Tahapan-Tahapan Yang Dilalui Hizbut Tahrir Indonesia HTI

49 Kesulitan ini juga dialami oleh para aktivis dakwah Hizbut Tahrir Indonesia yang belajar di Yordania dan Timur Tengah. Mereka tidak mengetahui siapa para aktivis Hizbut Tahrir dan jika tahu mereka tidak bisa berhubungan, sebab mereka diawasi dengan ketat, yang paling mungkin mereka lakukan adalah membaca buku-buku karya para tokoh Hizbut Tahrir dengan sembunyi-sembunyi. Dengan media on-line mereka agak tertolong, karena media ini bisa diakses dimana-mana, sulit dilacak dan mudah menyembunyikan diri, sehingga para mahasiswa yang menjadi aktifis Hizbut Tahrir asal Indonesia di Timur Tengah sulit sekali berjejaring dengan para aktivis dakwah Hizbut Tahrir disana. 5

2. Tahapan-Tahapan Yang Dilalui Hizbut Tahrir Indonesia HTI

Dalam Mengkampanyekan Konsep Kenegaraan Dan Pikiran Politiknya. Ketika mereka sudah menjadi organisasai yang reesmi atau tidak mendapat sikap represif lagi dari pemerintah maka mereka tidak lagi berinteraksi dengan tingkat kerahasiaan yang tinggi, tetapi sudah lebih mudah dan leluasa seperti di Indonesia. Mereka mencoba melakukan perekrutan dengan metode yang lebih terorganisir dan komunikatif melalui beberapa tahapan. 5 M. Imdadun Rahmat, “Arus Baru Islam Radikal, Transmisi Islam Timur Tengah ke Indonesia”, Ciracas. Jakarta: Erlangga, 2005, h. 54 50 1 Marhalatu At-tasqif : yaitu tahap pembinaan dan pengkaderan untuk melahirkan individu-individu yang meyakini fikrah dan metode Hizb guna membentuk kerangka gerakan 2 Marhalatu At-tafaul ma’a Al-ummah: Yaitu tahap berinteraksi dengan umat agar timbul kesadaran umum di tengah umat serta ikut memikul kewajiban dakwah, sehingga berusaha untuk menerapkannya dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. 3 Al-kifahu As-siyasi : yaitu tahap dimana dibutuhkan perjuangan politik agar dapat berjuang menghadapi negara-negara kafir imperialis yang menguasai dan mendominasi negeri-negeri Islam, serta menentang para penguasa dan berusaha meluruskan mereka setiap kali mereka merampas hak-hak rakyat, kemudian juga ketika mereka melalaikan kewajibannya terhadap umat. 4 Istilamu Al-hukmi : Penyerahan kekuasaan atau pengambil alihan kekuasaan dari pemerintah yang menerapkan hukum-hukum kufur, dan menerapkan hokum Islam secara kenseluruhan lalu mengembannya ke seluruh dunia sebagai risalah. 6 3 Media Komunikasi massa Hizbut Tahrir Indonesia HTI juga mencoba menyampaikan pikiran politiknya kepada masyarakat luas lewat media-media komunikasi massa seperti Koran, Majalah, Radio, pamplet dan sebagainya. Media-media 6 Syabab Hizbut Tahrir “bagaimana Membangun Kembali Negara Khilafah ´ judul asli The Methode to Re-establish the Khilafah,diterjemhkan oleh M.Ramdan Adi, Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2004 51 komunikasi yang sudah siterbitkan oleh Hizbut Tahrir Indonesia HTI seperti Koran Media Umat, Majalah al-Wa’i, Pamplet al-Islam, maupun buku- buku yang memaparkan tentang ide dan gagasan mereka. 7 Serta slogan-slogan provokatif yang mereka buat dan dimuat dimedia-media buatan mereka. B Seruan Hizbut Tahrir Indonesia HTI Pada tanggal 28 Rajab 1342 H, bertepatan dengan tanggal 3 Maret 1924 M, negara penjajah kafir Inggris dan agennya, Musthafa Kamal, menghapus dawlah khilafah di Istanbul. Ini membuka pintu bagi negara- negara kolonialis untuk menguasai negara-negara Muslim, mereka memecah belah wilayah Islam yang demikian luas menjadi lebih dari 57 negara. Di atas negara-negara tersebut, kekuatan kolonialis mengangkat antek-antek mereka menjadi penguasa untuk melayani kepentingan-kepentingan mereka. Ketundukan kepada kepentingan negara-negara kafir tampak pada konstitusi, hukum, dan perundang-undangan di negeri-negeri Muslim, sehingga pergantian sosok penguasa disebuah negeri tidak akan dapat mengubah keadaan di negeri tersebut karena ideologi dan sistemnya tetap. Sejak penghapusan khilafah, umat Islam ditimpa berbagai malapetaka, kemalangan dan penderitaan. Inggris menyerahkan Palestina -tanah yang diberkahi negeri Isra’ dan Mi’raj Rasulullah saw- kepada orang-orang Hindu bagian terbaik dari wilayah sub-benua India dan menyisakan wilayah-wilayah yang miskin kepada umat Islam. Inggris membiarkan Kashmir sebagai wilayah yang terus berdarah-darah, dimana orang-orang Hindu terus menerus menganiaya umat Islam sejak puluhan tahun yang lalu. Rusia membantai dan mengasingkan ribua Muslim di Asia Tengah;dan hingga kini Rusia masih menjalankan kebijakan yang bengis terhadap umat Islam di Chechnya. Sementara itu, Amerika Serikat, dengan dalih “perang melawan terorisme” menduduki Irak dan Afghanstan, merenggut kehormatan para muslimah, serta membantai ribuan lainnya. Demikianlah, rangkaian permusuhan dan pelecehan orang-orang Kafir terhadap umat Islam terus berlangsung. Bukan hanya itu, mereka juga melontarkan serangan terbuka terhadap akidah Islam dengan berulang kali menghina Rasulullah saw yang mulya dan membuat tulisan,cerita,komik atau film yang melecehkan al-Quran. Wahai umat Islam Demikianlah keadan kita setelah Khilafah dihapuskan. Adalah sebuah hal yang sangat hina dan memalukan, ketika kita diperlakukan bagaikan makanan yang diperebutkan oleh negara-negara yang rakus. Negeri-negeri kita menjadi sebuah arena persaingan antar negara-negar kafir 7 www. hizbut_tahrir.or.id 52 Maka, tidak diaragukan lagi, bahwa satu-satunya jalan untuk membebaskan umat dari keadaan yang penuh kesulitan dan kehinaan ini adalah dengan menegakan kembali Dawlah Khilafah. Kita telah merasakan berbagai sistem dan ideologi, dari sistem demokrasi hingga sistem diktator, Inilah saat yang paling tepat bagi kita untuk bergerak bersama-sama menuju sebuah sistem yang sesuai dengan akidah kita. Sebuah sistem yang diperintahkan oleh Allah SWT, yang di dalamnya diterapkan syariah secara kaffah melalui penegakan kembali Daulah Khilafah. 8 8 HTI: Manifesto Hizbut Tahrir Untuk Indonesia, Indonesia, Jakarta Selatan: HTI Press, 2009

