebuah buku untuk disiangi, membuat tanda centang dengan pensil berwarna pada versi halaman judul atau disetiap tempat yang konsisten mungkin untuk diperhatikan dan terhapus oleh pelanggan misalnya, sudut kanan atas halaman judul. 42 g. Langkah Ketujuh Periksa buku menarik terhadap indeks standar dan sumber bibliografi di koleksi referensi perpustakaan atau dalam database yang tersedia untuk pengguna. Jika yakin untuk membuang buku atau menggantikannya jika lusuh, proses ini akan mengingatkan pustakawan untuk bahan pustaka yang mungkin banyak digunakan oleh staf referensi. h. Langkah Kedelapan Memproses buku sesuai dengan aturan yang telah dibuat sebelumnya. Maksudnya adalah memproses buku untuk dilakukan penyiangan,apakah buku tersebut membutuhkan penjilidan, memperbaiki koleksi, membuang atau membuat form untuk menghapus dari kepemilikan perpustakaan, dan juga menghapus data dari OPAC online public access catalog, penggantian koleksi dengan edisi yang terbaru jika ada. i. Langkah Kesembilan Memeriksa dan memesan penggantian. dari data yang diperoleh maka bisa dilihat koleksi mana saja yang masuk dalam kriteria usang nilai informasinya out of date. Perpustakaan dengan pertimbangan pengadaan koleksi bisa mengambil data ini untuk diadakan edisi terbarunya atau koleksi yang mutakhir. j. Langkah Kesepuluh Membuat pameran display untuk bahan pustaka yang rendah sirkulasinya. Kegiatan ini dimaksudkan agar koleksi yang tingkat sirkulasi rendah bisa diketahui oleh pemustaka yang mungkin 43 membutuhkan koleksi tersebut, akan tetapi tidak mengetahui koleksi tersebut terdapat diperpustakaan tersebut.

5. Kendala Penyiangan Weeding Koleksi

Penyiangan merupakan sebuah kegiatan yang penting untuk dilakukan perpustakaan meskipun melakukan penyingan bukanlah sebuah kegiatan yang mudah. Penyiangan melalui proses yang panjang dan tentu saja membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Dalam sebuah buku yang berjudul Weeding Library Collection: library weeding methods kendala atau pengahambat proses penyiangan adalah sebagai berikut: 50 a. Emphasis on number. the number of books in a library is often considered a criterion of the quality of a library. Penekanan pada jumlah. jumlah buku di perpustakaan sering dianggap sebagai kriteria kualitas perpustakaan. b. Professional work pressures. weeding has generally been considered a profesional task. Tekanan kerja profesional. penyiangan secara umum telah dianggap sebagai tugas profesional. Sehingga pustakawan merasa takut melakukan kesalahan ketika proses penyiangan c. Public displeasure. generally, clients dont like to see a library to weed its collection and find it throwing out. Ketidak senangan publik umumnya, Pustakawan tidak ingin 50 Stanley J. Slote, Weeding Library Collection: library weeding methods, Colorado: Libraries Enlimited, 1997, h. 5-6