Pengertian Negara dan Sistem Ketatanegaraan

17 – capres dan cawapres pemilihan calon presiden dan wakil presiden hingga jabatan publik lainnya yang berupaya meraih dukungan yang sebanyak-banyaknya dari masyarakat melalui kampenye politik serta kampanye berkomunikasi pemasaran dan periklanan atau menggunakan teknik-teknik kampanye PR dalam jangka waktu relatif pendek, 3-6 bulan dengan dukungan dana yang cukup besar investasi untuk pengeluaran periklanan komersial, publikasi dan biaya perjalanan kampanye beraudiensi dengan para pendukunganya diberbagai lokasi yang tersebar di nusantara. 3. ideological or cause campaigns Jenis kampanye ini berorientasi bertujuan bersifat khusus dan dimensi perubahan sosial social change campaigns, misalnya kegiatan kampanye sosial bersifat khusus non komersial, Anti HIVAIDS, anti narkoba, program keluarga berencana nasional KBN, “Damai itu indah”, “kampanye langit biru” serta termasuk kampanye “Sadar Bayar Pajak” dan hingga Kadarkum Kampanye Sadar Hukum, pelestarian lingkungan alam dan sebagainya.

C. Pengertian Negara dan Sistem Ketatanegaraan

Pengertian sistem ketatanegaaran Menurut Wade and Philips dalam teorinya Constitutional Theory ia merumuskan “Constitutional law is then that body of rules which prescribes aThe Structure bThe functions of the organs of central and local government” In the generally accepted of the term it means the rules which the structure of the principal organs of government and their 18 relationship to each other, and determine their principal functions”. Hukum konstitusional merupakan bentuk tubuh dari peraturan-peraturan yang mencakup: Struktur, dan fungsi pemerintah pusat dan pemerintah local yang umumnya diterima sebagai bentuk peraturan terrtulis yang prinsipil dalam hubungannya dengan yang lainnya serta keseluruhannya. 3 Sedangkan pengertian Negara Secara Etimologi Negara atau state Bahasa Inggris, Staat Bahasa Belanda dan Jerman dan Etat Bahasa Prancis semua kata-kata itu diambil dari bahasa latin Status atau Statum yang berarti keadaan atau kedudukan yang tetap dan tegak atau sesuatu yang memiliki sifat- sifat yang tegak dan tetap, istilah ini dihubungkan dengan kedudukan persekutuan hidup manusia, yang juga sama dengan istilah status civitatis atau status republica. dari pengertian terakhir inilah lahir istilah negara pada abad ke-16. Secara terminologi negara diartikan dengan organisasi tertinggi diantara satu kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu di derah tertentu dan mempunyai daerah pemerintahan yang berdaulat, pengertian ini mengandung nilai konsitutif dari sebuah negara yang meniscayakan adanya unsur dalam sebuah negara, yakni adanya masyarakat rakyat adanya wilayah daerah dan adanya pemerintah yang berdaulat. Menurut Roger H.Soultau , negara didefinisikan dengan alat agency atau wewenang authority yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat. menurutnya negara merupakan suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan 3 Moh.Kusnadi S.H “Hukum Tata Negara” Pusat Studi Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum UI. CV.Sinar Bhakti . Jakarta 1985 19 secara sah lebih agung dari pada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat itu. Masyarakat merupakan suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mencapai keinginan-keinginan mereka bersama. Sejalan dengan Max Weber pun medefinisikan bahwa negara adalah suatu kelompok masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah. Sadangkan dalam konsep Robert M. Mac Iver, Negara diartikan dengan asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam sesuatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberikan kekuasaan memaksa. Dalam konsep Islam, dengan mengacu pada al-Quran dan al-Sunah, tidak ditemukan rumusan tentang negara secara eksplisit, hanya saja di dalam al-Quran dan al-sunah terdapat prinsip-prinsip dasar dalam bermasyarakat, berbangsa dan kenegaraan. Selain itu, konsep Islam tentang negara juga berasal dari 3 tiga paradigma, yaitu : 1 paradigma tentang teori khilafah yang dipraktikan sesudah rosulullah SAW, terutama biasanya merujuk pada masa Khulafah al-Rasyidin ; 2 paradigma yang bersumber pada teori Imamah dalam paham islam Syi’ah; 3 paradigma yang bersumber dari teori Imamah atau pemerintahan. 4 Teori tentang khilafah menurut Amin Rais, dipahami sebagai suatu misi kaum muslimin yang harus ditegakan di muka bumi ini untuk memakmurkan sesuai dengan petunjuk dan peraturan Allah SWT, maupun rasul Nya, adapun cara pelaksanaanya, al-Quran tidak menunjukan secara terperinci, tetapi dalam bentuk gelobal saja. Sedangkan untuk teori imamah dalam pengertian Negarastate dalam al-Quran tidak tertulis. Akan tetapi kalau yang dimaksudkan dengan imamah itu adalah kepemimipinan yang harus diikuti oleh umat islam, hal itu jelas ada dalam al-quran, artinya al-Quran menyuruh kaum muslimin untuk mengikuti pemimpin yang benar, yang terdiri dari manusia-manusia atau pemimpin yang menggunakan Islam sebagai patron kepemimpinannya. Dari beberapa pendapat tentang negara tersebut, dapat dipahami secara sederhana bahwa yang dimaksud dengan negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah gorverned oleh sejumlah pejabat yang berhak 4 . Tim ICCE UIN Jakarta “Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani” Prenada Media. Rawa mangun.Jakarta Timur.2003 20 menuntut dari warga negaranya untuk taat pada peraturan perundang-undangan melalui penguasaan control monopolistis dari kekuasaan yang sah. 5

D. Bentuk-Bentuk Negara