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Konsep Sistem Kenegaraan Perspektif Hizbut Tahrir Indonesia

Dari hasil pencarian data-data baik melalui buku-buku, internet, maupun hasil wawancara, penulis mendapatii bahwa sistem kenegaraan islam adalah apabila sudah terpenuhi beberapa kriteria : a. “Al-kuwah indal muslimin” kekuatan ditangan umat muslim. Artinya kekuatan ada ditangan seluruh umat, bukan seperti dimayoritas Negara-negara muslim sekarang keputusan ada dipenguasa atau ditangan pemilik modal karena mereka tetap mengadopsi Demokrasi, Sosialisme, Sekularisme, ataupun Liberalisme. umat Islam di Negara- negara mayoritas muslim saat ini memisahkan antara negara dan agama. b. “at-tatbik al-ahkam as-sar’iyah fi kuli al-majal al-hayah” ada penerapan Syariah secara menyeluruh dalam aspek kehidupan umat. c. Dalam menerapkan hukum Selalu berlandaskan pada al-Qur’an dan as- Sunah Hadits Nabi SAW. Tidak mengadopsi sama sekali baik Hukum, Sistem Ekonomi, Sistem Politik maupun Sistem Sosial dari luar Islam karena Islam sudah sempurna, konseptualisasi tata kehidupan manusia baik berkaitan dengan Ukhrawi Shalat, Zakat, Puasa, Haji, Jihad, dan sebagainya, maupun Duniawi Sistem keyakinan keagamaan, sosial Politik, sosial ekonomi, pertanian, 53